Banyak EV dengan Nilai TKDN Tinggi Dipercaya Bawa Dampak Positif
08 Mei 2025, 16:00 WIB
PLN tengah menggodok rencana mengubah tiang listrik jadi charging station agar bisa digunakan masyarakat bebas
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – PT PLN (Persero) terus mendorong pembangunan ekosistem kendaraan elektrik. Salah satunya dengan mengubah tiang listrik jadi charging station atau tempat pengisian daya.
Seperti yang dikatakan oleh Darmawan Prasodjo dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) Panja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Rabu (12/7). Dia menuturkan kalau opsi tersebut sangat memungkinkan terjadi.
Sebab tiang listrik memiliki sumber daya dan telah tersebar luas di Indonesia. Nantinya tinggal ditambah suatu komponen khusus selayaknya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
“Kami tengah mempertimbangkan agar tiang listrik di pinggir jalan bisa digunakan sebagai publik charging. Misalnya nanti ditambah kabel,” ujar Darmawan.
Lebih jauh dia menuturkan kalau langkah tersebut sebagai salah satu upaya PLN dalam mendukung program percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Tanah Air.
Apalagi perusahaannya telah membangun SPKLU sebanyak 600 unit di berbagai wilayah. Sehingga menyulap tiang listrik jadi charging station bisa lebih membantu.
“Kita berencana membangun strategi franchise, karena kami mengakui tidak punya tempat parkir yang strategis seperti Starbuck, McDonald, KFC, BRI, BNI, Mandiri, Bank-Bank Swasta dan perkantoran serta Mall," katanya.
Darmawan juga menjelaskan kalau transisi dari kendaraan konvensional menuju motor maupun mobil listrik bakal memberikan keuntungan yang besar dari sisi ekonomi. Sehingga pemerintah bisa memanfaatkannya.
“Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per kWh hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk sepeda motor setrum menempuh jarak 50 km. Sedangkan jika menggunakan BBM harus menghabiskan sekitar Rp14 ribu guna menempuh jarak yang sama," pungkas Darmawan.
Sebelumnya PLN juga melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan tiga pabrikan. Mulai dari Gesits, Volta serta Alva buat standarisasi baterai motor listrik.
Nantinya perusahaan milik negara bakal menyuplai daya maupun infrastruktur stasiun penukaran baterai. Sehingga memudahkan masyarakat memakai kendaraan roda dua setrum.
Lebih jauh Darmawan menilai kalau satu kendaraan roda dua setrum dapat menyerap 2 Kwh hingga 2.5 Kwh per hari setara 912.5 KWh satu tahunnya.
Melihat data di atas, bila dikalkulasikan dengan jumlah motor listrik yang telah mengaspal sebanyak 18.000 unit, maka konsumsi setrum dari pengguna pada tahun ini mencapai 16. 425 KWh atau 16.4 MWh.
“Dengan penambahan fasilitas penukaran baterai motor listrik diperbanyak di tiap lokasi, tentu ke depan peningkatan konsumsi harus disediakan oleh PLN,” Darmawan menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Mei 2025, 16:00 WIB
06 Mei 2025, 23:30 WIB
06 Mei 2025, 09:00 WIB
04 Mei 2025, 07:19 WIB
03 Mei 2025, 21:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 18:00 WIB
Rangkaian acara Daihatsu Kumpul Sahabat dimulai di Tangerang buat pertama kalinya, diramaikan beragam UMKM
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota