Isuzu Elf Mobile EV Charger Concept, Siap Dorong Ekosistem EV
21 Juli 2024, 13:00 WIB
Menanggapi permintaan dari Kemenkomarves, Isuzu siap terapkan Euro 5 tapi sorot minimnya infrastruktur
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Belum lama ini, Luhut Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ungkap wacana menghapus bahan bakar minyak jenis Solar dan Pertalite.
Disampaikan beberapa waktu lalu Luhut mengatakan penerapan Euro 4 dan Euro 5 bantu pencapaian target NZE (Net Zero Emission) di 2060 atau bahkan lebih awal.
Penetapan penggunaan bahan bakar oktan tinggi segera dilaksanakan guna mengurangi tingkat polusi. Hal ini sempat disinggung oleh Siti Nurbaya Bakar, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Beberapa produsen kendaraan niaga sudah memiliki produk dan teknologi sesuai untuk dukung kebijakan tersebut. Tidak ketinggalan Isuzu siap terapkan Euro 5 namun sorot kurangnya dukungan dari berbagai sisi.
Seperti disampaikan oleh Yusak Kristian Solaeman, President Director PT IAMI (Isuzu Astra Motor Indonesia). Menurut dia hingga hari ini BBM (Bahan Bakar Minyak) sesuai ketentuan Euro 4 saja masih hadapi kendala terkhusus di area luar Pulau Jawa.
“Roadmap di Indonesai bertujuan mengurangi emisi tapi perkembangan teknologi harus ada bersama ketersediaan bahan bakar,” ungkap Yusak di sela acara Media Gathering Isuzu, Kamis (25/1).
Ia menegaskan perlu ada komunikasi lebih bersama pihak pemerintah. Karena pada akhirnya teknologi yang ada perlu didukung ketersediaan BBM dengan kualitas sesuai.
“Tidak tercapainya kualitas bahan bakar merata itu jadi ancaman buat produk kami. Bisa ada keluhan atau masalah muncul bukan karena teknologi tapi disebabkan kualitas bahan bakar belum tercapai,” kata Yusak.
Tidak sekadar teknologi pendukung Euro 4 dan Euro 5, Isuzu sendiri bahkan sempat memperkenalkan lini truk listrik. Tapi belum bisa dipastikan kapan mengaspal di Tanah Air.
Lagi-lagi alasan Isuzu adalah infrastruktur belum memadai apalagi buat mengakomodir kebutuhan kendaraan niaga berukuran besar dengan mobilitas tinggi.
Sekadar informasi saat ini kebijakan penghapusan bahan bakar Solar dan Pertalite masih dalam tahap kajian namun mendapat penentangan dari Komisi VII DPR.
Hal tersebut dinilai bisa menekan daya beli masyarakat. Ditambah lagi BBM oktan tinggi pasti dibanderol lebih mahal.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 Juli 2024, 13:00 WIB
19 Juli 2024, 08:00 WIB
13 Juni 2024, 12:00 WIB
11 Juni 2024, 12:00 WIB
27 Mei 2024, 10:00 WIB
Terkini
17 Oktober 2024, 09:00 WIB
Aion Hyptec HT siap dikirim hingga akhir bulan ke pelanggan pertama yang sudah memesan pada GIIAS 2024
17 Oktober 2024, 08:00 WIB
Chery menyiapkan iCAR 03 untuk mendorong penjualan mobil listrik serta bersaing dengan BYD di Indonesia
17 Oktober 2024, 07:00 WIB
Kebijakan seperti ganjil genap dinilai kurang efektif jika melihat pertumbuhan kendaraan bermotor saat ini
17 Oktober 2024, 06:00 WIB
Masyarakat dapat mendatangi salah satu lokasi SIM Keliling Jakarta hari ini untuk mengurus dokumen berkendara
17 Oktober 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 Oktober 2024 masih terbilang ketat karena kepolisian menggelar operasi Zebra
17 Oktober 2024, 06:00 WIB
Perpanjangan SIM A dan C bisa dilakukan dengan mudah di SIM keliling Bandung, simak syarat lengkapnya
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China