Prediksi Mobil Baru Changan di Indonesia, Pikap Pesaing Hilux
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Thailand kerap jadi pilihan banyak APM dirikan pabrik, Menperin imbau produsen mulai pertimbangkan Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Thailand merupakan salah satu negara pilihan banyak APM dirikan pabrik mobil. Faktor pendukungnya banyak, seperti kebijakan pemerintah yang diberlakukan seperti insentif mobil hybrid.
Sehingga banyak kendaraan hadir di Indonesia saat ini berstatus CBU (Completely Built Up) atau impor utuh dari negara asalnya. Salah satunya adalah model pikap D-Cab (Double Cabin).
Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI mengungkapkan bahwa seluruh unit D-Cab di Tanah Air sekarang masih impor dengan jumlah rata-rata 25.000 unit per tahun.
“Yang aneh, catatan dari Kemenperin, prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk kendaraan Double Cabin dengan alasan salah satunya permintaan di Thailand lebih tinggi. Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak prinsipal evaluasi kembali pemikiran tersebut,” ungkap Agus di JCC Senayan, Jumat (8/3).
Menurut dia secara logika tidak mungkin perekonomian Thailand secara umum bisa lebih besar dari Indonesia. Market atau pasar terbentuk juga lebih potensial.
Tidak hanya itu, MVA (Manufacturing Value Added) Indonesia juga berada di atas Thailand. Per 2021 Indonesia memberikan kontribusi MVA global 1,46 persen dan saat ini berada di sepuluh besar.
“Data mengatakan MVA kita di atas Turki, Kanada, Brazil, Spanyol dan yang terpenting di atas Thailand,” ungkap Agus.
Untuk diketahui MVA sendiri merupakan nilai tambah industri manufaktur per negara, akumulasi dari selisih harga barang dengan biaya produksi.
Pada Januari 2024, Perdana Menteri Thailand mengatakan bahwa Thailand tengah mengalami krisis ekonomi. Menurut Julapun Amornvivat, Wakil Menteri Keuangan Thailand, masalah terjadi karena utang rumah tangga dan sektor swasta tinggi.
“Sekarang sudah pada level berbahaya semacam resesi ekonomi. Sulit untuk mendorong perekonomian maju, itu sebabnya kita melihat pertumbuhan ekonomi (Thailand) lamban,” ucap Julapun.
Dilansir dari Katadata, IMF (International Monetary Fund) juga ungkap bahwa utang rumah tangga Thailand membengkak dalam dua dekade terakhir.
Maka bicara potensi perekonomian, Menperin imbau produsen otomotif untuk mulai pertimbangkan Indonesia sebagai basis produksi.
“Pasti dalam dua, tiga sampai 10 tahun ke depan kita bisa lebih menjanjikan dari Thailand,” tegas Agus.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
24 Juni 2025, 19:00 WIB
09 Juni 2025, 15:00 WIB
22 Mei 2025, 17:39 WIB
13 Maret 2025, 15:10 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 20:02 WIB
SIS masih membuka kemungkinan Suzuki Satria terbaru bakal diluncurkan untuk para konsumen di Indonesia
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi