Mobeng Buka Cabang Baru, Siap Layani Konsumen Jaktim
19 Juni 2025, 13:00 WIB
Maraknya peredaran oli palsu ternyata justru terjadi di daerah luar Jawa, konsumen tergiur harga murah
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Peredaran oli palsu banyak terjadi di daerah-daerah luar Pulau Jawa. Pemalsuan juga sering kali sudah tidak bisa lagi dibedakan, karena produksinya semakin terlihat profesional dan sangat menyerupai versi aslinya.
Ada beberapa hal jadi penyebab larisnya oli palsu di daerah, mulai dari harga lebih rendah serta wilayah susah dilacak oleh pihak kepolisian.
Hal ini disampaikan oleh Yomie Harlin selaku Wakil Ketua Umum Aspelindo (Asosiasi Pelumas Indonesia). Menurut Yomie pemberantasan oli palsu di wilayah luar pulau Jawa lebih sulit dilakukan.
“Kondisi geografis ini menjadi tantangan yang cukup berat, kebanyakan di daerah luar Jawa karena iming-iming harga murah. Kalau bicara itu kita tahu kelas konsumen di segmen tersebut,” ucap Yomie di Manhattan Hotel Jakarta, Kamis (24/8).
Yomie menjelaskan, penanganan di daerah ‘pelosok’ terbilang sulit dengan sumber daya terbatas yang ada saat ini.
Perlu ada tambahan edukasi kepada konsumen di daerah-daerah tersebut untuk lebih peduli memperhatikan keaslian oli, sehingga mengurangi niat pelaku pemalsuan oli di wilayah tersebut.
Sementara itu Hermas Effendi Prabowo, Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif UMKM Indonesia (PBOIN) menambahkan tren pemalsuan juga terjadi di kota besar.
“Kami sendiri bengkel melihat marak pemalsuan terjadi karena ada kesempatan. Konsumen orientasinya kadang harga murah, merusak mobil atau tidak itu pertimbangan ke sekian,” jelas Hermas dalam kesempatan sama.
Hermas berpendapat perlu ada kerja sama dengan berbagai pihak di daerah-daerah dan saling mengenal distributor di wilayah terkait.
“Sehingga memudahkan bagi bengkel untuk bisa mengakses distributor yang benar mendapatkan oli asli,” lanjut Hermas.
Hal tersebut diklaim sebagai salah satu cara meminimalisir peredaran oli palsu. Hanya saja Hermas mengatakan pihak bengkel masih bingung saat harus melakukan pengaduan ketika menemukan pemalsuan.
Hermas menegaskan pihak berwajib harus melakukan penanganan tanpa menunggu kasusnya besar. Kemudian edukasi konsumen terhadap hal ini bisa dilakukan melalui bengkel.
“Edukasi konsumen bersama-sama. Kalau bisnis jangka panjang pasti akan lebih menguntungkan jika menggunakan oli asli,” ujar Hermas.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
19 Juni 2025, 13:00 WIB
23 Mei 2025, 11:39 WIB
22 Mei 2025, 11:00 WIB
21 Mei 2025, 12:00 WIB
19 Mei 2025, 08:00 WIB
Terkini
04 Juli 2025, 12:52 WIB
Xiaomi berminat mengekspor mobil listrik ke pasar global, tetapi masih ada satu penghambat yang dihadapi
04 Juli 2025, 11:41 WIB
Lamborghini yang dikendaraan Diogo Jota bersama sang adik terbakar saat kecelakaan di jalan tol A52, Spanyol
04 Juli 2025, 09:00 WIB
Dishub DKI menyiapkan teknologi senilai Rp 120 miliar untuk mengatasi kemacetan lalu lintas yang ada di Ibu Kota
04 Juli 2025, 08:00 WIB
Pemerintah terbuka jika merek Jepang mau ikut program insentif impor mobil listrik seperti yang dinikmati BYD
04 Juli 2025, 07:00 WIB
Aismoli berharap rencana pemberian subsidi motor listrik pada bulan depan bukan sekadar harapan palsu
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Mendekati akhir pekan, SIM keliling Jakarta masih beroperasi sebagai fasilitas alternatif perpanjangan SIM
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 4 Juli 2025 kembali diterapkan guna menghindari terjadinya kemacetan khususnya di jam sibuk
04 Juli 2025, 06:00 WIB
Salah satu lokasi SIM keliling Bandung yang tersedia jelang akhir pekan ada di Dago Plaza, JL. IR. Juanda