Polisi Temukan Jejak Rem di TKP Kecelakaan Tol Cipularang KM 92
14 November 2024, 19:00 WIB
Menjaga kecepatan kendaraan jadi salah satu kiat berkendara aman saat hujan di tol, ini saran dari pengamat
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kondisi jalan basah di saat hujan dapat meningkatkan potensi kecelakaan. Apalagi di jalan tol dan pengemudi tidak mengendalikan kecepatan serta menjaga jarak aman.
Praktisi keselamatan kembali mengingatkan pentingnya menjaga pola berkendara aman di jalan tol. Menjaga kecepatan merupakan salah satu hal yang kerap diabaikan oleh banyak pengguna kendaraan.
Kendaraan juga rentan mengalami aquaplaning, membuat mobil sulit dikendalikan dan berpeluang membahayakan pengemudi serta pengguna jalan lain.
Selain memastikan kondisi kendaraan seperti ban dan sistem pengereman dalam kondisi baik, perilaku berkendara aman juga harus jadi perhatian untuk mengurangi potensi kecelakaan.
“Bahkan mereka (pengemudi) tidak punya metode menjaga jarak aman. Ketika ditanya, mereka tidak punya patokan,” kata Jusri Pulubuhu, Founder Jakarta Defensive Driving Center ketika dihubungi KatadataOTO belum lama ini.
Ia mengingatkan bahwa jarak pengereman lebih panjang di kondisi jalan basah. Karena daya cengkeram ban berkurang terkhusus di jalan tol, apalagi jika mobil dipacu dalam kecepatan tinggi sehingga kerap jadi penyebab kecelakaan beruntun.
Ketika mengemudikan mobil di tol ketika cuaca hujan, pastikan menjaga kecepatan sebaiknya tidak melebihi 80 km/jam. Sehingga jika terjadi hal tidak diinginkan di depan, pengemudi punya waktu mengurangi kecepatan, bermanuver dan menghindar secara aman.
“Misal 80 km/jam, maka setidaknya harus menyediakan jarak empat detik itu sekitar 95 meter. Kalau dalam kondisi ideal atau jalan kering cuma 67-68 meter,” terang Jusri.
Dia menegaskan rumus jaga jarak itu perlu diperhatikan oleh pengemudi. Banyak kecelakaan terjadi karena pengemudi gagal mengantisipasi bahaya dan tidak memiliki pengetahuan untuk meminimalisir fatalitas kecelakaan.
Kemudian Jusri menjelaskan metode SEE (Search, Evaluate, Execution). Artinya pengemudi harus awas sama kondisi di sekitar, mengevaluasi peluang bahaya baru melakukan tindakan.
“Ini bisa meminimalisir para pengemudi melakukan tindakan spontan. Karena mobil itu di ruang publik, sebuah objek yang bergerak, ini sangat rentan kecelakaan,” tegas Jusri.
Terakhir ia mengimbau pengemudi untuk melakukan pengecekan kondisi mobil seperti kondisi ban, sistem pengereman, lampu dan utamanya adalah wiper guna membantu menjaga visibilitas pengemudi ketika berkendara.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2024, 19:00 WIB
14 November 2024, 09:00 WIB
14 November 2024, 08:00 WIB
13 November 2024, 21:00 WIB
13 November 2024, 15:00 WIB
Terkini
15 November 2024, 16:00 WIB
Ada kemungkinan lini sub merek BYD ini hadir di pameran GJAW 2024, berikut tampilan Fang Cheng Bao Super 9
15 November 2024, 15:00 WIB
Jetour resmikan diler pertamanya di Indonesia yang memiliki fasilitas lengkap untuk para pelanggannya
15 November 2024, 14:08 WIB
Meskipun berpeluang mendongkrak penjualan, Gaikindo ungkap sisi negatif DP nol persen untuk pembelian mobil
15 November 2024, 13:00 WIB
Daftar kantong parkir di GBK saat laga Indonesia lawan Jepang sebenarnya sudah disediakan namun jumlahnya terbatas
15 November 2024, 12:00 WIB
Piaggio Indonesia mengaku tidak masalah para pabrikan Jepang membuat matic berdesain klasik seperti Vespa
15 November 2024, 11:00 WIB
Disebut meluncur tahun depan, sub merek Flying Flea bakal pasarkan lini motor listrik dari Royal Enfield
15 November 2024, 10:00 WIB
Ganjil genap Puncak kembali digelar dengan pengawasan ketat namun ada jalur alternatif favorit buat masyarakat
15 November 2024, 09:00 WIB
Industri otomotif tengah alami penurun, Mazda terkena imbas dan andalkan pameran buat dorong penjualan