Dishub Paparkan Alasan Koridor 9 Transjakarta Banyak Kecelakaan
15 Agustus 2025, 17:00 WIB
Menjaga kecepatan kendaraan jadi salah satu kiat berkendara aman saat hujan di tol, ini saran dari pengamat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kondisi jalan basah di saat hujan dapat meningkatkan potensi kecelakaan. Apalagi di jalan tol dan pengemudi tidak mengendalikan kecepatan serta menjaga jarak aman.
Praktisi keselamatan kembali mengingatkan pentingnya menjaga pola berkendara aman di jalan tol. Menjaga kecepatan merupakan salah satu hal yang kerap diabaikan oleh banyak pengguna kendaraan.
Kendaraan juga rentan mengalami aquaplaning, membuat mobil sulit dikendalikan dan berpeluang membahayakan pengemudi serta pengguna jalan lain.
Selain memastikan kondisi kendaraan seperti ban dan sistem pengereman dalam kondisi baik, perilaku berkendara aman juga harus jadi perhatian untuk mengurangi potensi kecelakaan.
“Bahkan mereka (pengemudi) tidak punya metode menjaga jarak aman. Ketika ditanya, mereka tidak punya patokan,” kata Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Center ketika dihubungi KatadataOTO belum lama ini.
Ia mengingatkan bahwa jarak pengereman lebih panjang di kondisi jalan basah. Karena daya cengkeram ban berkurang terkhusus di jalan tol, apalagi jika mobil dipacu dalam kecepatan tinggi sehingga kerap jadi penyebab kecelakaan beruntun.
Ketika mengemudikan mobil di tol ketika cuaca hujan, pastikan menjaga kecepatan sebaiknya tidak melebihi 80 km/jam. Sehingga jika terjadi hal tidak diinginkan di depan, pengemudi punya waktu mengurangi kecepatan, bermanuver dan menghindar secara aman.
“Misal 80 km/jam, maka setidaknya harus menyediakan jarak empat detik itu sekitar 95 meter. Kalau dalam kondisi ideal atau jalan kering cuma 67-68 meter,” terang Jusri.
Dia menegaskan rumus jaga jarak itu perlu diperhatikan oleh pengemudi. Banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi gagal mengantisipasi bahaya dan tidak memiliki pengetahuan untuk meminimalisir fatalitas kecelakaan.
Kemudian Jusri menjelaskan metode SEE (Search, Evaluate, Execution). Artinya pengemudi harus awas sama kondisi di sekitar, mengevaluasi peluang bahaya baru melakukan tindakan.
“Ini bisa meminimalisir para pengemudi melakukan tindakan spontan. Karena mobil itu di ruang publik, sebuah objek yang bergerak, ini sangat rentan kecelakaan,” tegas Jusri.
Terakhir ia mengimbau pengemudi untuk melakukan pengecekan kondisi mobil seperti kondisi ban, sistem pengereman, lampu dan utamanya adalah wiper guna membantu menjaga visibilitas pengemudi ketika berkendara.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Agustus 2025, 17:00 WIB
15 Agustus 2025, 08:00 WIB
15 Agustus 2025, 07:00 WIB
14 Agustus 2025, 12:00 WIB
13 Agustus 2025, 12:00 WIB
Terkini
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring