Toyota Siapkan Pikap Listrik Penerus Hilux di Era EV
13 Maret 2025, 15:10 WIB
Saat ini double cabin masih diimpor, Mitsubishi Triton dipertimbangkan saran diproduksi secara lokal
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kemenperin (Kementerian Perindustrian) sempat menyinggung soal banyaknya jumlah pikap double cabin yang diimpor dari Thailand. Jumlah rata-rata diklaim mencapai 25.000 unit per tahun.
Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI mengatakan banyak prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi buat kendaraan double cabin karena permintaan tinggi.
“Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak prinsipal evaluasi kembali pemikiran tersebut,” ucap Menperin di JCC Senayan beberapa waktu lalu.
Mitsubishi sebagai salah satu produsen pikap double cabin yakni Triton juga menghadirkan unit buat pasar Indonesia secara impor atau CBU (Completely Built Up) dari Thailand.
Menanggapi hal tersebut, Mitsubishi pertimbangkan saran Menperin untuk mulai produksi lokal kendaraan double cabin di Tanah Air, meski tidak dalam waktu dekat.
“Perusahaan serius menampung dengan hormat (saran dari Menperin). Apabila memang diperlukan kami siap produksi lokal,” ucap Atsushi Kurita, President Director PT MMKSI (Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia) di Senayan, Senin (1/4).
Kurita menegaskan saat ini Indonesia masih berfokus sebagai basis produksi untuk ekspor Xpander dan XForce serta satu mobil penumpang lain tapi belum bisa diungkap namanya.
Generasi terbaru Triton yang sudah lebih dulu hadir di Thailand juga kemungkinan besar masuk pasar Indonesia berstatus CBU.
“Untuk sementara kami masih fokus produksi Xpander dan XForce karena ada production base. Tapi kami serius menerima saran dari pak Agus, akan kami studi dan persiapkan,” ucap Kurita.
Beberapa waktu lalu Menperin mengungkapkan bahwa ada lebih banyak keuntungan buat produsen merakit lokal double cabin di Tanah Air ketimbang Thailand.
Ia mengungkapkan secara logika perekonomian Thailand tidak mungkin lebih besar dari Indonesia. Pasar terbentuk di Indoneisa juga bisa dibilang potensial.
Bahkan jika bicara MVA (Manufacturing Value Added) Indonesia berada di atas Thailand, kontribusi global Indonesia ada di 1,46 persen per 2021 dan berada di peringkat sepuluh besar.
MVA merupakan nilai tambah industri manufaktur per negara, akumulasi dari selisih harga barang dengan biaya produksi.
“Data mengatakan MVA kita di atas Turki, Kanada, Brazil, Spanyol dan yang terpenting di atas Thailand,” tegas Menperin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
13 Maret 2025, 15:10 WIB
27 Februari 2025, 14:00 WIB
27 Februari 2025, 12:00 WIB
23 Februari 2025, 12:00 WIB
23 Februari 2025, 10:00 WIB
Terkini
01 April 2025, 13:00 WIB
Dengan berbagai pertimbangan AHM memprediksi penjualan motor baru Honda akan meningkat pada kuartal pertama
01 April 2025, 11:00 WIB
Hyundai Stargazer facelift diduga terdaftar di RI dengan nama varian Carten, berpeluang meluncur tahun ini
01 April 2025, 08:00 WIB
Pihak kepolisian dapat menerapkan one way di Puncak Bogor secara situasional, berikut rincian aturannya
01 April 2025, 06:43 WIB
Ganjil genap Jakarta ditiadakan selama libur Lebaran 2025 sehingga masyarakat bisa bebas beraktivitas
31 Maret 2025, 16:17 WIB
Hybrid BYD Shark semakin dekat ke Indonesia, debut di Thailand dengan harga di kisaran Rp 800 jutaan
31 Maret 2025, 12:03 WIB
200 peserta mengikuti program mudik gratis bareng Diton 2025 dengan berbagai kota tujuan seperti ke Semarang
31 Maret 2025, 09:00 WIB
Chery mengungkapkan ada tantangan tersendiri dalam memasarkan SUV crossover listrik Omoda E5 di Indonesia
31 Maret 2025, 07:00 WIB
Haka Auto buka bengkel siaga saat Lebaran untuk menemani perjalanan pelanggan BYD mudik ke kampung halamannya