BYD Boyong Semua Mobil Listrik ke GIIAS Semarang 2024
26 Oktober 2024, 07:00 WIB
Kebijakan dari pemerintah seperti insentif jadi perhatian utama pabrik otomotif China sebelum investasi di RI
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Banyak pabrik China mulai masuk dan berinvestasi di Indonesia karena melihat peluang pasar yang besar. Salah satu hal jadi pertimbangan untuk pabrikan adalah kebijakan pemerintah.
Saat ini regulasi berlaku berupa relaksasi pajak untuk mobil listrik murni alias BEV (Battery Electric Vehicle). Sedangkan kendaraan ramah lingkungan lain seperti hybrid dan Plug-In Hybrid belum mendapatkan keringanan.
Kelanjutan insentif mobil listrik juga jadi pertanyaan mengingat pergantian pemerintahan terjadi tidak lama lagi. Manufaktur asal China banyak menanamkan modal, sehingga mereka berharap subsidi masih tetap dilanjutkan guna mendukung elektrifikasi.
Seperti disampaikan oleh pihak BYD (Build Your Dreams). Raksasa otomotif dari Tiongkok itu sekarang memasarkan empat model yakni Dolphin, Atto 3, Seal dan M6.
Hanya saja masih berstatus CBU (Completely Built Up/impor utuh) dan memanfaatkan subsidi karena telah berkomitmen bakal membangun pabrik.
Ketika ditanya tanggapan terkait peluang insentif mobil listrik dihentikan di pemerintahan baru, perwakilan BYD berharap hal itu tidak terjadi.
“Salah satu yang saya lihat, kunci keberhasilan negara adalah konsistensi kebijakan,” kata Luther Panjaitan, Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia di Bekasi, Jawa Barat belum lama ini.
Apalagi jika melihat adopsi kendaraan listrik yang dinilai membaik selama ini. Ia mendukung jika pemberian insentif mobil listrik tetap berlanjut.
“Keinginan kami adalah terus konsolidasi untuk pengembangan kebijakan lebih baik,” tegas dia.
Di lain sisi, PT CSI (Chery Sales Indonesia) juga berniat untuk terus mendukung transisi penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Mereka berencana memperkenalkan mobil hybrid namun masih menunggu kebijakan pemerintah.
“Kita ada rencana coba bawa (Tiggo 8 PHEV) setir kanan di 2024, tetapi juga tergantung Policy dari pemerintah,” kata Zeng Shuo, Assistant President Director PT CSI di Jakarta Selatan, Selasa (8/10).
Model dipilih adalah SUV (Sport Utility Vehicle) karena melihat kebutuhan masyarakat saat ini yang dinilai membutuhkan kendaraan fungsional dengan kapasitas besar dan cocok untuk penggunaan keluarga.
Wacana pemberian insentif untuk mobil hybrid sejauh ini memang tidak dilanjutkan karena pemerintah fokus pada BEV. Namun masih banyak pabrikan menunggu insentif buat mobil hybrid karena berpeluang menarik konsumen beralih dari kendaraan konvensional.
Ditambah lagi mobil hybrid terbilang serupa mobil mesin bensin. Karena pemilik tidak perlu melakukan Charging, tetapi cukup mengisi bahan bakar bensin.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
26 Oktober 2024, 07:00 WIB
25 Oktober 2024, 17:28 WIB
25 Oktober 2024, 14:00 WIB
24 Oktober 2024, 20:00 WIB
23 Oktober 2024, 17:00 WIB
Terkini
26 Oktober 2024, 09:00 WIB
Daihatsu Terios bekas lansiran 2020 dijual dengan harga yang sangat kompetitif karena ada opsi TDP Rp 5 juta
26 Oktober 2024, 07:00 WIB
BYD memboyong semua mobil listrik mereka ke GIIAS Semarang 2024 untuk menarik minat masyarakat Jawa Tengah
25 Oktober 2024, 21:00 WIB
Pemberian subsidi motor listrik disinyalir tidak berlanjut di era Prabowo Subianto, produsen minta kejelasan
25 Oktober 2024, 20:00 WIB
FIFGroup menargetkan untuk mendapat nilai transaksi sebesar Rp 6,8 miliar pada ajang IMOS 2024 di ICE BSD
25 Oktober 2024, 19:00 WIB
FIFGroup siapkan beragam promo selama IMOS 2024 guna menarik minat pelanggan untuk bertransaksi di pameran
25 Oktober 2024, 18:00 WIB
Terdapat promo menarik disiapkan bagi pengunjung GIIAS Semarang 2024 yang ingin membeli mobil hybrid Suzuki
25 Oktober 2024, 17:31 WIB
Jorge Martin dan Francesco Bagnaia diprediksi bakal bertarung sengit dalam gelaran MotoGP Thailand 2024
25 Oktober 2024, 17:28 WIB
Perang harga jadi strategi di tengah pelemahan pasar, tetapi Hyundai sebut hal ini bisa merugikan diler