Sambut Libur Nataru, PLN Siapkan 4.500 SPKLU dengan Tarif Kompetitif
06 November 2025, 07:00 WIB
PLN tengah menggodok rencana mengubah tiang listrik jadi charging station agar bisa digunakan masyarakat bebas
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – PT PLN (Persero) terus mendorong pembangunan ekosistem kendaraan elektrik. Salah satunya dengan mengubah tiang listrik jadi charging station atau tempat pengisian daya.
Seperti yang dikatakan oleh Darmawan Prasodjo dalam RDP (Rapat Dengar Pendapat) Panja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Rabu (12/7). Dia menuturkan kalau opsi tersebut sangat memungkinkan terjadi.
Sebab tiang listrik memiliki sumber daya dan telah tersebar luas di Indonesia. Nantinya tinggal ditambah suatu komponen khusus selayaknya SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum).
“Kami tengah mempertimbangkan agar tiang listrik di pinggir jalan bisa digunakan sebagai publik charging. Misalnya nanti ditambah kabel,” ujar Darmawan.
Lebih jauh dia menuturkan kalau langkah tersebut sebagai salah satu upaya PLN dalam mendukung program percepatan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Tanah Air.
Apalagi perusahaannya telah membangun SPKLU sebanyak 600 unit di berbagai wilayah. Sehingga menyulap tiang listrik jadi charging station bisa lebih membantu.
“Kita berencana membangun strategi franchise, karena kami mengakui tidak punya tempat parkir yang strategis seperti Starbuck, McDonald, KFC, BRI, BNI, Mandiri, Bank-Bank Swasta dan perkantoran serta Mall," katanya.
Darmawan juga menjelaskan kalau transisi dari kendaraan konvensional menuju motor maupun mobil listrik bakal memberikan keuntungan yang besar dari sisi ekonomi. Sehingga pemerintah bisa memanfaatkannya.
“Dengan asumsi tarif listrik sebesar Rp1.699 per kWh hanya diperlukan sekitar Rp2.500 untuk sepeda motor setrum menempuh jarak 50 km. Sedangkan jika menggunakan BBM harus menghabiskan sekitar Rp14 ribu guna menempuh jarak yang sama," pungkas Darmawan.
Sebelumnya PLN juga melakukan penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) dengan tiga pabrikan. Mulai dari Gesits, Volta serta Alva buat standarisasi baterai motor listrik.
Nantinya perusahaan milik negara bakal menyuplai daya maupun infrastruktur stasiun penukaran baterai. Sehingga memudahkan masyarakat memakai kendaraan roda dua setrum.
Lebih jauh Darmawan menilai kalau satu kendaraan roda dua setrum dapat menyerap 2 Kwh hingga 2.5 Kwh per hari setara 912.5 KWh satu tahunnya.
Melihat data di atas, bila dikalkulasikan dengan jumlah motor listrik yang telah mengaspal sebanyak 18.000 unit, maka konsumsi setrum dari pengguna pada tahun ini mencapai 16. 425 KWh atau 16.4 MWh.
“Dengan penambahan fasilitas penukaran baterai motor listrik diperbanyak di tiap lokasi, tentu ke depan peningkatan konsumsi harus disediakan oleh PLN,” Darmawan menutup perkataanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
06 November 2025, 07:00 WIB
05 November 2025, 08:00 WIB
05 November 2025, 07:30 WIB
27 Oktober 2025, 12:00 WIB
27 Oktober 2025, 09:00 WIB
Terkini
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama
16 November 2025, 17:00 WIB
Mazda EZ-6 dan Changan Deepal LO7 sama-sama berpeluang besar untuk dipasarkan ke konsumen di Tanah Air
16 November 2025, 15:14 WIB
Chery beri penjelasan soal Fengyun X3L yang alami kecelakaan saat sedang uji ketangguhan di Gunung Tianmen
16 November 2025, 13:00 WIB
Suzuki Ertiga bekas lansiran 2024 bisa jadi pilihan masyarakat buat berkendara saat libur Natal dan tahun baru
16 November 2025, 11:00 WIB
Puncak acara Honda Bikers Day 2025 memberikan pengalaman berbeda di Garut dengan puluhan ribu pemotor
16 November 2025, 09:00 WIB
Banyak kegiatan menarik disuguhkan buat para anggota komunitas selama Honda Culture Indonesia berlangsung
16 November 2025, 08:00 WIB
Honda ADV 160 membuktikan performanya dalam perjalanan melintasi pantai selatan Jawa Barat menuju HBD 2025
16 November 2025, 07:00 WIB
Pilihan Toyota Calya bekas lansiran 2024 makin menarik karena ada program TDP Rp 7 jutaan dan tenor panjang