Ini Pentingnya Servis Mobil Setelah Perjalanan Mudik Lebaran
25 April 2025, 12:00 WIB
Kapolri usulkan kemudahan bagi masyarakat yang hendak mudik di lebaran tahun ini tanpa menguarangi protokol kesehatan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa masyarakat sudah diperbolehkan mudik. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi bila hendak melakukan perjalanan mudik.
Salah satunya adalah hanya mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi booster diperbolehkan untuk melakukan perjalanan mudik. Namun, aturan tersebut mendapat beragam pertentangan di tengah masyarakat.
Hal ini karena salah satu aturan untuk mendapatkan booster adalah 6 bulan setelah vaksin kedua. Aturan tersebut tentunya cukup memberatkan mereka yang baru mendapatkan vaksin kedua dan tidak bisa mendapatkan booster.
Banyaknya masukan pun membuat Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo, Kepala Polisi Republik Indonesia memiliki beberapa masukan. Salah satunya adalah Kapolri usulkan kemudahan bagi masyarakat yang hendak mudik dengan membolehkan masyarakat yang sudah vaksin 2 kali .
“Kami menyarankan pemudik adalah masyarakat yang telah melaksanakan vaksinasi Covid-19 2 kali, bila sudah 3 kali dosis maka lebih bagus. Namun untuk mudik, jika sudah vaksin 2 kali tetap mensyaratkan tes usap antigen sementara bila booster terbebas dari kewajiban tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu Kementerian Perhubungan memperkirakan bahwa pemudik paling banyak akan menuju ke Jawa Tengah. Setidaknya akan ada 21.3 juta orang atau setara dengan 26.8 persen dari total pemudik akan ke provinsi tersebut.
“Dari hasil penelitian Badan Litbang Pehubungan, daerah tujuan terbesar yaitu ke Jawa Tengah dari berbagai provonsi terutama Jawa Timur dan Jabodetabek,” terang Budi Setiyadi, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan.
Selain itu potensi terbesar selanjutnya adalah ke Jawa Timur dan Jawa Barat. Jumlah pengguna mobil pribadi akan mendominasi pemudik tahun ini karena setidaknya akan ada 21 juta orang menggunakan mobil pribadi atau sebesar 26 persen.
Sementara itu pemudik dengan sepeda motor juga dinilai akan tetap besar sekitar 14 juta atau 18 persen. Kemudian moda transportasi paling banyak digunakan adalah bus 16 persen (12 juta) dan pesawat sebesar 12 persen (9 juta).
Banyaknya jumlah pemudik yang akan melakukan perjalanan maka dipastikan pemerintah akan melakukan beragam skenario lalu lintas. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kepadatan berkepanjangan sehingga merugikan masyarakat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 April 2025, 12:00 WIB
15 April 2025, 09:00 WIB
08 April 2025, 22:00 WIB
06 April 2025, 09:00 WIB
30 Maret 2025, 08:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia jelang akhir pekan ada di Dago Plaza, JL. IR. Juanda
03 Juli 2025, 22:00 WIB
Aprilia tengah menyiapkan rencana cadangan dengan mendekati Bastianini buat mengantisipasi kepergian Martin