Penjelasan Pertamina Tak Naikan Harga BBM saat Rupiah Loyo
02 Juli 2024, 08:00 WIB
Arifin Tasrif, Menteri ESDM meminta kuota BBM subsidi bisa dinaikan pada 2025 sampai 19,99 juta kiloliter
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Arifin Tasrif, Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) baru saja mengusulkan kuota BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi dinaikkan. Hal itu dia sampaikan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI.
Dia meminta kuota BBM subsidi menjadi 19,99 juta kiloliter (KL) pada 2025. Menurutnya jumlah tersebut bakal terbagi dalam beberapa jenis.
Dengan rincian minyak tanah sebanyak 0,51 juta sampai 0,55 juta KL. Sementara buat solar subsidi 18,33 juta hingga 19,44 juta KL.
“Terkait besaran subsidi tetap solar, pemerintah mempertimbangkan indikator ekonomi makro khususnya harga minyak mentah Indonesia atau ICP dan nilai tukar rupiah,” ujar Arifin di Antara.
Lebih jauh dia menjelaskan usulan dilakukan dengan sejumlah catatan. Seperti program pemberian subsidi tetap untuk solar ke masyarakat.
Kemudian disertai pengendalian volume maupun pengawasan atas golongan. Lalu sektor-sektor yang berhak menggunakan bahan bakar tersebut.
Ia mengungkapkan kalau kenaikan kuota BBM subsidi tahun depan disebabkan oleh perhitungan regresi non-linear untuk konsumsi bahan bakar di Tanah Air.
“Selain itu masih ada metode eskalasi laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan data penyaluran BBM dengan asumsi pertumbuhan sebesar 5,2 persen,” Arifin menambahkan.
Arifin lalu menyebut kalau pihaknya bakal melanjutkan kebijakan subsidi BBM tepat sasaran. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi anggaran.
Di sisi lain dia menuturkan, pemerintah bakal berupaya keras melakukan pengendalian konsumsi BBM. Akan tetapi mereka butuh sinergi dan koordinasi antar kementerian atau lembaga terkait, pemda sampai sejumlah instansi.
Sekadar informasi, sebelumnya BPH Migas melaporkan selama periode Januari hingga April 2024, pemerintah telah menyalurkan 30 persen kuota BBM subsidi,
Menurut Erika Retnowati, Kepala BPH Migas mereka sudah memberikan sebanyak 5,57 juta KL atau sebesar 30,12 persen dari total kuota JBT sebesar 18,4 juta KL.
“Adapun rincian untuk solar 5,40 juta KL dan minyak tanah 0,17 juta KL,” kata Erika
Kemudian BPH Migas juga melakukan penetapan, pengaturan serta pengawasan volume jenis BBM khusus penugasan yakni Pertalite.
“Sampai April realisasi JBKP sebesar 10 juta KL atau 31,63 persen dari kuota yang dialokasikan 31,60 juta KL," Erika menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Juli 2024, 08:00 WIB
01 Juli 2024, 14:00 WIB
01 Juli 2024, 12:00 WIB
01 Juni 2024, 12:17 WIB
01 Juni 2024, 12:13 WIB
Terkini
04 Juli 2024, 18:00 WIB
Time Attack Hyundai Ioniq 5 N yang dilakukan tahun ini, BYD YangWang U9 digeber di Sirkuit Nurburgring
04 Juli 2024, 17:00 WIB
Shell Eco Marathon 2024 turut diikuti SMKN 1 Lingsar untuk bersaing dengan tim mahasiswa dari berbagai dunia
04 Juli 2024, 16:00 WIB
Belum semua Satpas bisa terbitkan SIM C1 karena terkendala dengan tidak tersedianya fasilitas pengujian
04 Juli 2024, 15:00 WIB
Incar konsumen yang pilih kenyamanan, ini modal Citroen lawan EV China meski tanpa ADAS atau fitur melimpah
04 Juli 2024, 14:19 WIB
Salah satu pembalap yang tengah menjadi incaran Pramac Racing buat MotoGP 2025 adalah Fabio Di Giannantonio
04 Juli 2024, 14:00 WIB
Menurut Norman mantan peserta Shell Eco Marathon ada yang bekerja sebagai direktur teknis di pabrik Tesla
04 Juli 2024, 13:00 WIB
Tol MBZ dibuat naik turun agar lebih hemat biaya dalam proses pembangunan meski hasilnya tidak nyaman
04 Juli 2024, 12:00 WIB
Diskon Nissan Leaf NIK 2023 mencapai Rp 100 juta sehingga bisa memudahkan pelanggan melakukan pembelian