Jangan Salah, Simak Perawatan Rutin Motor Setelah Libur Lebaran
25 April 2025, 16:26 WIB
Maraknya peredaran oli palsu ternyata justru terjadi di daerah luar Jawa, konsumen tergiur harga murah
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Peredaran oli palsu banyak terjadi di daerah-daerah luar Pulau Jawa. Pemalsuan juga sering kali sudah tidak bisa lagi dibedakan, karena produksinya semakin terlihat profesional dan sangat menyerupai versi aslinya.
Ada beberapa hal jadi penyebab larisnya oli palsu di daerah, mulai dari harga lebih rendah serta wilayah susah dilacak oleh pihak kepolisian.
Hal ini disampaikan oleh Yomie Harlin selaku Wakil Ketua Umum Aspelindo (Asosiasi Pelumas Indonesia). Menurut Yomie pemberantasan oli palsu di wilayah luar pulau Jawa lebih sulit dilakukan.
“Kondisi geografis ini menjadi tantangan yang cukup berat, kebanyakan di daerah luar Jawa karena iming-iming harga murah. Kalau bicara itu kita tahu kelas konsumen di segmen tersebut,” ucap Yomie di Manhattan Hotel Jakarta, Kamis (24/8).
Yomie menjelaskan, penanganan di daerah ‘pelosok’ terbilang sulit dengan sumber daya terbatas yang ada saat ini.
Perlu ada tambahan edukasi kepada konsumen di daerah-daerah tersebut untuk lebih peduli memperhatikan keaslian oli, sehingga mengurangi niat pelaku pemalsuan oli di wilayah tersebut.
Sementara itu Hermas Effendi Prabowo, Ketua Umum Persatuan Bengkel Otomotif UMKM Indonesia (PBOIN) menambahkan tren pemalsuan juga terjadi di kota besar.
“Kami sendiri bengkel melihat marak pemalsuan terjadi karena ada kesempatan. Konsumen orientasinya kadang harga murah, merusak mobil atau tidak itu pertimbangan ke sekian,” jelas Hermas dalam kesempatan sama.
Hermas berpendapat perlu ada kerja sama dengan berbagai pihak di daerah-daerah dan saling mengenal distributor di wilayah terkait.
“Sehingga memudahkan bagi bengkel untuk bisa mengakses distributor yang benar mendapatkan oli asli,” lanjut Hermas.
Hal tersebut diklaim sebagai salah satu cara meminimalisir peredaran oli palsu. Hanya saja Hermas mengatakan pihak bengkel masih bingung saat harus melakukan pengaduan ketika menemukan pemalsuan.
Hermas menegaskan pihak berwajib harus melakukan penanganan tanpa menunggu kasusnya besar. Kemudian edukasi konsumen terhadap hal ini bisa dilakukan melalui bengkel.
“Edukasi konsumen bersama-sama. Kalau bisnis jangka panjang pasti akan lebih menguntungkan jika menggunakan oli asli,” ujar Hermas.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 April 2025, 16:26 WIB
22 Maret 2025, 18:00 WIB
10 Maret 2025, 20:00 WIB
08 Maret 2025, 09:33 WIB
06 Maret 2025, 11:00 WIB
Terkini
18 Mei 2025, 16:23 WIB
Banyak merek Cina meramaikan pasar otomotif RI, namun Mitsubishi mengaku penjualannya belum terganggu
18 Mei 2025, 14:00 WIB
Ahmad Luthfi ingin para pemilik mobil dan motor di Jateng tidak lagi menunggak pajak kendaraan di 2026
18 Mei 2025, 12:00 WIB
Kinerja oli Yamalube Turbo Matic diuji selama touring bersama JMC dari Cibinong sampai Bandung, Jawa Barat
18 Mei 2025, 10:00 WIB
BYD Seal bekas kini sudah tersedia di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan unit baru
18 Mei 2025, 07:06 WIB
Mitsubishi Xpander bekas lansiran 2022 bisa menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota
17 Mei 2025, 11:00 WIB
Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau