Mudahnya Beli Mobil Daihatsu di GIIAS 2025, Simak Promonya
02 Agustus 2025, 20:00 WIB
Insentif yang sempat diterapkan di 2021 buat LCGC dinilai bisa bantu dorong penjualan mobil nasional
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan di sektor otomotif untuk membantu mendorong penjualan sekaligus mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan. Ada insentif mobil listrik sampai hybrid.
Meski begitu tidak dapat dipungkiri, kendaraan ramah lingkungan khususnya BEV (Battery Electric Vehicle) masih dibanderol dengan harga yang relatif tinggi.
Padahal, daya beli masyarakat Indonesia mayoritas ada di jangkauan angka Rp 200 jutaan. Salah satu jenis kendaraan dengan banderol tersebut adalah LCGC (Low Cost Green Car).
Diminati konsumen termasuk pembeli pertama, LCGC juga sempat menjadi pendongkrak penjualan saat industri otomotif lesu akibat pandemi di 2020. Saat itu, pemerintah memberikan insentif berupa PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah) nol persen.
Persentase PPnBM-nya naik seiring berjalannya waktu. Melihat kondisi otomotif terkini, pengamat menilai nampaknya program PPnBM nol persen khusus LCGC bisa diterapkan kembali.
“Melihat dari sisi kondisinya, insentif memang sangat diperlukan, PPnBM LCGC,” kata Josua Pardede, Chief Economist Permata Bank menanggapi pertanyaan KatadataOTO di sela IIMS 2025, Selasa (18/2).
Apalagi jika berkaca dari angka wholesales kendaraan roda empat sepanjang 2024, berada di bawah angka 900 ribu, meleset dari target awal satu juta unit.
“Kalau kita lihat dari sisi penjualan, di sisi ritel itu sudah mulai di bawah satu juta (unit) sejak 2023,” kata Josua.
Sementara harga mobil masih terus merangkak naik ditambah adanya kenaikan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi 12 persen. Kemudian opsen pajak diberlakukan di sejumlah daerah, tidak termasuk Jakarta.
Kabar baiknya, Josua menjelaskan banyak pemerintah daerah memberikan keringanan sehingga angka PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan BBNKB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) justru jadi lebih rendah.
Di samping itu, keberadaan insentif pendukung di segmen kendaraan yang sesuai kemampuan beli masyarakat dapat berkontribusi membantu menaikkan penjualan mobil nasional tahun ini.
“Saya pikir ini akan sangat signifikan untuk bisa men-drive ataupun mendorong penjualan otomotif,” tegas dia.
Sebagai informasi, ada beberapa model LCGC yang dipasarkan di dalam negeri. Misalnya Honda Brio Satya, Toyota Agya, Calya, Daihatsu Ayla dan Sigra.
Keempatnya kerap menjadi pilihan pembeli mobil pertama karena banderolnya lebih terjangkau. Meskipun saat awal kenaikan PPN berlaku, harga salah satu modelnya tembus Rp 200 juta.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
02 Agustus 2025, 20:00 WIB
02 Agustus 2025, 10:00 WIB
31 Juli 2025, 20:00 WIB
31 Juli 2025, 19:00 WIB
31 Juli 2025, 12:00 WIB
Terkini
03 Agustus 2025, 14:00 WIB
Xpeng pastikan suku cadang kendaraan di Indonesia sudah tersedia sehingga pelanggan tidak perlu khawatir
03 Agustus 2025, 12:00 WIB
Suzuki Fronx jadi salah satu model yang paling banyak dicoba di lintasan test drive GIIAS 2025 dibaning model lain
03 Agustus 2025, 10:00 WIB
Dalam 11 hari penyelenggaraan, GIIAS 2025 mampu menorehkan hasil positif meski pasar mobil baru sedang lesu
03 Agustus 2025, 08:18 WIB
Tercatat 200 Honda Step WGN e: HEV yang dipesan oleh para pengunjung GIIAS 2025 usai dipasarkan secara resmi
02 Agustus 2025, 21:24 WIB
Toyota menuai respons positif dari para konsumen selama pameran GIIAS 2025, raup lebih dari 4.000 SPK
02 Agustus 2025, 20:00 WIB
Daihatsu dan Astra Financial siapkan program pembelian secara kredit di GIIAS 2025, berikut rinciannya
02 Agustus 2025, 19:00 WIB
Suzuki Fronx Hybrid mengusung desain SUV coupe yang maskulin dengan ukuran kompak yang cocok untuk perempuan
02 Agustus 2025, 18:00 WIB
Subaru gandeng OLXmobbi buat mudahkan proses tukar tambah kendaraan yang biasa dilakukan pelanggan Tanah Air