10 Persen Taksi Bluebird Akan Pakai Mobil Listrik di 2030
02 Mei 2024, 11:00 WIB
Pemerintah bakal membuat pajak kendaraan listrik gratis pada dua tahun mendatang agar menarik minat masyarakat
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Pemerintah akan menggratiskan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) serta BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) bagi pemilik mobil dan motor listrik di Indonesia. Rencana tersebut bakal dilakukan pada Januari 2025.
Tentu ini akan menjadi keuntungan tambahan memiliki alat transportasi elektrik di Indonesia. Peraturan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang HKPD (Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah).
Mengutip akun Instagram DJPK Kementerian Keuangan RI, disebutkan bahwa dengan membuat pajak kendaraan listrik gratis bisa memberi dampak positif, Seperti meningkatkan efisiensi energi serta konversi sektor transportasi.
Selain itu juga untuk mewujudkan energi bersih, kualitas udara yang sehat hingga baik bagi lingkungan. Makanya Pemerintah terus memberikan keuntungan bagi para pemilik motor sama mobil setrum.
“Diharapkan dapat mendorong pengembangan pasar kendaraan berbasis energi terbarukan yang lebih kompetitif," tulis mereka.
Sebagai informasi kendaraan listrik berbasis baterai dikenakan PKB, yakni sebesar 20 persen sampai 30 persen dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) yang seharusnya (2020). Kendati demikian besaraanya jauh lebih kecil dari mobil dan motor berbahan bakar minyak.
Sebelumnya Pemerintah juga tengah menggodok kebijakan subsidi bagi pembeli kendaraan listrik. Hal itu disampaikan oleh Agus Gumiwang, Menperin (Menteri Perindustrian) pada Desember 2022.
Menurutnya bantuan kepada masyarakat yang ingin membeli mobil setrum hingga Rp80 juta. Sedangkan bagi roda dua besarannya Rp8 juta.
Selain itu pembelian roda empat berbasis hybrid juga mendapat insentif Rp40 juta. Sementara motor konversi menerima nominal Rp5 juta.
Akan tetapi terdapat syarat agar mendapatkan bantuan tersebut. Salah satunya adalah motor dan mobil di atas harus dibuat di Indonesia. Kebijakannya dilakukan berdasarkan kajian perbandingan dari negara lain memiliki kemajuan dalam bidang ini.
Agus menilai langkah ini penting diadakan. Soalnya dengan tujuan merangsang daya beli masyarakat Indonesia ke kendaraan ramah lingkungan seraya mencapai target RI menuju Zero Emission pada 2060 mendatang.
Di sisi lain mempercepat penggunaan mobil atau motor listrik akan membantu fiskal negara. Dimana subsidi untuk bahan bakar berbasis fosil atau bensin akan semakin berkurang.
Selanjutnya juga guna memanfaatkan cadangan nikel Tanah Air. Seperti diketahui Indonesia merupakan negara yang memiliki cadangan salah satu komponen kendaraan ramah lingkungan terbesar di dunia.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
02 Mei 2024, 11:00 WIB
01 Mei 2024, 18:00 WIB
01 Mei 2024, 15:39 WIB
01 Mei 2024, 10:00 WIB
01 Mei 2024, 07:00 WIB
Terkini
03 Mei 2024, 08:00 WIB
Dalam rangka melakukan standarisasi baterai, motor listrik Gesits Rp 15 jutaan segera meluncur di Indonesia
03 Mei 2024, 07:00 WIB
Polisi tegaskan pelat nomor khusus ZZ tak kebal ganjil genap kecuali mendapat pengawalan dari petugas
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Terdapat lima lokasi SIM Keliling Jakarta yang bisa dimanfaatkan oleh warga buat mengurus dokumen berkendara
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta hari ini tetap dilangsungkan dengan optimal guna menghindari kepadatan di akhir pekan
03 Mei 2024, 06:00 WIB
Manfaatkan layanan ini menjelang akhir pekan, SIM keliling Bandung tidak beroperasi setiap hari Minggu
03 Mei 2024, 00:45 WIB
Polres Bogor kembali menggelar ganjil genap Puncak untuk mengurangi kepadatan lalu lintas yang kerap terjadi
02 Mei 2024, 23:44 WIB
Peugeot berhenti jualan mobil di Indonesia, seperti mereka umumkan dalam keterangan resmi yang mereka berikan
02 Mei 2024, 21:03 WIB
Trac nilai generasi muda tak mau repot dengan mobil karena banyak tanggung jawab yang harus dijalankan