Kaleidoskop 2025: Daftar Motor Baru yang Mengaspal di Indonesia
18 Desember 2025, 14:00 WIB
Menggunakan oli palsu bisa merusak berbagai komponen mesin motor, sehingga berujung merugikan konsumen
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Pasar oli di Indonesia masih dihantui produk palsu. Hal ini tentunya merugikan konsumen, terutama para pengguna kendaraan bermotor.
Oli palsu secara umum dibuat tidak sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Mulai dari kandungan base oil hingga aditif yang disematkan tidak diketahui takaran asli.
Lebih jauh peredaran oli palsu semakin merajalela di Tanah Air. Bahkan jumlah pelumas palsu cukup besar.
“Di Indonesia oli palsu kalau berdasarkan hasil survei kita sudah mencapai 30 persen kurang lebih. Itu untuk semua brand khususnya untuk sepeda motor,” ucap Novianto Kurniawan, Manager Part Operation Division PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di Jakarta (17/12).
Bahkan pembuat oli palsu kerap dilakoni oleh industri rumahan. Tidak jarang material dasarnya menggunakan pelumas bekas pakai.
Oleh karena itu Yamaha Indonesia semakin menggencarkan kampanye memberantas pelumas palsu.
Ia menjelaskan jika pembuatan oli dimulai dari base oil yang terdiri dari mineral dan full sintetis. Lalu untuk mendapatkan pelumas semi sintetis, didapatkan dari campuran mineral dan full sintetis.
Kemudian proses pembuatan pelumas terdapat penambahan aditif 10 sampai 20 persen.
“Harus ada unsur aditifnya, karena kalau hanya base oil sekadar melumasi. Tidak bisa tahan lama dan juga melindungi dari penguapan,” ujar Novianto.
Dikatakan jika penggunaan oli mesin pasti terjadi penguapan. Hal tersebut memungkinkan terjadi dikarenakan adanya panas dari jantung pacu.
Kemudian adapula kemungkinan pelumas tercampur dengan BBM (Bahan Bakar Minyak). Sehingga bisa mengurangi kualitas oli.
Oleh karena itu dirinya menyarankan konsumen untuk melakukan penggantian secara berkala atau teratur.
Oli baru yang disematkan pada mesin bakar, kualitas produk akan menurunkan seiring pemakaian kendaraan.
Pelumas pada mesin harus bisa melumasi dan melindungi berbagai komponen. Sehingga dapur pacu menjadi lebih awet.
Dikarenakan pelumas bekerja keras untuk melindungi, melumasi dan masih banyak lagi. Lalu memasuki fase tertentu, disebutkan sudah masuk titik akhir untuk harus diganti.
“Oli hitam itu sebenarnya belum tentu jelek. Karena dia bekerja untuk melumasi. Paling penting adalah timing ganti olinya,” jelas Novianto.
Interval penggantian pelumas mengacu pada buku servis. Hal tersebut untuk mencegah risiko seperti disebutkan di atas.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 Desember 2025, 14:00 WIB
17 Desember 2025, 17:00 WIB
09 Desember 2025, 22:00 WIB
09 Desember 2025, 19:00 WIB
09 Desember 2025, 16:00 WIB
Terkini
18 Desember 2025, 16:00 WIB
Gaikindo memberikan banyak masukan kepada pemerintah agar penjualan mobil baru pada 2026 bisa kembali pulih
18 Desember 2025, 15:00 WIB
Operasional angkutan barang mulai dari Palembang sampai Banyuwangi dibatasi selama libur Nataru 2025-2026
18 Desember 2025, 14:00 WIB
Beragam motor baru meramaikan pasar pada 2025, seperti yang mencuri perhatian new Honda Vario dan Satria Pro
18 Desember 2025, 13:00 WIB
MG S5 EV siap meluncur kuartal pertama 2026 disusul oleh sejumlah model lain untuk garap pasar Tanah Air
18 Desember 2025, 12:00 WIB
Semenjak diluncurkan beberapa bulan lalu, Jaecoo J5 EV diklaim mendapat respons positif dari konsumen
18 Desember 2025, 11:00 WIB
Meskipun terdampak pelemahan daya beli dan ekonomi, Mazda pertahankan penjualan stabil sepanjang 2025
18 Desember 2025, 10:00 WIB
Motor listrik perkotaan TVS iQube dipasarkan dengan harga spesial untuk menggoda para konsumen di Indonesia
18 Desember 2025, 09:00 WIB
Pihak Chery mengungkapkan konsumen di kawasan Tangerang menunjukkan minat terhadap lini PHEV atau CSH