Motor Listrik Suzuki Bakal Mengaspal di Indonesia pada 2026
29 September 2025, 09:00 WIB
PLN tengah menggodok rencana mengubah tiang listrik jadi charging station agar bisa digunakan masyarakat bebas
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – PT PLN (Persero) terus mendorong pembangunan ekosistem kendaraan elektrik. Salah satunya dengan mengubah tiang listrik jadi charging station atau tempat pengisian daya.
Seperti yang dikatakan oleh Darmawan Prasodjo dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) Panja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Rabu (12/7). Dia menuturkan kalau opsi tersebut sangat memungkinkan terjadi.
Sebab tiang listrik memiliki sumber daya dan telah tersebar luas di Indonesia. Nantinya tinggal ditambah suatu komponen khusus selayaknya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
“Kami tengah mempertimbangkan agar tiang listrik di pinggir jalan bisa digunakan sebagai publik charging. Misalnya nanti ditambah kabel,” ujar Darmawan.
Lebih jauh dia menuturkan kalau langkah tersebut sebagai salah satu upaya PLN dalam mendukung program percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Tanah Air.
Apalagi perusahaannya telah membangun SPKLU sebanyak 600 unit di berbagai wilayah. Sehingga menyulap tiang listrik jadi charging station bisa lebih membantu.
“Kita berencana membangun strategi franchise, karena kami mengakui tidak punya tempat parkir yang strategis seperti Starbuck, McDonald, KFC, BRI, BNI, Mandiri, Bank-Bank Swasta dan perkantoran serta Mall," katanya.
Darmawan juga menjelaskan kalau transisi dari kendaraan konvensional menuju motor maupun mobil listrik bakal memberikan keuntungan yang besar dari sisi ekonomi. Sehingga pemerintah bisa memanfaatkannya.
“Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per kWh hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk sepeda motor setrum menempuh jarak 50 km. Sedangkan jika menggunakan BBM harus menghabiskan sekitar Rp14 ribu guna menempuh jarak yang sama," pungkas Darmawan.
Sebelumnya PLN juga melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan tiga pabrikan. Mulai dari Gesits, Volta serta Alva buat standarisasi baterai motor listrik.
Nantinya perusahaan milik negara bakal menyuplai daya maupun infrastruktur stasiun penukaran baterai. Sehingga memudahkan masyarakat memakai kendaraan roda dua setrum.
Lebih jauh Darmawan menilai kalau satu kendaraan roda dua setrum dapat menyerap 2 Kwh hingga 2.5 Kwh per hari setara 912.5 KWh satu tahunnya.
Melihat data di atas, bila dikalkulasikan dengan jumlah motor listrik yang telah mengaspal sebanyak 18.000 unit, maka konsumsi setrum dari pengguna pada tahun ini mencapai 16. 425 KWh atau 16.4 MWh.
“Dengan penambahan fasilitas penukaran baterai motor listrik diperbanyak di tiap lokasi, tentu ke depan peningkatan konsumsi harus disediakan oleh PLN,” Darmawan menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 September 2025, 09:00 WIB
28 September 2025, 11:00 WIB
25 September 2025, 20:00 WIB
25 September 2025, 18:42 WIB
25 September 2025, 11:00 WIB
Terkini
01 Oktober 2025, 22:00 WIB
Misi besar Marc Marquez dalam mematahkan kutukan ketika berlaga di MotoGP Mandalika 2025 di akhir pekan nanti
01 Oktober 2025, 21:30 WIB
Ratusan teknisi adu mekanik di Chery Technician Skill Contest 2025 yang diselenggaran untuk tingkatkan kualitas
01 Oktober 2025, 21:00 WIB
Asisten Darurat hadir untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna kendaraan yang tengah road trip
01 Oktober 2025, 20:00 WIB
Pembasmian kendaraan ODOL butuh proses, pemerintah bersama pemangku jalin kerja sama memperketat pengawasan
01 Oktober 2025, 19:13 WIB
Pameran modifikasi IMX 2025 menghadirkan berbagai pilihan produk modifikasi dan juga supergiveaway mobil
01 Oktober 2025, 18:00 WIB
Alex Marquez bersama Fermin Aldeguer menyapa para penggemar di Jakarta jelang gelaran MotoGP Mandalika 2025
01 Oktober 2025, 17:00 WIB
Penjualan yang kurang baik diyakini jadi alasan varian Hyundai Kona bakal dipangkas mulai tahun depan
01 Oktober 2025, 16:00 WIB
BYD memiliki kapal kargo terbaru untuk membantu distribusi mobil-mobil listrik mereka ke seluruh dunia