PLN Prediksi Jumlah Mobil Listrik yang Dipakai Mudik Naik 500 Persen
10 Maret 2025, 16:00 WIB
Perlu ada infrastruktur pengolahan limbah baterai EV seiring akselerasi target adopsi kendaraan listrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Tahun lalu, pemerintah Indonesia disebut telah menetapkan target yang ambisius terkait populasi kendaraan listrik di dalam negeri.
Melalui Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), targetnya adalah dua juta unit mobil listrik ditambah 13 juta unit motor listrik mengaspal per 2030. Totalnya adalah 15 juta kendaraan ramah lingkungan berbasis baterai.
Namun selain percepatan adopsi mobil dan motor listrik, pemerintah masih perlu memperhatikan satu hal lagi yakni bagaimana penanganan limbah baterai. Sebab infrastrukturnya belum tersedia.
“Kita sadar, dalam tiga sampai empat tahun mungkin akan banyak baterai bekas dari EV. Kita ingin daur ulang baterai,” kata Ary Sudjianto, Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/BPLH di JAMA Oil Lube Seminar, Senin (10/03).
Dia menegaskan dengan target tinggi jumlah kendaraan listrik di 2030, maka limbah baterai akan semakin banyak pula. Sehingga pemerintah perlu segera memikirkan battery waste management.
Menurut Ary, saat ini untuk pengolahan baterai konvensional sudah ada infrastruktur yang melibatkan sejumlah industri di dalamnya.
Sayangnya hal serupa belum tersedia buat baterai kendaraan listrik. Padahal menjadi masalah krusial seiring bertambahnya populasi EV (Electric Vehicle) di dalam negeri.
“Kita akan diskusikan kebijakannya, bicara bagaimana kita menangani baterai EV. Ini lebih besar dari waste baterai konvensional,” tegas Ary.
Sebagai informasi, tahun lalu diungkapkan bahwa pemerintah menyiapkan dana USD 455 juta guna mensubsidi penjualan motor listrik yang mencakup 800 unit baru dan 200 unit konversi dari mesin konvensional.
Sedangkan buat mobil insentif pajak 10 persen kembali diterapkan. Tambahan lain berlaku untuk kendaraan hybrid tetapi dengan diskon tarif lebih kecil yakni tiga persen.
Lalu pengembangan stasiun pengisian daya termasuk di rumah para pemilik, lewat harga khusus peningkatan sistem kelistrikan serta potongan tarif pengisian daya semalaman.
Di samping elektrifikasi, pemerintah turut mengalokasikan 11,8 juta ton biodiesel bersamaan peluncuran campuran 35 persen minyak sawit untuk biodiesel alias B35.
“Program ini dapat mengurangi emisi GRK sekitar 34,9 juta ton CO2,” kata Dadan Kusdiana, Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM dalam kesempatan berbeda.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Maret 2025, 16:00 WIB
10 Maret 2025, 15:00 WIB
09 Maret 2025, 19:31 WIB
08 Maret 2025, 15:00 WIB
07 Maret 2025, 10:00 WIB
Terkini
11 Maret 2025, 12:00 WIB
AISI mencatat penjualan motor baru di Februari 2025 mengalami peningkatan jika dibandingkan bulan lalu
11 Maret 2025, 11:15 WIB
Pelanggan Chery Tiggo Cross belum tentu bisa mobil barunya buat mudik tahun ini karena permintaan tinggi
11 Maret 2025, 10:00 WIB
Denza meresmikan 4 diler sekaligus di Indonesia untuk bisa mendekatkan diri kepada calon konsumen setia
11 Maret 2025, 09:03 WIB
Katro Garage memodifikasi Yamaha Gear Ultima 125 Hybrid bertema simpel minimalis dengan dana hanya Rp 5 juta
11 Maret 2025, 08:00 WIB
Ford siap bawa dua model yang salah satunya dipercaya adalah Mustang dan akan diluncurkan setelah libur Lebaran
11 Maret 2025, 07:00 WIB
Sebelum kredit mobil, Seva berikan tips agar proses cicilan dapat berjalan dengan lancar sampai lunas
11 Maret 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta disediakan oleh Polda Metro Jaya guna memudahkan pemohon, simak informasi lengkapnya
11 Maret 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 11 Maret 2025 kembali diselenggarakan dengan pengawasan ketat oleh para petugas