Ganti Oli Mesin Mobil Jelang Lebaran Bisa Dapat Emas, Ini Caranya
22 Maret 2025, 18:00 WIB
Maraknya peredaran oli palsu ternyata justru terjadi di daerah luar Jawa, konsumen tergiur harga murah
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Peredaran oli palsu banyak terjadi di daerah-daerah luar Pulau Jawa. Pemalsuan juga sering kali sudah tidak bisa lagi dibedakan, karena produksinya semakin terlihat profesional dan sangat menyerupai versi aslinya.
Ada beberapa hal jadi penyebab larisnya oli palsu di daerah, mulai dari harga lebih rendah serta wilayah susah dilacak oleh pihak kepolisian.
Hal ini disampaikan oleh Yomie Harlin selaku Wakil Ketua Umum Aspelindo (Asosiasi Pelumas Indonesia). Menurut Yomie pemberantasan oli palsu di wilayah luar pulau Jawa lebih sulit dilakukan.
“Kondisi geografis ini menjadi tantangan yang cukup berat, kebanyakan di daerah luar Jawa karena iming-iming harga murah. Kalau bicara itu kita tahu kelas konsumen di segmen tersebut,” ucap Yomie di Manhattan Hotel Jakarta, Kamis (24/8).
Yomie menjelaskan, penanganan di daerah ‘pelosok’ terbilang sulit dengan sumber daya terbatas yang ada saat ini.
Perlu ada tambahan edukasi kepada konsumen di daerah-daerah tersebut untuk lebih peduli memperhatikan keaslian oli, sehingga mengurangi niat pelaku pemalsuan oli di wilayah tersebut.
Sementara itu Hermas Effendi Prabowo, Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif UMKM Indonesia (PBOIN) menambahkan tren pemalsuan juga terjadi di kota besar.
“Kami sendiri bengkel melihat marak pemalsuan terjadi karena ada kesempatan. Konsumen orientasinya kadang harga murah, merusak mobil atau tidak itu pertimbangan ke sekian,” jelas Hermas dalam kesempatan sama.
Hermas berpendapat perlu ada kerja sama dengan berbagai pihak di daerah-daerah dan saling mengenal distributor di wilayah terkait.
“Sehingga memudahkan bagi bengkel untuk bisa mengakses distributor yang benar mendapatkan oli asli,” lanjut Hermas.
Hal tersebut diklaim sebagai salah satu cara meminimalisir peredaran oli palsu. Hanya saja Hermas mengatakan pihak bengkel masih bingung saat harus melakukan pengaduan ketika menemukan pemalsuan.
Hermas menegaskan pihak berwajib harus melakukan penanganan tanpa menunggu kasusnya besar. Kemudian edukasi konsumen terhadap hal ini bisa dilakukan melalui bengkel.
“Edukasi konsumen bersama-sama. Kalau bisnis jangka panjang pasti akan lebih menguntungkan jika menggunakan oli asli,” ujar Hermas.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
22 Maret 2025, 18:00 WIB
10 Maret 2025, 20:00 WIB
08 Maret 2025, 09:33 WIB
06 Maret 2025, 11:00 WIB
26 Februari 2025, 12:42 WIB
Terkini
02 April 2025, 14:00 WIB
Nissan jual pabrik mereka di India pada Renault demi selamatkan perusahaan dari ancaman kebangkrutan
02 April 2025, 12:00 WIB
Jetour X50e EV siap dipasarkan di Indonesia tahun ini, disebut telah didesain menyesuaikan kebutuhan konsumen
02 April 2025, 10:00 WIB
MotoGP Amerika 2025 sempat tertunda 10 menit akibat Marc Marquez, bos Trackhouse minta kejelasan aturan
02 April 2025, 08:20 WIB
Agar mengurangi angka kecelakaan, pihak kepolisian diminta membuat SIM khusus pengemudi mobil listrik
01 April 2025, 18:19 WIB
Mengawali April 2025, harga BBM di seluruh SPBU milik swasta mengalami penurunan dengan jumlah bervariasi
01 April 2025, 15:00 WIB
Kepolisian memprediksi puncak arus balik Lebaran 2025 terjadi di akhir pekan, masyarakat diminta waspada
01 April 2025, 13:00 WIB
Dengan berbagai pertimbangan AHM memprediksi penjualan motor baru Honda akan meningkat pada kuartal pertama
01 April 2025, 11:00 WIB
Hyundai Stargazer facelift diduga terdaftar di RI dengan nama varian Carten, berpeluang meluncur tahun ini