14 Alamat Bengkel yang Layani Konversi Motor Listrik Gratis
25 April 2024, 16:00 WIB
PLN tengah menggodok rencana mengubah tiang listrik jadi charging station agar bisa digunakan masyarakat bebas
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – PT PLN (Persero) terus mendorong pembangunan ekosistem kendaraan elektrik. Salah satunya dengan mengubah tiang listrik jadi charging station atau tempat pengisian daya.
Seperti yang dikatakan oleh Darmawan Prasodjo dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) Panja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Rabu (12/7). Dia menuturkan kalau opsi tersebut sangat memungkinkan terjadi.
Sebab tiang listrik memiliki sumber daya dan telah tersebar luas di Indonesia. Nantinya tinggal ditambah suatu komponen khusus selayaknya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
“Kami tengah mempertimbangkan agar tiang listrik di pinggir jalan bisa digunakan sebagai publik charging. Misalnya nanti ditambah kabel,” ujar Darmawan.
Lebih jauh dia menuturkan kalau langkah tersebut sebagai salah satu upaya PLN dalam mendukung program percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Tanah Air.
Apalagi perusahaannya telah membangun SPKLU sebanyak 600 unit di berbagai wilayah. Sehingga menyulap tiang listrik jadi charging station bisa lebih membantu.
“Kita berencana membangun strategi franchise, karena kami mengakui tidak punya tempat parkir yang strategis seperti Starbuck, McDonald, KFC, BRI, BNI, Mandiri, Bank-Bank Swasta dan perkantoran serta Mall," katanya.
Darmawan juga menjelaskan kalau transisi dari kendaraan konvensional menuju motor maupun mobil listrik bakal memberikan keuntungan yang besar dari sisi ekonomi. Sehingga pemerintah bisa memanfaatkannya.
“Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per kWh hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk sepeda motor setrum menempuh jarak 50 km. Sedangkan jika menggunakan BBM harus menghabiskan sekitar Rp14 ribu guna menempuh jarak yang sama," pungkas Darmawan.
Sebelumnya PLN juga melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan tiga pabrikan. Mulai dari Gesits, Volta serta Alva buat standarisasi baterai motor listrik.
Nantinya perusahaan milik negara bakal menyuplai daya maupun infrastruktur stasiun penukaran baterai. Sehingga memudahkan masyarakat memakai kendaraan roda dua setrum.
Lebih jauh Darmawan menilai kalau satu kendaraan roda dua setrum dapat menyerap 2 Kwh hingga 2.5 Kwh per hari setara 912.5 KWh satu tahunnya.
Melihat data di atas, bila dikalkulasikan dengan jumlah motor listrik yang telah mengaspal sebanyak 18.000 unit, maka konsumsi setrum dari pengguna pada tahun ini mencapai 16. 425 KWh atau 16.4 MWh.
“Dengan penambahan fasilitas penukaran baterai motor listrik diperbanyak di tiap lokasi, tentu ke depan peningkatan konsumsi harus disediakan oleh PLN,” Darmawan menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
25 April 2024, 16:00 WIB
25 April 2024, 11:00 WIB
24 April 2024, 20:51 WIB
24 April 2024, 17:00 WIB
23 April 2024, 19:00 WIB
Terkini
27 April 2024, 18:00 WIB
Sejumlah konsumen tak kunjung terima unit sejak pemesanan, ini kata BYD soal inden yang diklaim mengular
27 April 2024, 17:00 WIB
Menjadi bagian dari total target 50 outlet tahun ini, BYD resmikan diler 3S di kawasan Cibubur hari ini
27 April 2024, 16:22 WIB
Buat Anda yang tertarik memboyong Yamaha Lexi LX 155 bulan ini, ada skema cicilan mulai Rp 800 ribuan saja
27 April 2024, 12:00 WIB
Tarif tol Gempol Pandaan resmi naik hari ini untuk menyesuaikan inflasi dan mempertahankan pelayanan
27 April 2024, 08:00 WIB
Tarif Tol Bali Mandara naik hari ini, berlaku untuk semua golongan termasuk sepeda motor yang melintas
27 April 2024, 07:12 WIB
Hingga batas waktu yang telah ditentukan, Jeep Rubicon Mario Dandy Satriyo tidak laku dilelang Kejari Jaksel
26 April 2024, 21:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik murni atau BEV tengah lesu, pabrik EV Hyundai akan mulai produksi mobil hybrid
26 April 2024, 20:00 WIB
Penjualan Suzuki Maret 2024 naik 14 persen dibanding bulan sebelumnya berkat XL7 Hybrid yang laris manis