Harga BBM SPBU Swasta di November 2025 Stok BP Ada, Vivo Ambyar
01 November 2025, 13:00 WIB
Demi mengatasi kelangkaan, Bahlil menyebut Shell dan BP AKR setuju membeli kuota BBM tambahan lewat Pertamina
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Shell dan BP AKR belum juga selesai. Namun kondisi ini sudah memasuki babak baru.
Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik swasta di atas, disebut-sebut setuju membeli stok BBM tambahan dengan skema impor melalui Pertamina.
"Mereka setuju dan memang harus setuju untuk beli, berkolaborasi dengan Pertamina," ungkap Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Antara, Jumat (19/09).
Bahlil mengatakan kalau Shell, BP AKR, Vivo sampai Exxon Mobil mengajukan sejumlah syarat saat menyetujui kuota impor BBM tambahan lewat Pertamina.
Seperti contoh bahan bakar yang dibeli merupakan BBM murni atau fuel base. Sehingga mereka bisa melakukan pencampuran secara mandiri.
Syarat selanjutnya adalah, Shell hingga BP AKR mengajukan survei bersama pembelian stok BBM.
Selain itu Shell maupun BP AKR minta adanya transparansi harga pembelian bahan bakar yang mereka dapatkan.
"Kita ingin swasta maupun Pertamina harus sama-sama cengli (untung), harus semua terbuka dan sudah setuju juga terjadi open book," Bahlil menambahkan.
Bahlil Lahadalia menyampaikan stok impor BBM tambahan paling lambat masuk ke Indonesia dalam kurun waktu tujuh hari.
Sementara volume BBM yang didapat masing-masing SPBU akan dibahas lebih lanjut dalam rapat teknis.
Patut diketahui, pemerintah sudah memberikan kuota impor tambahan sebesar 10 persen ke Shell sampai BP AKR di awal 2025.
Akan tetapi kuota yang mereka dapatkan menipis, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan para konsumen.
Otomatis kelangkaan BBM yang sudah terjadi sejak Agustus 2025 tidak bisa terhindarkan lagi.
Untuk menyiasati kondisi itu, pemerintah meminta Shell maupun BP AKR melakukan kolaborasi dengan Pertamina .
Bahlil beralasan BBM merupakan cabang industri yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Lalu dibutuhkan peran negara dalam pengaturannya.
Pembantu Presiden Prabowo Subianto itu menerangkan, pemerintah tengah memperkuat posisi Pertamina sebagai penopang utama ketersedian BBM domestik.
Namun BP AKR sempat menolak usulan tersebut. Mereka menilai setiap produk memiliki kandungan aditif berbeda.
Sehingga menyebabkan adanya perbedaan spesifikasi dari BBM yang dijual oleh masing-masing SPBU.
"Itu (beli BBM di Pertamina) kan baru saran. Kami tetap melihat alternatif-alternatifnya,” kata Vanda Laura, Direktur Utama BP AKR di Antara beberapa waktu lalu
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 November 2025, 13:00 WIB
01 November 2025, 05:42 WIB
30 Oktober 2025, 14:00 WIB
28 Oktober 2025, 13:00 WIB
26 Oktober 2025, 15:00 WIB
Terkini
05 November 2025, 18:00 WIB
Kementrian Perindustrian mengungkap bahwa untuk melakukan hilirisasi baterai EV masih butuh waktu panjang
05 November 2025, 17:00 WIB
Mobil terbang Xpeng, yakni Land Carrier bakal beroperasi dan uji terbang eksperimental di negara asalnya
05 November 2025, 16:00 WIB
Setelah resmi menjual dua model ke konsumen, Geely buka peluang buat mendirikan pabrik mandiri di Indonesia
05 November 2025, 15:00 WIB
Akibat Marc Marquez cedera di seri Mandalika, pekerjaan Ducati menyiapkan Desmosedici GP26 sedikit terhambat
05 November 2025, 14:27 WIB
Isuzu Elf Mio punya ukuran lebih kecil, namun dapat mengakomodir kebutuhan seperti truk pada umumnya
05 November 2025, 12:00 WIB
LHKPN mencatat Gubernur Riau Abdul Wahid hanya memiliki dua unit mobil di garasinya, nilainya Rp 780 juta
05 November 2025, 11:51 WIB
Wuling Darion EV dan PHEV akhirnya resmi diluncurkan untuk Keluarga Indonesia dengan harga yang kompetitif
05 November 2025, 11:00 WIB
Salah satu pilihan motor matic murah yang patut dipertimbangkan pada November 2025 adalah Honda Genio baru