Cara Jitu Agar Pengajuan Kredit Kendaraan Diterima Oleh Leasing
25 Juni 2025, 22:00 WIB
Terdapat diskon PPnBM di 2021, Adira Finance berhasil mencatatkan pembiayaan baru Rp25,9 triliun atau naik 39 persen
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Sejalan dengan pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor di 2021 karena diskon PPnBM, Adira Finance berhasil mencatatkan pembiayaan baru sebesar Rp25,9 triliun atau naik 39 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Ini didukung subsidi PPnBM dari pemerintah yang critical buat sektor otomotif," kata Hafid Hadeli, Presiden Direktur Adira Finance.
Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan masih mengalami penurunan 8 persen menjadi Rp 40,4 triliun di 2021. Penurunan ini terjadi karena rundown portfolio yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pembiayaan baru seperti pra Covid-19.
“Pada November 2021, Adira Finance telah meluncurkan Adiraku 2.0, yaitu versi terbaru dari aplikasi mobile adiraku. Telah dilengkapi berbagai pengembangan fitur menarik, aplikasi ini diharapkan mampu mempermudah akses layanan,” ujar Hafid.
Sepanjang 2021, perusahaan juga memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Hingga Desember 2021, jumlah kumulatif nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi mencapai Rp19 triliun, sementara akun dalam periode penundaan pembayaran angsuran hanya sebesar Rp34 miliar.
Sampai Desember 2021, Rasio gross NPL konsolidasi berada di angka 2,3 persen atau mengalami penurunan dibandingkan September 2021 sebesar 3,2 persen. Hal ini terjadi karena aktivitas ekonomi mengalami perbaikan.
Dari sisi keuangan, perusahaan membukukan pendapatan bunga sebesar Rp8,8 triliun atau turun 15 persen secara year on year. Sementara itu, beban bunga juga mengalami penurunan 26 persen untuk periode yang sama, menjadi Rp3,2 triliun.
Hasilnya, pendapatan bunga bersih berada di angka Rp5,6 triliun atau turun 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara margin bunga bersih meningkat menjadi 13,5 persen dari 12 persen pada 2020.
Beban operasional perusahaan naik 7 persen menjadi Rp3,7 triliun, sementara cost of credit menurun 29 persen menjadi Rp1,4 triliun pada periode yang sama. Secara keseluruhan, laba bersih (NPAT) perusahaan setelah pajak yang dibukukan naik 18,2 persen menjadi Rp 1,2 triliun sepanjang 2021.
Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan mengalami peningkatan 4,7 persen dan 14,7 persen dari sebelumnya 3,1 persen serta 13,3 persen di 2020.
Sepanjang 2021, Adira Finance memiliki ketersediaan likuiditas cukup untuk melunasi seluruh kewajiban keuangannya dan mendanai kebutuhan bisnis melalui penerimaan angsuran dari nasabah dan fasilitas sumber pendanaan yang tersedia.
Perusahaan juga melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan pembiayaan bersama dengan perusahaan induknya, Bank Danamon dan pinjaman eksternal. Pada Desember 2021, pembiayaan bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola.
Sementara itu, total pinjaman eksternal perusahaan turun 34,8 persen menjadi Rp10,9 triliun, terdiri dari pinjaman bank (luar negeri dan dalam negeri) serta obligasi.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 Juni 2025, 22:00 WIB
20 Mei 2025, 08:00 WIB
27 April 2025, 06:00 WIB
08 April 2025, 18:00 WIB
11 Maret 2025, 07:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 17:00 WIB
Desta kecelakaan saat memarkirkan Ducati DesertX yang digunakannya buat touring di kawasan Sembalun, NTB
04 Juli 2025, 16:30 WIB
Diler Xpeng di Puri, Jakarta Barat siapkan layanan 3S dan perbaikan bodi, ada unit test drive buat konsumen
04 Juli 2025, 16:03 WIB
Polres Bogor bakal menerapkan ganjil genap Puncak pada akhir pekan ini untuk melancarkan arus lalu lintas
04 Juli 2025, 13:28 WIB
Auksi melakukan pengembangan layanan dan lokasi lelang baru untuk menjawab kebutuhan para pelanggan setia
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD