Catat Tiga Jenis Kendaraan yang Mendapat Insentif Pajak BBM
02 Agustus 2025, 12:00 WIB
Arifin Tasrif, Menteri ESDM meminta kuota BBM subsidi bisa dinaikan pada 2025 sampai 19,99 juta kiloliter
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Arifin Tasrif, Menteri ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) baru saja mengusulkan kuota BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi dinaikkan. Hal itu dia sampaikan saat rapat kerja bersama Komisi VII DPR RI.
Dia meminta kuota BBM subsidi menjadi 19,99 juta kiloliter (KL) pada 2025. Menurutnya jumlah tersebut bakal terbagi dalam beberapa jenis.
Dengan rincian minyak tanah sebanyak 0,51 juta sampai 0,55 juta KL. Sementara buat solar subsidi 18,33 juta hingga 19,44 juta KL.
“Terkait besaran subsidi tetap solar, pemerintah mempertimbangkan indikator ekonomi makro khususnya harga minyak mentah Indonesia atau ICP dan nilai tukar rupiah,” ujar Arifin di Antara.
Lebih jauh dia menjelaskan usulan dilakukan dengan sejumlah catatan. Seperti program pemberian subsidi tetap untuk solar ke masyarakat.
Kemudian disertai pengendalian volume maupun pengawasan atas golongan. Lalu sektor-sektor yang berhak menggunakan bahan bakar tersebut.
Ia mengungkapkan kalau kenaikan kuota BBM subsidi tahun depan disebabkan oleh perhitungan regresi non-linear untuk konsumsi bahan bakar di Tanah Air.
“Selain itu masih ada metode eskalasi laju pertumbuhan ekonomi berdasarkan data penyaluran BBM dengan asumsi pertumbuhan sebesar 5,2 persen,” Arifin menambahkan.
Arifin lalu menyebut kalau pihaknya bakal melanjutkan kebijakan subsidi BBM tepat sasaran. Sehingga dapat meningkatkan efisiensi anggaran.
Di sisi lain dia menuturkan, pemerintah bakal berupaya keras melakukan pengendalian konsumsi BBM. Akan tetapi mereka butuh sinergi dan koordinasi antar kementerian atau lembaga terkait, pemda sampai sejumlah instansi.
Sekadar informasi, sebelumnya BPH Migas melaporkan selama periode Januari hingga April 2024, pemerintah telah menyalurkan 30 persen kuota BBM subsidi,
Menurut Erika Retnowati, Kepala BPH Migas mereka sudah memberikan sebanyak 5,57 juta KL atau sebesar 30,12 persen dari total kuota JBT sebesar 18,4 juta KL.
“Adapun rincian untuk solar 5,40 juta KL dan minyak tanah 0,17 juta KL,” kata Erika
Kemudian BPH Migas juga melakukan penetapan, pengaturan serta pengawasan volume jenis BBM khusus penugasan yakni Pertalite.
“Sampai April realisasi JBKP sebesar 10 juta KL atau 31,63 persen dari kuota yang dialokasikan 31,60 juta KL," Erika menutup perkataannya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Agustus 2025, 12:00 WIB
01 Agustus 2025, 18:00 WIB
01 Agustus 2025, 09:00 WIB
01 Juli 2025, 12:00 WIB
30 Juni 2025, 08:00 WIB
Terkini
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring
16 Agustus 2025, 15:00 WIB
Perang harga dinilai sebagai salah satu faktor penyebab terjadinya PHK, Hyundai menghindari hal tersebut
16 Agustus 2025, 13:00 WIB
Toyota Kijang Innova diesel bekas lansiran 2024 menjadi pilihan menarik untuk masyarakat karena ada cicilan ringan
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
Insentif motor listrik ditargetkan terbit tahun ini menunggu Rakortas, Honda masih tunggu kepastiannya
16 Agustus 2025, 09:00 WIB
Macet horor tengah melanda ruas Jalan TB Simatupang dalam beberapa waktu belakangan karena ada sejumlah galian
16 Agustus 2025, 07:00 WIB
Dinas Perhubungan beri tarif khusus transportasi umum di Ibu Kota menjadi hanya Rp 80 pada 17 hingga 18 Agustus
15 Agustus 2025, 21:00 WIB
Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan rekayasa lalu lintas saat Pesta Rakyat menyambut HUT RI ke-80 di Monas
15 Agustus 2025, 20:00 WIB
Bertolak belakang dengan penjualan mobil murah, Hyundai sebut kendaraan premium lebih stabil karena hal ini