Mobil Terbang Xpeng Tebar Pesona di GIIAS 2025
25 Juli 2025, 15:55 WIB
Prestige mengakui bahwa EHang 216-S tidak dirancang untuk perjalanan jauh sehingga hanya bisa dipakai dalam kota
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Meski digadang-gadang bisa menjadi salah satu solusi mobilitas EHang 216-S tidak dirancang buat perjalanan jarak jauh. Hal ini karena kendaraan hanya memiliki jarak tempuh sejauh 35 km dan terbang selama 21 menit serta kecepatan maksimal 130 km per jam.
Dengan ini maka kendaraan hanya bisa digunakan untuk mengantar penumpang dari satu titik ke titik lain.
“Ini memang bukan buat perjalanan antar kota tapi jarak dekat misal dari PIK ke Plaza Senayan lalu ke Pondok Indah. Jadi memang transportasi di dalam kota,” ungkap Rudi Salim, Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation (25/06)
Guna memenuhi kebutuhan tersebut, dirinya pun berencana untuk membangun ekosistem sendiri agar perkembangan kendaraan terbang bisa lebih cepat.
“Nanti ke depan mungkin kami akan membangun beberapa landing area, landing pad dan sebagainya. Kami juga ingin mencobanya di IKN di masa depan,” ungkapnya.
Walau sudah memiliki beragam rencana, tetapi dirinya mengakui untuk mengembangkan kendaraan terbang di Indonesia tidaklah mudah. Pihaknya menghadapi beragam kendala yang belum dihadapi oleh perusahaan lain.
“Karena teknologi lebih cepat dari regulasi. Jadi kemampuannya sudah ada tetapi aturan-aturannya masih dikembangkan sehingga kami harus menunggu agar bisa beroperasi secara legal,” ungkapnya.
Meski demikian dirinya mengapresiasi perkembangan yang sudah dicapai sejauh ini.
“Jadi berdasarkan regulasinya, baru kali ini kami bisa menerbangkan dengan membawa manusia di dalamnya. Semoga dalam waktu satu tahun ke depan kami sudah bisa menjualnya.
Sebelumya diberitakan bahwa EHang 216-S akhirnya resmi mendapat izin untuk melakukan demo dengan mengangkut manusia. Raffi Ahmad pun menjadi salah satu orang pertama di Indonesia yang berkesempatan menaikinya.
“Saya tadi sudah mencoba terbang secara langsung dan ya agak deg-degan karena biasanya pilotnya kelihatan. Ini ternyata pilotnya berada di command center jadi memang sebuah teknologi maju,” ungkapnya.
Ia pun berharap teknologi kendaraan terbang bisa segera diaplikasikan di Indonesia. Pasalnya transportasi udara dapat mendukung pariwisata di Tanah Air.
“Mudah-mudah segera beroperasi di IKN atau sektor pariwisata lainnya seperti Bali. Karena merupakan pilihan alternatif selain helikopter,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 Juli 2025, 15:55 WIB
26 Juni 2025, 14:00 WIB
25 Juni 2025, 16:00 WIB
25 Juni 2025, 15:00 WIB
20 Juni 2025, 13:00 WIB
Terkini
13 Agustus 2025, 22:00 WIB
Angka pemesanan Hyundai di GIIAS 2025 tembus 3.017 unit, turun sekitar 16,3 persen dari capaian GIIAS 2024
13 Agustus 2025, 21:00 WIB
Pemerintah berniat memberantas keberadaan truk ODOL di Indonesia karena dinilai merugikan banyak pihak
13 Agustus 2025, 20:00 WIB
Perang harga yang berlangsung sengit di Indonesia dapat berimbas pada PHK, Suzuki jelaskan alasannya
13 Agustus 2025, 19:00 WIB
Daihatsu Rocky hybrid dipercaya bisa diterima masyarakat Jawa Barat berkat beragam keunggulan yang ada
13 Agustus 2025, 18:01 WIB
Render Mitsubishi Triton menggunakan tampang Destinator
13 Agustus 2025, 17:00 WIB
Sudewo, Bupati Pati yang menggunakan mobil rantis sempat ditumpuki oleh para pendemo di depan kantornya
13 Agustus 2025, 16:00 WIB
Mitsubishi Fuso berhasil mencatatkan hasil positif di Juli 2025 dengan menguasai 60 persen pasar Light Duty Truck
13 Agustus 2025, 15:00 WIB
BYD M9 merupakan MPV hybrid terbaru dari manufaktur asal Tiongkok ini, tempati segmen di bawah Denza D9