Isi Garasi Bupati Pati yang Dituntut Turun Warganya, Ada BMW X5
14 Agustus 2025, 21:00 WIB
Baru-baru ini Toyota dikabarkan berencana untuk mengakusisi merek mobil listrik asal Cina, yakni Neta
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Baru-baru ini tersiar kabar kalau Toyota berniat untuk mengakuisisi merek mobil listrik asal Cina, yakni Neta. Langkah itu disebut guna menguatkan posisi mereka di Negeri Tirai Bambu.
Mengutip Carnewschina pada Rabu (14/05), Neta Auto tengah mengalami krisis keuangan sejak tahun lalu atau 2024.
Isu itu diketahui dari adanya pemberhentian produksi hingga PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) massal produsen kendaraan roda empat elektrik satu ini.
Kendati demikian, Neta Auto telah menempuh berbagai cara untuk mempertahankan bisnis mereka dalam dunia EV (Electric Vehicle).
Seperti dengan mencari sumber investasi eksternal. Namun pada 10 Februari 2025 Neta mengungkapkan gagalnya rencana pendanaan E-round yang bernilai 552 juta sampai 621 juta dolar amerika serikat (Rp 91 triliun – Rp 10.3 triliun).
Pendanaan tersebut dipimpin oleh investor yang didukung dana dari salah satu negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan), dengan komitmen sebesar 3 miliar yuan atau 414 juta amerika serikat atau setara Rp 6,8 triliun.
Akan tetapi ada syarat yang harus dipenuhi oleh Neta demi mendapatkan investasi itu. Seperti kelanjutan produksi serta pendanaan pendamping, namun pada akhirnya tidak bisa terpenuhi.
Padahal pabrik Neta di Tongxiang sempat beroperasi kembali pada Januari 2025, akan tetapi produksi mobil listrik tidak dapat dilakukan karena kekurangan suku cadang.
Kondisi ini membuat investor enggan menanamkan uang mereka. Sehingga kesepakatan gagal lalu valuasi Neta merosot drastis.
Sebagai informasi, Neta Auto telah membukukan kerugian kumulatif sebesar 18,3 miliar yuan atau setara Rp 42,1 triliun selama tiga tahun.
Neta juga dikabarkan telah berutang kepada pemasok komponen sebesar 6 miliar yuan setara dengan Rp 13,8 triliun.
Melihat peluang itu, Toyota dikabarkan tertarik untuk mengakuisisi Neta yang sedang diambang kebangkrutan.
Jika kesepakatan ini benar adanya, manufaktur asal Jepang tersebut dapat memanfaatkan aset Neta serta pengetahuan mereka di Cina. Dengan begitu bisa mempercepat peluncuran mobil listrik Toyota di Tiongkok.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 21:00 WIB
14 Agustus 2025, 20:00 WIB
14 Agustus 2025, 17:00 WIB
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
Terkini
15 Agustus 2025, 15:00 WIB
Capaian wholesales LMPV sepanjang Juli 2025 naik dari Juni, urutan pertama masih ditempati Toyota Avanza
15 Agustus 2025, 14:00 WIB
Sambut libur panjang, ganjil genap Puncak 15 Agustus 2025 akan diberlakukan lebih lama dari biasanya
15 Agustus 2025, 13:00 WIB
MotoGP Austria 2025 menjadi panggung bagi Marc Marquez buat meraih kemenangan perdana di Red Bull Ring
15 Agustus 2025, 12:00 WIB
PT Astra Honda Motor alami penurunan penjualan sampai dua persen, yakin angkanya bisa membaik di akhir 2025
15 Agustus 2025, 11:00 WIB
Brasil kembali didapuk menjadi tuan rumah dan masuk ke dalam jadwal MotoGP 2026 guna menggantikan Argentina
15 Agustus 2025, 10:00 WIB
Geely catat 866 SPK selama mengikuti pameran otomotif GIIAS 2025 yang diselenggarakan di akhir Juli 2025
15 Agustus 2025, 09:00 WIB
Motor listrik Honda CUV e: dan EM1 e: sempat mendapatkan potongan harga besar, ini penjelasan dari AHM
15 Agustus 2025, 08:00 WIB
Terdapat beberapa faktor kenapa mobil di atas Rp 300 jutaan cukup digandrungi masyarakat di Indonesia