Pertamina Batasi Pembelian Pertalite Dalam Waktu Dekat

Dalam waktu dekat Pertamina batasi pembelian Pertalite karena tinggal menunggu revisi Peraturan Presiden

Pertamina Batasi Pembelian Pertalite Dalam Waktu Dekat

TRENOTO – PT Pertamina batasi pembelian Pertalite dalam waktu dekat. Pasalnya mereka telah mengantongi data kendaraan yang berhak untuk bisa membeli BBM bersubsidi tersebut.

Namun pembatasan tidak bisa dilakukan sembarangan. Saat ini mereka masih harus menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Data kendaraan sudah dapat ditarik dan kami sedang menunggu revisi Perpres 191,” kata Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina beberapa waktu lalu.

Photo : Trenoto

Dilansir dari Katadata, pengesahan regulasi akan menjadi acuan kendaraan mana yang berhak membeli BBM bersubsidi. Dengan demikian diharapkan penggunaan subsidi bisa lebih tepat sasaran.

“Jika regulasi sudah disahkan maka kami dapat mengatur sistem karena datanya sudah ada,” tegasnya kemudian.

Baca juga : Pembelian Pertalite Dibatasi, Mobil Bermesin 2.000 cc Dilarang

Pembatasan pembelian Pertalite memang masih belum disahkan oleh pemerintah. Namun beredar kabar bahwa nantinya hanya mobil dengan mesin di bawah 1.400 cc saja yang bisa menikmatinya sementara kendaraan lain harus menggunakan BBM lain.

Ini artinya mobil berkapasitas 1.200 cc bisa menggunakan bensin bersubsidi. Tapi perlu diingat mobil LCGC dilarang menggunakannya sesuai Peraturan Menteri Perindustrian nomor 36 tahun 2021 tentang Kendaraan Bermotor Roda Empat Emisi Karbon Rendah.

Pada pasal 4 huruf f disampaikan bahwa mobil menggunakan penandaan informasi penggunaan bahan bakar dengan tingkat paling rendah octane number 92. Pelanggaran terhadap aturan dapat menghanguskan garansi kendaraan.

Minta Tambahan Insentif

PT Pertamina juga mengajukan insentif tambahan sebanyak Rp110 per liter untuk penyaluran Biodiesel B35 yang sudah berjalan. Tambahan ini diperlukan guna memenuhi beban pembangunan infrastruktur tambahan.

Pasalnya penerapan Biodiesel 35 diperlukan banyak infrastruktur tambahan seperti tempat penyimpanan hingga pipa penyalur. Selain itu insentif juga dapat digunakan untuk menutup biaya pencampuran atau blending kilang.

Nicke menampaikan bahwa saat ini kilang Pertamina sebenarnya hanya mampu pengolah fatty acid methyl ester atau FAME kelapa sawit sebanyak 30 persen ke BBM solar. Sementara penerapan B35 berdampak pada peningkatan kandungan hingga 1.4 juta kl.

Photo : Pertamina

“Ketika ditambah menjadi B35 dan ke depannya B40 tentu kami perlu tambahan penyimpanan serta ukuran pipa lebih besar. Ini Artinya ada infrastruktur tambahan yang haris dibangun,” tegasnya.

Kondisi tersebut dipersulit karena Pertamina belum mendapat insentif dari implementasi biosolar khususnya pada pelaksanaan program B30 dan B35. Pasalnya Insentif hanya diberikan oleh para pengusaha FAME.


Terkini

mobil
Chery Siap Dukung Pemerintah Soal Pengembangan Mobil Nasional

Chery Siap Bantu Pemerintah Soal Pengembangan Mobil Nasional

Chery menyambut baik rencana Presiden Prabowo Subianto untuk mengembangkan proyek mobil nasional di Indoensia

review
Suzuki Satria Pro

First Ride Suzuki Satria Pro, Bebek Kencang Tapi Penurut

Suzuki Satria Pro hadir dengan berbagai teknologi terkini yang membuat pengendalian lebih aman dan nyaman

mobil
Proses produksi Mitsubishi Fuso

Pabrik Mitsubishi Fuso Cuma Butuh 10 Menit Buat Produksi Fighter

PT Krama Yudha Ratu Motor jadi tulang punggung untuk memproduksi Mitsubishi Fighter dan Canter di Indonesia

mobil
BYD Atto 1

20 Mobil Terlaris di Indonesia, BYD Atto 1 Buat Kejutan

BYD Atto 1 jadi mobil terlaris di Indonesia dan unggul jauh dibanding Toyota Avanza yang ada di peringkat kedua

mobil
Syarat Agar GJAW 2025 Bisa Dongkrak Penjualan Mobil Baru (Stok)

Asa GJAW 2025 Tuk Dongkrak Penjualan Mobil Baru di Indonesia

Banyak pihak yang berharap besar pada penyelenggaraan GJAW 2025 di ICE BSD, Tangerang pada akhir bulan nanti

mobil
KTB

PT KTB Beberkan Rahasia Bisa Bertahan 55 Tahun di Indonesia

Investasi besar selama 55 tahun yang sudah dilakukan PT KTB berhasil membuat mereka bertahan di Tanah Air

mobil
GJAW 2025 Bisa Bantu Dongkrak Penjualan, Tetapi Dengan Catatan 

APM dan Leasing Harus Agresif di GJAW 2025 Untuk Kerek Penjualan

Pameran GJAW 2025 dinilai bisa menggairahkan daya beli melalui berbagai program menarik dan produk baru

news
SIM Keliling Jakarta Beroperasi Hari Ini, Cek Lokasinya

SIM Keliling Jakarta Kembali Dibuka Hari Ini, Simak Biayanya

SIM keliling Jakarta jadi fasilitas alternatif untuk melakkukan perpanjangan SIM A dan C, ini biayanya