Mobil Listrik Murah Belum Bisa Gantikan Peran LCGC di RI
31 Juli 2025, 19:00 WIB
Terdapat berbagai faktor yang membuat wholesales LCGC di Indonesia tak bergairah, salah satunya PHK massal
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Pasar mobil baru di Indonesia benar-benar sangat lesu. Hal itu terjadi sejak Januari sampai Juni 2025.
Salah satu segmen terdampak adalah mobil Low Cost Green Car (LCGC) yang ada di Tanah Air.
Kondisi ini menjadi sorotan banyak pihak. Salah satunya adalah Astra Daihatsu Motor (ADM).
Menurut manufaktur asal Jepang ini, terdapat sejumlah faktor yang membuat wholesales (pengiriman dari pabrik ke diler) LCGC tak bergairah.
"Penurunan LCGC lebih dipengaruhi daya beli di Indonesia yang belum membaik," ungkap Sri Agung, Marketing Director dan Corporate Communication Director ADM di GIIAS 2025.
Kemudian menurut Agung, non-performing loan (NPL) atau kredit macet turut menjadi biang kerok.
"Sehingga syarat pembelian untuk Down Paymennt (DP) tidak seperti dahulu lagi," lanjut dia.
Lebih jauh Agung menuturkan kalau mobil LCGC sering membidik pembeli kendaraan pertama atau first car buyer.
Di mana sebagian besar aktivitas pembeliannya menggunakan skema kredit atau mencicil dengan periode tertentu.
"Akhir-akhir ini sedang banyak lay off, rata-rata pembeli kita itu balance yang berprofesi di sektor formal dan non-formal," Agung menambahkan.
Dengan melemahnya daya beli dan marak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, maka tidak heran jika wholesales LCGC merosot.
Meski begitu Agung tetap percaya diri kondisi pasar LCGC bisa kembali pulih dalam waktu dekat.
Mengingat kendaraan roda empat jenis ini diklaim hampir merata di setiap daerah. Para konsumen mencari produk dengan harga terjangkau.
"Daihatsu fokus pada first car buyer, karena kita komit peningkatan motorisasi. Bukan Second buyer yang additional atau replacement," tegas Agung.
Sebagai informasi, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada Juni 2025, distribusi mobil LCGC dari pabrik ke diler hanya menyentuh 8.308 unit.
Bila ditelisik lebih dalam, angka di atas mengalami penurunan sekitar 10,8 persen jika dibandingkan dengan Mei 2025.
Mengingat sepanjang bulan kelima 2025, wholesales mobil LCGC berhasil menorehkan angka 9.321 unit.
Wholesales LCGC di Juni menjadi yang paling rendah di 2025. Sebuah peringatan bagi semua pihak kalau industri otomotif sedang tidak baik-baik saja.
Sehingga para pemangku kebijakan atau pemerintah harus segera bergerak cepat menggairah industri kendaraan roda empat di Tanah Air.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
31 Juli 2025, 19:00 WIB
31 Juli 2025, 18:08 WIB
31 Juli 2025, 17:00 WIB
31 Juli 2025, 13:34 WIB
31 Juli 2025, 13:00 WIB
Terkini
31 Juli 2025, 19:00 WIB
Mobil listrik murah seharga Rp 190 jutaan mulai hadir di Indonesia, diyakini belum bisa gantikan LCGC
31 Juli 2025, 18:08 WIB
Gaikindo menyorot besaran pajak kendaraan bermotor di Indonesia jadi salah satu alasan harga mobil tinggi
31 Juli 2025, 17:00 WIB
Kolaborasi antara DFSK Seres dan Otoklix bermaksud mempermudah konsumen melakukan servis khususnya untuk EV
31 Juli 2025, 13:34 WIB
Jeep Wrangler 41 Willys melantai di GIIAS 2025 dan dijual dengan jumlah yang sangat terbatas buat kolektor
31 Juli 2025, 13:00 WIB
KatadataOTO mencoba secara singkat SUV Mitsubishi Destinator di sela perhelatan GIIAS 2025, berikut ulasannya
31 Juli 2025, 12:50 WIB
Citroën Basalt hadir di GIIAS 2025 dengan menampilkan beragam keunggulan baik dari segi produk maupun layanan
31 Juli 2025, 12:00 WIB
HPM percaya diri Honda Brio bisa kompetitif meski mobil listrik seharga LCGC makin merajalela di Indonesia
31 Juli 2025, 11:00 WIB
Tuai respons positif dari masyarakat Indonesia, SPK Suzuki Fronx berhasil tembus 4.000 dalam waktu singkat