Isuzu Menilai Penjualan Mobil Baru di 2025 Masih Menantang
07 Maret 2025, 13:05 WIB
Menanggapi permintaan dari Kemenkomarves, Isuzu siap terapkan Euro 5 tapi sorot minimnya infrastruktur
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Belum lama ini, Luhut Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ungkap wacana menghapus bahan bakar minyak jenis Solar dan Pertalite.
Disampaikan beberapa waktu lalu Luhut mengatakan penerapan Euro 4 dan Euro 5 bantu pencapaian target NZE (Net Zero Emission) di 2060 atau bahkan lebih awal.
Penetapan penggunaan bahan bakar oktan tinggi segera dilaksanakan guna mengurangi tingkat polusi. Hal ini sempat disinggung oleh Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Beberapa produsen kendaraan niaga sudah memiliki produk dan teknologi sesuai untuk dukung kebijakan tersebut. Tidak ketinggalan Isuzu siap terapkan Euro 5 namun sorot kurangnya dukungan dari berbagai sisi.
Seperti disampaikan oleh Yusak Kristian Solaeman, President Director PT IAMI (Isuzu Astra Motor Indonesia). Menurut dia hingga hari ini BBM (Bahan Bakar Minyak) sesuai ketentuan Euro 4 saja masih hadapi kendala terkhusus di area luar Pulau Jawa.
“Roadmap di Indonesai bertujuan mengurangi emisi tapi perkembangan teknologi harus ada bersama ketersediaan bahan bakar,” ungkap Yusak di sela acara Media Gathering Isuzu, Kamis (25/1).
Ia menegaskan perlu ada komunikasi lebih bersama pihak pemerintah. Karena pada akhirnya teknologi yang ada perlu didukung ketersediaan BBM dengan kualitas sesuai.
“Tidak tercapainya kualitas bahan bakar merata itu jadi ancaman buat produk kami. Bisa ada keluhan atau masalah muncul bukan karena teknologi tapi disebabkan kualitas bahan bakar belum tercapai,” kata Yusak.
Tidak sekadar teknologi pendukung Euro 4 dan Euro 5, Isuzu sendiri bahkan sempat memperkenalkan lini truk listrik. Tapi belum bisa dipastikan kapan mengaspal di Tanah Air.
Lagi-lagi alasan Isuzu adalah infrastruktur belum memadai apalagi buat mengakomodir kebutuhan kendaraan niaga berukuran besar dengan mobilitas tinggi.
Sekadar informasi saat ini kebijakan penghapusan bahan bakar Solar dan Pertalite masih dalam tahap kajian namun mendapat penentangan dari Komisi VII DPR.
Hal tersebut dinilai bisa menekan daya beli masyarakat. Ditambah lagi BBM oktan tinggi pasti dibanderol lebih mahal.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
07 Maret 2025, 13:05 WIB
06 Maret 2025, 13:00 WIB
05 Maret 2025, 22:00 WIB
21 Juli 2024, 13:00 WIB
19 Juli 2024, 08:00 WIB
Terkini
16 Mei 2025, 15:00 WIB
Penjualan BYD lampaui Toyota di Singapura dengan selisih hingga ribuan unit pada periode Januari hingga April 2025
16 Mei 2025, 14:00 WIB
Ganjil genap Puncak kembali digelar dan masyarakat diminta untuk mengatur ulang jadwal perjalanannya
16 Mei 2025, 13:00 WIB
Trackday jadi sarana aman memacu adrenalin di sirkuit balap, instruktur Ducati berikan sejumlah tips
16 Mei 2025, 12:00 WIB
Gigi Dall’Igna memuji aksi Marc Marquez pada MotoGP Prancis 2025 yang tidak mau mengambil banyak risiko
16 Mei 2025, 11:00 WIB
CSI memastikan kalau Chery Tiggo 8 CSH sudah tersedia untuk dibeli dan akan langsung dikirim ke rumah konsumen
16 Mei 2025, 10:00 WIB
Dalam laporan keuangan terbaru, Mitsubishi mengkonfirmasi produksi massal DST Concept dimulai tahun ini
16 Mei 2025, 09:00 WIB
Dinas Perhubungan bakal lakukan rekayasa lalu lintas di 34 titik saat akhir oekan karena ada acara balap lari
16 Mei 2025, 08:00 WIB
Proses pembangunan pabrik baterai EV yang bertempat di Cilegon tetap berlanjut meskipun hadapi masalah