Ruas Tol Padaleunyi Kembali Diperbaiki Selama 5 Hari
03 Oktober 2022, 08:33 WIB
Jasa Marga lakukan perbaikan ruas tol Cipularang dan Padaleunyi untuk meningkatkan layanan kepada para pengguna jalan
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Jasamarga Metropolitan Tollroad, kembali melakukan perbaikan ruas tol Cipularang dan Padaleunyi. Pekerjaan akan dilakukan oleh PT Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) selaku penyedia jasa layanan pemeliharaan jalan.
Perbaikan jalan dilakukan untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimum yang harus diberikan agar pengguna jalan tetap aman nyaman. Jenis pekerjaan adalah rekonstruksi serta Scrapping Filling Overlay (SFO) mulai Senin, 11 Juli 2022 hingga Jumat, 15 Juli 2022.
Pekerjaan SFO akan dilaksanakan mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00 WIB.
Lajur yang menjadi objek pemeliharaan sementara tidak dapat dilintasi, namun lajur lainnya dapat digunakan secara normal.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
03 Oktober 2022, 08:33 WIB
12 September 2022, 16:35 WIB
22 Juni 2022, 08:00 WIB
Terkini
20 November 2024, 23:00 WIB
Jasa Marga buka tiga ruas tol secara fungsional saat libur Natal dan tahun baru 2025 untuk hindari kemacetan
20 November 2024, 21:00 WIB
Kementerian Perhubungan siapkan 3 solusi atasi kemacetan di Puncak Bogor yang selama ini menjadi tantangan
20 November 2024, 19:01 WIB
BYD M6 masih merajai mobil listrik terlaris pada Oktober 2024 dengan mencatatkan penjualan 1.866 unit
20 November 2024, 18:00 WIB
Rekor baru, produksi kendaraan lingkungan BYD secara global berhasil tembus 10 juta unit pada November 2024
20 November 2024, 17:00 WIB
Bapenda DKI Jakarta mengenakan pajak sebesar 10 persen buat pengguna jasa parkir Valet di kawasan Ibu Kota
20 November 2024, 16:03 WIB
Honda GL Max Kustom menggunakan konsep Boardtracker dan berhasil menggasak gelar juara nasional HMC 2024
20 November 2024, 16:00 WIB
Logo baru MotoGP baru saja diperkenalkan, memiliki makna yang sangat luas karena terinspirasi dari banyak hal
20 November 2024, 15:00 WIB
Toyota bakal lakukan efisiensi imbas kenaikan PPN menjadi 12 persen yang berdampak pada peningkatan biaya produksi