Mobil Terbang Xpeng Mulai Diproduksi Massal, Bisa Segera Dimiliki
05 November 2025, 17:00 WIB
Prestige mengakui bahwa EHang 216-S tidak dirancang untuk perjalanan jauh sehingga hanya bisa dipakai dalam kota
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Meski digadang-gadang bisa menjadi salah satu solusi mobilitas EHang 216-S tidak dirancang buat perjalanan jarak jauh. Hal ini karena kendaraan hanya memiliki jarak tempuh sejauh 35 km dan terbang selama 21 menit serta kecepatan maksimal 130 km per jam.
Dengan ini maka kendaraan hanya bisa digunakan untuk mengantar penumpang dari satu titik ke titik lain.
“Ini memang bukan buat perjalanan antar kota tapi jarak dekat misal dari PIK ke Plaza Senayan lalu ke Pondok Indah. Jadi memang transportasi di dalam kota,” ungkap Rudi Salim, Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation (25/06)
Guna memenuhi kebutuhan tersebut, dirinya pun berencana untuk membangun ekosistem sendiri agar perkembangan kendaraan terbang bisa lebih cepat.
“Nanti ke depan mungkin kami akan membangun beberapa landing area, landing pad dan sebagainya. Kami juga ingin mencobanya di IKN di masa depan,” ungkapnya.
Walau sudah memiliki beragam rencana, tetapi dirinya mengakui untuk mengembangkan kendaraan terbang di Indonesia tidaklah mudah. Pihaknya menghadapi beragam kendala yang belum dihadapi oleh perusahaan lain.
“Karena teknologi lebih cepat dari regulasi. Jadi kemampuannya sudah ada tetapi aturan-aturannya masih dikembangkan sehingga kami harus menunggu agar bisa beroperasi secara legal,” ungkapnya.
Meski demikian dirinya mengapresiasi perkembangan yang sudah dicapai sejauh ini.
“Jadi berdasarkan regulasinya, baru kali ini kami bisa menerbangkan dengan membawa manusia di dalamnya. Semoga dalam waktu satu tahun ke depan kami sudah bisa menjualnya.
Sebelumya diberitakan bahwa EHang 216-S akhirnya resmi mendapat izin untuk melakukan demo dengan mengangkut manusia. Raffi Ahmad pun menjadi salah satu orang pertama di Indonesia yang berkesempatan menaikinya.
“Saya tadi sudah mencoba terbang secara langsung dan ya agak deg-degan karena biasanya pilotnya kelihatan. Ini ternyata pilotnya berada di command center jadi memang sebuah teknologi maju,” ungkapnya.
Ia pun berharap teknologi kendaraan terbang bisa segera diaplikasikan di Indonesia. Pasalnya transportasi udara dapat mendukung pariwisata di Tanah Air.
“Mudah-mudah segera beroperasi di IKN atau sektor pariwisata lainnya seperti Bali. Karena merupakan pilihan alternatif selain helikopter,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 November 2025, 17:00 WIB
25 Juli 2025, 15:55 WIB
26 Juni 2025, 14:00 WIB
25 Juni 2025, 16:00 WIB
25 Juni 2025, 15:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang
15 November 2025, 21:43 WIB
Alex Marquez berhasil keluar sebagai pemenang pada sprint race MotoGP Valencia 2025 usai menudukkan Acosta
15 November 2025, 15:00 WIB
Koleksi kendaraan Omesh cukup menarik disimak karena mengingat motor miliknya sangat beragam dan unik
15 November 2025, 13:00 WIB
Penjualan Daihatsu alami kenaikan di Oktober 2025, Gran Max Pick Up jadi penyumbang utama sebanyak 4.436 unit