20 Mobil Terlaris di Indonesia, BYD Atto 1 Buat Kejutan
13 November 2025, 10:00 WIB
Menjaga kecepatan kendaraan jadi salah satu kiat berkendara aman saat hujan di tol, ini saran dari pengamat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kondisi jalan basah di saat hujan dapat meningkatkan potensi kecelakaan. Apalagi di jalan tol dan pengemudi tidak mengendalikan kecepatan serta menjaga jarak aman.
Praktisi keselamatan kembali mengingatkan pentingnya menjaga pola berkendara aman di jalan tol. Menjaga kecepatan merupakan salah satu hal yang kerap diabaikan oleh banyak pengguna kendaraan.
Kendaraan juga rentan mengalami aquaplaning, membuat mobil sulit dikendalikan dan berpeluang membahayakan pengemudi serta pengguna jalan lain.
Selain memastikan kondisi kendaraan seperti ban dan sistem pengereman dalam kondisi baik, perilaku berkendara aman juga harus jadi perhatian untuk mengurangi potensi kecelakaan.
“Bahkan mereka (pengemudi) tidak punya metode menjaga jarak aman. Ketika ditanya, mereka tidak punya patokan,” kata Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Center ketika dihubungi KatadataOTO belum lama ini.
Ia mengingatkan bahwa jarak pengereman lebih panjang di kondisi jalan basah. Karena daya cengkeram ban berkurang terkhusus di jalan tol, apalagi jika mobil dipacu dalam kecepatan tinggi sehingga kerap jadi penyebab kecelakaan beruntun.
Ketika mengemudikan mobil di tol ketika cuaca hujan, pastikan menjaga kecepatan sebaiknya tidak melebihi 80 km/jam. Sehingga jika terjadi hal tidak diinginkan di depan, pengemudi punya waktu mengurangi kecepatan, bermanuver dan menghindar secara aman.
“Misal 80 km/jam, maka setidaknya harus menyediakan jarak empat detik itu sekitar 95 meter. Kalau dalam kondisi ideal atau jalan kering cuma 67-68 meter,” terang Jusri.
Dia menegaskan rumus jaga jarak itu perlu diperhatikan oleh pengemudi. Banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi gagal mengantisipasi bahaya dan tidak memiliki pengetahuan untuk meminimalisir fatalitas kecelakaan.
Kemudian Jusri menjelaskan metode SEE (Search, Evaluate, Execution). Artinya pengemudi harus awas sama kondisi di sekitar, mengevaluasi peluang bahaya baru melakukan tindakan.
“Ini bisa meminimalisir para pengemudi melakukan tindakan spontan. Karena mobil itu di ruang publik, sebuah objek yang bergerak, ini sangat rentan kecelakaan,” tegas Jusri.
Terakhir ia mengimbau pengemudi untuk melakukan pengecekan kondisi mobil seperti kondisi ban, sistem pengereman, lampu dan utamanya adalah wiper guna membantu menjaga visibilitas pengemudi ketika berkendara.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
13 November 2025, 10:00 WIB
12 November 2025, 12:00 WIB
10 November 2025, 15:00 WIB
10 November 2025, 12:48 WIB
09 November 2025, 11:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta
15 November 2025, 15:00 WIB
Koleksi kendaraan Omesh cukup menarik disimak karena mengingat motor miliknya sangat beragam dan unik
15 November 2025, 13:00 WIB
Penjualan Daihatsu alami kenaikan di Oktober 2025, Gran Max Pick Up jadi penyumbang utama sebanyak 4.436 unit