Mitsubishi Masih Ragu Rilis Xpander Hybrid di RI
17 Mei 2025, 09:00 WIB
Saat ini double cabin masih diimpor, Mitsubishi Triton dipertimbangkan saran diproduksi secara lokal
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kemenperin (Kementerian Perindustrian) sempat menyinggung soal banyaknya jumlah pikap double cabin yang diimpor dari Thailand. Jumlah rata-rata diklaim mencapai 25.000 unit per tahun.
Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI mengatakan banyak prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi buat kendaraan double cabin karena permintaan tinggi.
“Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak prinsipal evaluasi kembali pemikiran tersebut,” ucap Menperin di JCC Senayan beberapa waktu lalu.
Mitsubishi sebagai salah satu produsen pikap double cabin yakni Triton juga menghadirkan unit buat pasar Indonesia secara impor atau CBU (Completely Built Up) dari Thailand.
Menanggapi hal tersebut, Mitsubishi pertimbangkan saran Menperin untuk mulai produksi lokal kendaraan double cabin di Tanah Air, meski tidak dalam waktu dekat.
“Perusahaan serius menampung dengan hormat (saran dari Menperin). Apabila memang diperlukan kami siap produksi lokal,” ucap Atsushi Kurita, President Director PT MMKSI (Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia) di Senayan, Senin (1/4).
Kurita menegaskan saat ini Indonesia masih berfokus sebagai basis produksi untuk ekspor Xpander dan XForce serta satu mobil penumpang lain tapi belum bisa diungkap namanya.
Generasi terbaru Triton yang sudah lebih dulu hadir di Thailand juga kemungkinan besar masuk pasar Indonesia berstatus CBU.
“Untuk sementara kami masih fokus produksi Xpander dan XForce karena ada production base. Tapi kami serius menerima saran dari pak Agus, akan kami studi dan persiapkan,” ucap Kurita.
Beberapa waktu lalu Menperin mengungkapkan bahwa ada lebih banyak keuntungan buat produsen merakit lokal double cabin di Tanah Air ketimbang Thailand.
Ia mengungkapkan secara logika perekonomian Thailand tidak mungkin lebih besar dari Indonesia. Pasar terbentuk di Indoneisa juga bisa dibilang potensial.
Bahkan jika bicara MVA (Manufacturing Value Added) Indonesia berada di atas Thailand, kontribusi global Indonesia ada di 1,46 persen per 2021 dan berada di peringkat sepuluh besar.
MVA merupakan nilai tambah industri manufaktur per negara, akumulasi dari selisih harga barang dengan biaya produksi.
“Data mengatakan MVA kita di atas Turki, Kanada, Brazil, Spanyol dan yang terpenting di atas Thailand,” tegas Menperin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Mei 2025, 09:00 WIB
17 Mei 2025, 07:15 WIB
16 Mei 2025, 20:22 WIB
16 Mei 2025, 10:00 WIB
10 Mei 2025, 16:00 WIB
Terkini
17 Mei 2025, 14:58 WIB
Touring perayaan satu dekade Nmax dan JMC diinisiasi Yamaha, libatkan berbagai generasi motor Nmax dan Xmax
17 Mei 2025, 13:00 WIB
Damri siapkan 200 bus listrik baru sebagai armada TransJakarta yang jadi andalan mobilitas warga Ibu Kota
17 Mei 2025, 11:00 WIB
Kehadiran Chery Tiggo 8 CSH mencuri perhatian penggemar otomotif di Indonesia karena harganya terjangkau
17 Mei 2025, 09:00 WIB
Bakal fokus mempersiapkan kehadiran DST Concept, Mitsubishi masih belum mau luncurkan Xpander Hybrid di RI
17 Mei 2025, 07:15 WIB
Penjualan Mitsubishi tahun fiskal 2024 kembali turun, Xpander pun berhasl menjadi penyelamat perusahaan
16 Mei 2025, 21:00 WIB
Toyota Indonesia gelar pendampingan TEY di Sumatera Barat untuk mematangkan visi dan misi proposal proyek lingkungan
16 Mei 2025, 20:22 WIB
PT MMKSI resmi meluncurkan versi terbaru Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross hari ini, simak daftar harganya
16 Mei 2025, 18:00 WIB
Toyota bZ4X Touring atau bZ Woodland punya dimensi sedikit lebih panjang dan tampilannya semakin sporti