Kemenhub Imbau Masyarakat Waspada Bus Tidak Laik Jalan
10 Juni 2024, 18:00 WIB
Pemerintah akan akan rutin lakukan pemeriksaan bus pariwisata untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal rutin melakukan pemeriksaan bus pariwisata. Langkah ini diambil untuk mengurangi risiko kecelakaan yang belakangan sering terjadi.
Pemeriksaan akan dijalankan tiap akhir pekan dan libur panjang. Pasalnya di waktu-waktu tersebutlah biasanya angkutan pariwisata mengalami puncak kepadatan.
“Hal ini dilakukan guna menertibkan operasional angkutan pariwisata agar mengedepankan aspek keselamatan,” kata Hendro Sugiatno, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub dikutip Antara (03/16).
Ia pun menambahkan bahwa pemeriksaan angkutan pariwisata akan dilakukan secara acak. Ada pun lokasinya fokus di beberapa daerah seperti Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jambi, Riau hingga Sumatera Utara.
Kegiatan ini sebenarnya sudah mulai dilakukan dan setidaknya sudah ada 153 unit bus yang diperiksa. Dari jumlah itu, 108 unit atau 71 persen memenuhi aspek administrasi serta persyaratan teknis.
Sementara 45 unit bus lain atau 29 persen dinilai tidak memenuhi aspek administrasi dan persyaratan teknis.
"Dari hasil pemeriksaan ini, untuk armada bus yang status Kartu Pengawasan (KP) tidak berlaku dan/atau memalsukan status Bukti Lulus Uji Elektronik (BLU-e) diberi sanksi tilang oleh PPNS Ditjen Perhubungan Darat," tegas Hendro.
Pemeriksaan tersebut dilaksanakan bersama oleh Balai Pengelola Transportasi Darat di tiap-tiap daerah, Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), PT Jasa Raharja serta pihak kepolisian.
“Ini agar tidak ada lagi bus pariwisata yang tidak berizin dan tidak sesuai ketentuan beroperasi di jalan,” tegas Hendro.
Belakangan memang telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus pariwisata di berbagai lokasi. Kejadian tersebut bahkan telah merenggut nyawa banyak orang.
Salah satu insiden terparah adalah yang melibatkan SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat. Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Kp. Palasari Ds. Palasari, Ciater, Subang pada Sabtu (11/05).
Ketika itu bus sedang melaju dari Bandung menuju ke Subang lalu menabrak kendaraan roda empat serta sepeda motor di jalur berlawanan hingga terguling. Kecelakaan itu menyebabkan 11 orang meninggal dunia.
Dalam penyelidikan diketahui bahwa rem bus mengalami masalah. Pengemudi, pemilik bengkel dan operator Trans Putera Fajar telah dijadikan tersangka.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Juni 2024, 18:00 WIB
30 Mei 2024, 08:00 WIB
23 Mei 2024, 12:24 WIB
22 Mei 2024, 09:00 WIB
17 Mei 2024, 17:00 WIB
Terkini
25 Juni 2024, 14:01 WIB
Menurut sang manajer, Toprak Razgatlioglu tengah menunggu izin BMW buat pindah ke MotoGP pada musim depan
25 Juni 2024, 13:00 WIB
Disinyalir meluncur pada GIIAS 2024, ini perbedaan BYD M6 dengan E6 yang dipakai buat taksi listrik Bluebird
25 Juni 2024, 12:00 WIB
Pabrik BYD yang bakal berdiri di Subang Smartpolitan bakal memiliki kapasitas produksi sampai 150 ribu unit
25 Juni 2024, 11:00 WIB
Aprilia Racing baru saja mengumumkan Marco Bezzecchi sebagai pembalap baru mereka buat menjadi rekan Martin
25 Juni 2024, 10:01 WIB
SUV Xiaomi mulai terlihat di jalan raya meski penuh kamuflase dan diperkirakan bakal meluncur tahun depan
25 Juni 2024, 09:00 WIB
Viral di media sosial Weibo tampilan mobil listrik Korea Utara bernama Madusan EV, ternyata rebadge BYD Han
25 Juni 2024, 08:01 WIB
Hyundai menanggapi serius jatuhnya harga jual beli kembali Ioniq 5 bekas yang sudah diproduksi di Indonesia
25 Juni 2024, 07:01 WIB
Sekitar 46 persen pemilik mobil listrik di Amerika Serikat kembali ke model bensin untuk pembelian selanjutnya