Quartararo dan Rins Mulai Puji Performa Mesin V4 Yamaha
20 November 2025, 22:30 WIB
Yamaha mengaku permintaan sparepart semakin meningkat imbas berkurangnya permintaan motor baru di Indonesia
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pasar motor baru di Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pada April 2025 kondisinya bahkan semakin memburuk.
Menurut data AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) pada bulan lalu hanya ada 406.690 unit yang diantarkan dari pabrik ke diler atau wholesales.
Jumlah di atas turun cukup jauh bila dibandingkan dengan satu bulan sebelumnya. Mengingat di Maret 2025 sempat menyentuh 541.684 unit.
Bahkan menurut catatan, performa wholesales motor baru pada April menjadi yang paling rendah sepanjang 2025.
Tentu kondisi ini cukup disayangkan banyak pihak. Namun di lain sisi, penurunan wholesales motor baru ternyata membawa berkah.
Seperti yang dirasakan pada segmen penjualan sparepart. Disebut ada kenaikan permintaan suku cadang kendaraan roda dua.
“Dampak terhadap konsumen yang akhirnya mereka melakukan penundaan pembelian kendaraan atau hal-hal bersifat konsumtif,” ungkap Antonius Widiantoro, Asst & Marketing Part Operation Division YIMM (Yamaha Indonesia Motor Mfg) saat ditemui di Bandung, Jawa Barat.
Anton menjelaskan bahwa kondisi tersebut membuat masyarakat lebih memilih merawat kendaraan roda dua sudah dimiliki.
Sehingga permintaan sparepart milik Yamaha meningkat. Jadi sebuah berkah bagi produsen di tengah keadaan yang sulit.
“Jadi ibarat kata gini, daripada saya membeli kendaraan baru, mungkin kendaraan lama yang saya rawat,” lanjut Anton.
Dengan begitu meski permintaan motor baru menurun, akan tetapi penjualan suku cadang Yamaha justru mengalami kenaikan.
Menjadi sebuah angin segar saat industri otomotif sedang menghadapi badai cukup besar di awal 2025.
“Akhirnya konsumen mempunyai keinginan untuk merawat motor itu jadi lebih tinggi. Berdampak pada bisnis after sales, servis maupun sparepart,” tegas Anton.
Sayang Anton enggan menjelaskan berapa angka peningkatan permintaan sparepart yang dialami oleh Yamaha selama empat bulan awal 2025.
“Akan tetapi kelihatan memang di bisnis after sales saat ini bertumbuh,” Anton menambahkan.
Sekadar informasi, sejumlah faktor menjadi rintangan penjualan motor baru di Tanah Air. Mulai dari penerapan opsen PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor).
Kemudian kondisi ekonomi Indonesia maupun global yang belum juga membaik dari waktu ke waktu.
Selanjutnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang melemah, turut menjadi biang kerok penjualan motor baru kian merosot.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 November 2025, 22:30 WIB
19 November 2025, 21:00 WIB
18 November 2025, 23:00 WIB
14 November 2025, 11:00 WIB
12 November 2025, 15:02 WIB
Terkini
21 November 2025, 08:00 WIB
Ada sederet mobil baru yang akan meluncur dalam gelaran GJAW 2025 di ICE BSD, Tangerang pada 21-30 November
21 November 2025, 07:00 WIB
Penerapan e-BPKB rupanya tidak mudah buat dilakukan karena masyarakat belum teredukasi dengan optimal
21 November 2025, 06:00 WIB
Masyarakat bisa mendatangi SIM keliling Bandung untuk mengurus dokumen berkendara yang akan kedaluwarsa
21 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta di akhir pekan bakal lebih ketat untuk hindari kepadatan khususnya di malam hari
21 November 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta masih ada di lima lokasi sekitar Ibu Kota, jangan terlewat karena tak ada dispensasi
20 November 2025, 23:41 WIB
BullAES hadirkan sistem pencahayaan variatif dan penuh inovasi di Indonesia dan mengusung teknologi tinggi
20 November 2025, 22:30 WIB
Baik Quartararo dan Rins merasa mesin V4 Yamaha menunjukan sedikit kemajuan, namun masih perlu pengembangan
20 November 2025, 22:09 WIB
Changan Deepal L06 diluncurkan dengan beberapa keunggulan, salah satunya adalah sistem peredam kejut