Gandeng Perusahaan Lokal, MAB Siap Garap Pasar Indonesia Timur
24 Juni 2025, 17:00 WIB
Apabila gagal melunasi kewajiban sebagai penerima insentif impor, Neta harus membayarkan denda ke pemerintah
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Selain Indonesia, Thailand juga punya satu regulasi relaksasi pajak impor untuk mempermudah manufaktur ketika berinvestasi di sana.
Di Thailand, perusahaan mobil listrik yang impor nantinya wajib memproduksi lokal dua EV (Electric Vehicle) per satu unit CBU (Completely Built Up) pada 2026.
Apabila target produksi itu tidak dapat dipenuhi, maka untuk setiap satu mobil yang diimpor pabrikan harus diproduksi di dalam negeri sebanyak tiga unit di 2027.
Baru-baru ini diketahui bahwa kementerian di Thailand mulai sorot merek Neta yang tengah menghadapi berbagai tantangan di pasar global maupun negara asalnya.
Penjualan Neta di Thailand memang kurang baik, bahkan anjlok ke pada Februari 2025.
Media setempat melaporkan Neta berpotensi harus membayar denda impor senilai 2 miliar baht (Rp 999,3 miliar).
Padahal sebelumnya merek ini mencatatkan hasil memuaskan. Jelang akhir 2022 Neta membukukan 18.000 unit penjualan domestik.
“Masalah ini perlu dipertimbangkan oleh tim eksekutif Neta yang baru. Karena perkembangan dan jumlah uangnya cukup besar,” kata seorang pembicara internal Neta seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (24/05).
Lebih lanjut dijelaskan dalam aturan program subsidi tersebut mobil listrik menerima insentif 100.000 baht per unit. Angka ini setara Rp 50 jutaan jika dikonversi ke kurs rupiah.
Sementara pengurangan pajak buat model yang diimpor tembus 40 persen untuk periode 2024-2025.
Di tengah memanasnya isu kebangkrutan Neta, perwakilan Hozon Auto di Thailand meyakinkan konsumen bahwa penjualan dan produksi masih akan tetap berlangsung seperti biasa di sana.
Sekadar informasi, di Indonesia Neta juga mencatatkan hasil yang kurang baik. Isu kebangkrutan juga menguat di sini setelah diler pertama mereka di Kelapa Gading tutup permanen.
Pihak Neta Indonesia menegaskan penutupan diler tidak akan berdampak pada konsumen. Mereka mengklaim bakal terus menawarkan opsi kendaraan listrik buat konsumen Tanah Air.
“Keputusan bisnis ini tidak mempengaruhi komitmen Neta Auto Indonesia dalam mendukung pertumbuhan industri kendaraan elektrifikasi di Tanah Air,” tegas Frietz Frederick, Brand PR and Digital Senior Manager Neta Auto Indonesia kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Juni 2025, 17:00 WIB
24 Juni 2025, 16:00 WIB
24 Juni 2025, 14:04 WIB
24 Juni 2025, 11:00 WIB
24 Juni 2025, 07:00 WIB
Terkini
24 Juni 2025, 18:00 WIB
MAB siapkan pabrik baru di Jawa Timur buat pasar Sulawesi, Maluku dan Papua dengan kapasitas 150 unit per bulan
24 Juni 2025, 17:00 WIB
MAB Gandeng Mata Cahaya Timur untuk menggarap pasar Sulawesi, Maluku dan Papua yang diklaim memiliki potensi besar
24 Juni 2025, 16:00 WIB
Dijual mulai Rp 300 jutaan ke atas, VinFast VF 6 diharapkan dapat menjangkau semakin banyak konsumen RI
24 Juni 2025, 15:00 WIB
Mobil berpelat hijau di Kota Batam harganya bisa lebih mudah ratusan juta rupiah ketimbang dari diler resmi
24 Juni 2025, 14:04 WIB
Deretan mobil listrik masuk Israel lewat Pelabuhan Haifa dan berpeluang jadi target rudal Iran, ini bahayanya
24 Juni 2025, 13:12 WIB
Suzuki Jimny bakal segera pamit dari pasar Eropa, ada versi khusus meluncur terbatas hanya ada 55 unit
24 Juni 2025, 12:00 WIB
Modifikasi Yamaha Xmax semakin inovatif asalkan mampu menghabiskan budget hingga ratusan juta rupiah
24 Juni 2025, 11:00 WIB
Insentif mobil listrik terbukti dorong penjualan EV di dalam negeri, namun jangka waktunya perlu diperhatikan