Harga Oli Diesel Baru dari Pertamina Lubricants di GIIAS 2025
27 Juli 2025, 08:00 WIB
memilih oli mesin yang tepat dapat membuat kendaraan lebih awet digunakan sehari-hari hingga jangka waktu tertentu
Oleh Denny Basudewa
TRENOTO – Memilih oli mesin perlu mendapat perhatian khusus khususnya bagi para pemilik kendaraan. Hal ini guna mendapatkan performa optimal pada mesin yang digunakan.
Tidak hanya harus sesuai, penggantian pelumas pada mesin kendaraan juga harus rutin. Dengan melakukan perawatan berkala, mesin akan lebih awet.
Oli mesin yang beredar di pasaran memiliki kode-kode tertentu. Kode tersebut memiliki pengertian berbeda-beda.
Sehingga pemilik kendaraan baik roda dua maupun empat patut mengetahui setiap tanda tersebut di atas.
Cara paling mudah mengetahui jenis oli bisa dilihat pada tutup pengisian oli pada kendaraan. Khususnya mobil biasanya pabrikan menempatkan jenis oli yang dibutuhkan.
Misalnya 5W-30 bisa ditemukan pada mobil-mobil keluaran baru. Namun sayangnya tidak banyak pemilik mobil mengetahui arti kode di atas.
Nyatanya salah memilih jenis oli bisa memberikan dampak pada mesin. Pada akhirnya mesin akan mengalami gejala tertentu ketika konsumen salah memilih oli.
Angka 15W-40 misalnya memiliki dua tingkat kekentalan oli dengan kode sebelumnya. Lalu tingkat keenceran maupun kekentalan pada umumnya dibarengi dengan huruf SAE.
SAE adalah standar kekentalan oli yang dibuat oleh The Society of Automotive Engineer.
“Oli dengan kode SAE 15W-40 memiliki arti bahwa tingkat keenceran pada oli tersebut memenuhi dua grade. SAE 15W untuk aplikasi suhu dingin/winter. Sementara SAE 40 pada aplikasi iklim tropis/panas,” kata Brahma Putra Mahayana, technical Specialist PT Pertamina Lubricants dalam siaran persnya (11/07).
Baca juga : Mengenal Perbedaan Oli Sintetis dan Mineral yang Bikin Mesin Awet
Ia mengatakan lebih lanjut bahwa masyarakat Indonesia banyak salah paham dalam membaca kode pelumas. Diyakini oli SAE 15W-40 memiliki kekentalan 40 atau bisa dipakai pada suhu hingga minus 15 Celcius.
Padahal kondisi sebenarnya tidak seperti itu. Brahma menyarankan untuk melihat cara membaca kode pelumas pada internet yaitu dokumen SAE J300.
Kode ini dikatakan merupakan penanda standar kinerja pelumas yang dibuat American Petroleum Institute (API). API Service dapat digunakan untuk mengukur kemampuan oli dalam menahan gesekan dalam ruang bakar.
Mesin bensin dan diesel pada mobil sendiri memiliki kode API yang berbeda. Untuk mesin bensin memiliki kode huruf depan S dan diesel C.
“Semakin tinggi performa maka urutan hurufnya akan semakin tinggi. Kode pada 2 merek kemasan oli adalah API SH dan API SJ, sehingga bisa diketahui untuk mesin bensin,” lanjutnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Juli 2025, 08:00 WIB
23 Mei 2025, 11:39 WIB
18 Mei 2025, 12:00 WIB
25 April 2025, 12:00 WIB
24 Maret 2025, 13:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi