Cina Siapkan Aturan Terkait Door Handle Model Flush
18 Desember 2025, 20:00 WIB
Kecelakaan beruntun di Gerbang Tol Halim diduga karena pengemudi truk ugal, masih di bawah umur tanpa SIM
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Terjadi kecelakaan di Gerbang Tol Halim Utama, Jakarta Timur pada Rabu (27/3) melibatkan tujuh kendaraan. Ada dugaan pengemudi truk jadi penyebab utama karena berkendara ugal.
Widiyatmiko Nursejati, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division mengatakan bahwa kendaraan datang dari arah Jatiwaringin namun secara tidak teratur. Mendekati GT Halim kemudian menabrak beberapa kendaraan di depannya.
Akibat kecelakaan beruntun tersebut tiga gardu tol Halim Utama terpaksa ditutup sementara. Pengguna jalan diarahkan memakai gardu lain yang masih beroperasi.
“Dua orang alami luka ringan dan dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk penanganan medis,” ucap Widiyatmiko.
Sugihartono, salah seorang korban mengatakan kecelakaan terjadi ketika ia sedang mengantre untuk membayar tol.
“Di depan saya ada dua mobil mengantre untuk membayar tol. Tiba-tiba mobil truk berwarna merah menabrak mobil saya dari belakang, saya pun melaju ke depan dan menabrak mobil yang ada di depan,” ucap dia dikutip dari Antara.
Ia tidak mengalami luka-luka, namun mobil dikendarai mengalami kerusakan berat di bagian depan dan belakang.
Informasi terbaru diketahui bahwa pengemudi truk yang menjadi penyebab kecelakaan ternyata masih berusia 18 tahun dan tidak memiliki SIM.
Padahal dokumen tersebut menjadi bukti kompetensi seseorang buat mengemudikan kendaraan bermotor. Ditambah lagi buat pengemudi truk harus punya SIM B dengan usia minimal saat pembuatan di 20 tahun.
Sony Susmana, Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia) menyayangkan kejadian melibatkan pengemudi di bawah umur. Padahal banyak hal perlu dipelajari sebagai pengemudi truk.
“Usia memang menjadi tolak ukur seorang pengemudi sudah kompeten atau belum, tidak semua tapi rata-rata seperti itu. 18 tahun belum layak sebagai pengemudi truk,” ucap Sony kepada KatadataOTO.
Ia mengatakan masih ada antisipasi bisa dilakukan dari sisi pengemudi mobil supaya bisa terhindar dari kemungkinan kecelakaan serupa.
Misal selalu waspada dan memperhatikan spion ketika akan mengurangi kecepatan di gerbang tol. Kemudian selalu untuk mengendalikan emosi sehingga dapat berkendara aman.
“Biasakan untuk melihat kaca spion ketika kendaraan diperlambat terutama di gerbang tol. Sehingga jika ada yang abnormal si pengemudi punya waktu untuk menghindar,” tegas Sony.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
18 Desember 2025, 20:00 WIB
18 Desember 2025, 18:00 WIB
18 Desember 2025, 08:00 WIB
17 Desember 2025, 21:00 WIB
17 Desember 2025, 16:00 WIB
Terkini
18 Desember 2025, 21:00 WIB
Jetour punya rencana membangun pabrik mandiri di Indonesia, saat ini masih menggunakan fasilitas milik Handal
18 Desember 2025, 20:00 WIB
Regulasi desain door handle atau gagang pintu EV akan diperketat di Cina, persulit evakuasi saat kecelakaan
18 Desember 2025, 19:00 WIB
Penyelenggaraan F4 di Sirkuit Mandalika menjadi kesempatan para pembalap serta tim Indonesia buat berkembang
18 Desember 2025, 18:00 WIB
Volkswagen resmi menutup pabrik di Jerman untuk pertama kalinya, alami kerugian dan banyak tantangan
18 Desember 2025, 17:07 WIB
Menggunakan oli palsu bisa merusak berbagai komponen mesin motor, sehingga berujung merugikan konsumen
18 Desember 2025, 16:00 WIB
Gaikindo memberikan banyak masukan kepada pemerintah agar penjualan mobil baru pada 2026 bisa kembali pulih
18 Desember 2025, 15:00 WIB
Operasional angkutan barang mulai dari Palembang sampai Banyuwangi dibatasi selama libur Nataru 2025-2026
18 Desember 2025, 14:00 WIB
Beragam motor baru meramaikan pasar pada 2025, seperti yang mencuri perhatian new Honda Vario dan Satria Pro