Penjualan Mobil Listrik di China Diprediksi Melambat pada 2026
29 Desember 2025, 19:00 WIB
Apabila gagal melunasi kewajiban sebagai penerima insentif impor, Neta harus membayarkan denda ke pemerintah
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Selain Indonesia, Thailand juga punya satu regulasi relaksasi pajak impor untuk mempermudah manufaktur ketika berinvestasi di sana.
Di Thailand, perusahaan mobil listrik yang impor nantinya wajib memproduksi lokal dua EV (Electric Vehicle) per satu unit CBU (Completely Built Up) pada 2026.
Apabila target produksi itu tidak dapat dipenuhi, maka untuk setiap satu mobil yang diimpor pabrikan harus diproduksi di dalam negeri sebanyak tiga unit di 2027.
Baru-baru ini diketahui bahwa kementerian di Thailand mulai sorot merek Neta yang tengah menghadapi berbagai tantangan di pasar global maupun negara asalnya.
Penjualan Neta di Thailand memang kurang baik, bahkan anjlok ke pada Februari 2025.
Media setempat melaporkan Neta berpotensi harus membayar denda impor senilai 2 miliar baht (Rp 999,3 miliar).
Padahal sebelumnya merek ini mencatatkan hasil memuaskan. Jelang akhir 2022 Neta membukukan 18.000 unit penjualan domestik.
“Masalah ini perlu dipertimbangkan oleh tim eksekutif Neta yang baru. Karena perkembangan dan jumlah uangnya cukup besar,” kata seorang pembicara internal Neta seperti dikutip dari Bangkok Post, Selasa (24/05).
Lebih lanjut dijelaskan dalam aturan program subsidi tersebut mobil listrik menerima insentif 100.000 baht per unit. Angka ini setara Rp 50 jutaan jika dikonversi ke kurs rupiah.
Sementara pengurangan pajak buat model yang diimpor tembus 40 persen untuk periode 2024-2025.
Di tengah memanasnya isu kebangkrutan Neta, perwakilan Hozon Auto di Thailand meyakinkan konsumen bahwa penjualan dan produksi masih akan tetap berlangsung seperti biasa di sana.
Sekadar informasi, di Indonesia Neta juga mencatatkan hasil yang kurang baik. Isu kebangkrutan juga menguat di sini setelah diler pertama mereka di Kelapa Gading tutup permanen.
Pihak Neta Indonesia menegaskan penutupan diler tidak akan berdampak pada konsumen. Mereka mengklaim bakal terus menawarkan opsi kendaraan listrik buat konsumen Tanah Air.
“Keputusan bisnis ini tidak mempengaruhi komitmen Neta Auto Indonesia dalam mendukung pertumbuhan industri kendaraan elektrifikasi di Tanah Air,” tegas Frietz Frederick, Brand PR and Digital Senior Manager Neta Auto Indonesia kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Desember 2025, 19:00 WIB
29 Desember 2025, 15:00 WIB
29 Desember 2025, 14:13 WIB
29 Desember 2025, 11:00 WIB
29 Desember 2025, 10:00 WIB
Terkini
30 Desember 2025, 08:00 WIB
Fitur dashcam pada Suzuki XL7 Hybrid bekas menjadi salah satu pelanggan melakukan pembelian ketimbang model lain
30 Desember 2025, 07:00 WIB
Arus balik Natal dan tahun baru 2026 mulai terlihat sehingga Polda Metro Jaya menyiapkan langkah antisipasi
30 Desember 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta melayani perpanjangan masa berlaku kartu yang belum terlewat dari tanggal masa berlaku
30 Desember 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta tetap akan digelar meski rencananya akan ada aksi unjuk rasa dari ribuan buruh di Ibu Kota
30 Desember 2025, 06:00 WIB
Demi memudahkan para pengendara, kepolisian tetap menghadirkan berbagai fasilitas seperti SIM keliling Bandung
29 Desember 2025, 19:00 WIB
Berakhirnya insentif dari pemerintah membuat kinerja penjualan mobil listrik di Cina pada tahun depan turun
29 Desember 2025, 18:00 WIB
Aprilia menunjukan kemajuan sangat signifikan dalam hal pengembangan motor balap milik Marco Bezzecchi
29 Desember 2025, 17:06 WIB
Bocoran tampilan interior Wuling Almaz Darion mulai terungkap di laman DJKI, pakai basis SUV Xingguang 560