Tarif Tol Sedyatmo Segera Naik, Simak Besarannya
08 Desember 2025, 08:00 WIB
Sistem pembayaran jalan tol di Indonesia telah mengalami banyak perubahan sejak pertama pertama kali dibuka pada 1978
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Sistem pembayaran jalan tol Indonesia terus berubah seiring perkembangan teknologi. Pengembangan dilakukan untuk memudahkan pengguna jalan tol serta mempercepat waktu transaksi di gerbang tol.
Semakin mudah sistem pembayaran maka waktu transaksi akan semakin singkat. Dengan demikian diharapkan kepadatan lalu lintas yang umumnya terjadi di gerbang tol dapat teratasi.
Jalan tol pertama di Indonesia adalah Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) yang hadir pada 9 Maret 1978. Ketika itu pembayaran hanya dapat dilakukan secara tunai.
Dalam sistem tersebut, pengguna jalan tol wajib menghentikan laju kendaraan saat mengambil atau menyerahkan kembali kartu tanda masuk. Mereka diharuskan menyiapkan uang tunai.
Sistem ini pun kemudian diadopsi oleh seluruh ruas jalan tol di Indonesia dan bertahan selama hampir 5 dekade. Padahal pembayaran tunai terbilang tidak efektif karena waktu transaksi mencapai 10 – 12 detik sehingga menyebabkan antrean mengular.
Kemudian di 2017, pemerintah mulai melakukan ubahan melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Nomor 16/PRT/M/2017 tentang Transaksi Tol Nontunai di Jalan Tol. Terhitung 31 Oktober 2017, seluruh pembayaran menggunakan uang elektronik.
Terobosan berhasil membuat waktu transaksi menjadi jauh lebih singkat, hanya sekiar 5 detik. Transisi pun berjalan cepat, hanya membutuhkan sekitar 3 bulan agar seluruh tol di Indonesia menerapkannya.
Meski sistem tersebut masih digunakan, pemerintah pun mulai melakukan inovasi lagi. Hal ini ditandai dengan rencana penerapan Sistem Transaksi Tol Nontunai Nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) berbasis aplikasi yang berteknologi GNSS atau Global Navigation Satellite System.
Teknologi GNSS sudah diterapkan di negara-negara Eropa Timur, seperti Hungaria. Sistem MLFF berbasis GNSS ini juga akan menjadi platform bagi penerapan teknologi Intelligent Toll Road System (ITRS).
Dengan ini maka pengguna jalan bisa melakukan pembayaran lebih cepat, seamless, otomatis dan tanpa henti. Nantinya teknologi MLFF mulai diimplementasikan para pengguna jalan tol dapat melakukan pembayaran nontunai tanpa tap kartu.
Caranya mengunduh serta mendaftarkan data pribadi pada aplikasi bernama CANTAS pada smartphone. Kemudian setelah kalkulasi tarif terkoneksi pada aplikasi, uang dari masing-masing instrumen pembayaran milik tiap pengguna akan berkurang.
Selain itu pengendara juga dapat menggunakan perangkat Electronic Route Ticket. Perangkat ini membuat pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai.
Elektronifikasi Jalan Tol melalui MLFF akan diterapkan secara bertahap dan mulai diujicoba pada tahun 2023. Untuk tahap awal implementasi dimulai dengan masa transisi pada beberapa ruas jalan tol, dimana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih melayani kartu tol elektronik.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Desember 2025, 08:00 WIB
04 Oktober 2025, 17:00 WIB
09 Agustus 2025, 07:00 WIB
28 Mei 2025, 08:00 WIB
26 Mei 2025, 21:00 WIB
Terkini
14 Desember 2025, 21:08 WIB
MPV hasil kerja sama Chery dengan Huawei yakni V9 bakal dipasarkan di bawah merek Luxeed, jadi rival Denza D9
14 Desember 2025, 21:05 WIB
Berbeda dengan kebanyakan penyanyi, Arlida Putri justru dikenal memiliki ketertarikan pada motor ketimbang mobil
14 Desember 2025, 19:00 WIB
Ada beragam tujuan touring motor yang bisa disambangi saat libur Nataru 2025-2026, seperti ke Ciwidey Bandung
14 Desember 2025, 17:00 WIB
Daihatsu Terios dimanfaatkan sebagai teman setia setiap perjalanan karena performanya yang bisa diandalkan
14 Desember 2025, 15:00 WIB
Forwot Car of The Year 2025 siap digelar dengan menilai lebih dari 50 mobil yang baru meluncur di Indonesia
14 Desember 2025, 13:00 WIB
Sebanyak 60 persen konsumen beli kendaraan secara kredit, BYD akan permudah lewat perusahaan leasing mandiri
14 Desember 2025, 11:00 WIB
BYD telah menerima masukan dari pemerintah Indonesia terkait pembangunan pabrik mereka di Subang, Jawa Barat
14 Desember 2025, 09:00 WIB
Di Vietnam Mitsubishi Destinator dibanderol mulai 780 juta VND atau setara Rp 493,9 jutaan untuk tipe terendah