Dishub Paparkan Alasan Koridor 9 Transjakarta Banyak Kecelakaan
15 Agustus 2025, 17:00 WIB
Mengalami kelelahan ketika berkendara, waktu rawan kecelakaan lalu lintas banyak terjadi ketika dini hari
Oleh Dian Tami Kosasih
TRENOTO – Kecelakaan lalu lintas sering kali terjadi karena kelalaian pengemudi ketika berkendara. Tak jarang hal ini merugikan orang lain ketika menjadi korban.
Melihat hal ini, Kepala Subdirektorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Jawa Tengah AKBP Aidil Fitri Syah menyebutkan waktu rawan kecelakaan di jalan tol maupun jalan non tol.
"Dari kanalisasi anatomi tentang waktu terjadinya kecelakaan terjadi diketahui jam rawan tersebut antara pukul 9.00 malam sampai 5.00 subuh," kata AKBP Aidil Fitri Syah saat diskusi Upaya Pencegahan Kecelakaan di Jawa Tengah.
Aidil menyebut bila pengendara perlu mengantisipasi terjadinya kecelakaan. Pihaknya juga akan berpatroli dengan para pemangku kepentingan terkait untuk mencegah terjadinya kecelakaan pada dini hari.
Selain itu, satuan tugas respons cepat untuk atasi kecelakaan juga akan diaktifkan kembali. Divisi ini terdiri pihak kepolisian, dinas perhubungan, dinas kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya.
"Harapannya tim terdekat dengan lokasi kecelakaan bisa lebih cepat datang untuk memberi pertolongan ketika terjadi kecelakaan," katanya.
Adapun sejumlah kejadian kecelakaan yang terjadi di Jawa Tengah diungkapkan AKBP Aidil Fitri Syah terjadi karena pengendara kurang berkonsentrasi akibat kelelahan.
"Jawa Tengah ini merupakan titik lelang antara Jawa Barat dan Jawa Timur," katanya.
Tak hanya itu, rata-rata korban kecelakaan yang terjadi di beberapa daerah Jawa Tengah bukanlah orang dari provinsi tersebut. Banyak kendaraan yang terlibat berasal dari wilayah lain.
"Kecelakaan di Kertek kemarin bus dari Surabaya, kecelakaan di tol Boyolali itu mobil dari Jakarta," katanya.
Pada 2019 jumlah kecelakaan mencapai 116.411 kasus, lebih tinggi dibanding 2020 dengan 100.028 kejadian. Kemudian di 2021 kembali terjadi penurunan menjadi hanya 103.645 kasus dan 2022 (hingga Mei) hanya ada 55.777 kejadian.
Korban tewas di 2019 mencapai 25.671 jiwa sedangkan pada 2020 turun menjadi 23.529 jiwa. Kemudian jumlah meninggal dunia pada 2021 mengalami peningkatan menjadi 25.266 jiwa dan selama 2022 (hingga Mei) sudah ada 11.183 jiwa tak terselamatkan.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Agustus 2025, 17:00 WIB
11 Agustus 2025, 22:00 WIB
08 Agustus 2025, 16:00 WIB
29 Juli 2025, 09:00 WIB
28 Juli 2025, 21:00 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu