Harga Mitsubishi Xforce Akan Naik Bulan Depan Imbas PPN 12 Persen
15 Januari 2025, 09:00 WIB
Saat ini double cabin masih diimpor, Mitsubishi Triton dipertimbangkan saran diproduksi secara lokal
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kemenperin (Kementerian Perindustrian) sempat menyinggung soal banyaknya jumlah pikap double cabin yang diimpor dari Thailand. Jumlah rata-rata diklaim mencapai 25.000 unit per tahun.
Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI mengatakan banyak prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi buat kendaraan double cabin karena permintaan tinggi.
“Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak prinsipal evaluasi kembali pemikiran tersebut,” ucap Menperin di JCC Senayan beberapa waktu lalu.
Mitsubishi sebagai salah satu produsen pikap double cabin yakni Triton juga menghadirkan unit buat pasar Indonesia secara impor atau CBU (Completely Built Up) dari Thailand.
Menanggapi hal tersebut, Mitsubishi pertimbangkan saran Menperin untuk mulai produksi lokal kendaraan double cabin di Tanah Air, meski tidak dalam waktu dekat.
“Perusahaan serius menampung dengan hormat (saran dari Menperin). Apabila memang diperlukan kami siap produksi lokal,” ucap Atsushi Kurita, President Director PT MMKSI (Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia) di Senayan, Senin (1/4).
Kurita menegaskan saat ini Indonesia masih berfokus sebagai basis produksi untuk ekspor Xpander dan XForce serta satu mobil penumpang lain tapi belum bisa diungkap namanya.
Generasi terbaru Triton yang sudah lebih dulu hadir di Thailand juga kemungkinan besar masuk pasar Indonesia berstatus CBU.
“Untuk sementara kami masih fokus produksi Xpander dan XForce karena ada production base. Tapi kami serius menerima saran dari pak Agus, akan kami studi dan persiapkan,” ucap Kurita.
Beberapa waktu lalu Menperin mengungkapkan bahwa ada lebih banyak keuntungan buat produsen merakit lokal double cabin di Tanah Air ketimbang Thailand.
Ia mengungkapkan secara logika perekonomian Thailand tidak mungkin lebih besar dari Indonesia. Pasar terbentuk di Indoneisa juga bisa dibilang potensial.
Bahkan jika bicara MVA (Manufacturing Value Added) Indonesia berada di atas Thailand, kontribusi global Indonesia ada di 1,46 persen per 2021 dan berada di peringkat sepuluh besar.
MVA merupakan nilai tambah industri manufaktur per negara, akumulasi dari selisih harga barang dengan biaya produksi.
“Data mengatakan MVA kita di atas Turki, Kanada, Brazil, Spanyol dan yang terpenting di atas Thailand,” tegas Menperin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
15 Januari 2025, 09:00 WIB
14 Januari 2025, 16:00 WIB
14 Januari 2025, 09:00 WIB
10 Januari 2025, 15:15 WIB
07 Januari 2025, 08:00 WIB
Terkini
20 Januari 2025, 23:09 WIB
Kurang dari satu tahun BYD sudah kuasai 36 persen penjualan mobil listrik di Indonesia yang tengah berkembang
20 Januari 2025, 21:00 WIB
Motor listrik Suzuki e-Access diperkenalkan, pakai basis Access dan bakal meluncur resmi pada Maret 2025
20 Januari 2025, 20:00 WIB
Mobil listrik perlahan mulai diminati di Indonesia, terlihat dari angka wholesales yang bertumbuh di 2024
20 Januari 2025, 19:00 WIB
Tingkat keselamatan mobil China kini lampaui pabrikan Jerman khususnya di segmen kendaraan listrik di Eropa
20 Januari 2025, 18:00 WIB
Bertempat di Cikarang, pabrik Hyundai punya kapasitas produki 150 ribu unit sampai maksimum 250 ribu unit
20 Januari 2025, 17:00 WIB
Penjualan mobil listrik BYD di Jepang telah mengalahkan Toyota meski dengan selisih angka yang cukup tipis
20 Januari 2025, 16:00 WIB
Yamaha R25 dan MT25 model 2025 baru saja resmi dipasarkan buat konsumen di Indonesia yang menyukai motor sport
20 Januari 2025, 15:00 WIB
Valentino Rossi dikabarkan berniat memboyong Pedro Acosta untuk menjadi pembalap di timnya, yakni VR46