Toyota dan Lexus Buat Platform Baru untuk Hybrid dan EV
26 Mei 2025, 22:00 WIB
LCGC hybrid berpeluang untuk dongkrak penjualan dan transisi elektrifikasi, Toyota ungkap tantangannya
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Insentif dinilai jadi salah satu solusi buat mendongkrak penjualan mobil di Indonesia. Saat ini angkanya mengalami penurunan hingga berada di bawah satu juta unit sepanjang 2024.
Untuk itu pemerintah memberikan subsidi mobil hybrid. Kemudian pada masa pandemi kebijakan serupa diberikan pada LCGC (low cost green car) guna mempertahankan daya beli.
Sempat muncul usulan bahwa manufaktur bisa memproduksi LCGC namun lengkap dengan teknologi hybrid. Jadi tidak hanya mendongkrak penjualan tetapi ikut membantu menurunkan emisi karbon.
Tetapi memang ada berbagai tahapan dihadapi konsumen dalam menciptakan LCGC hybrid. Salah satunya adalah tantangan harga.
“Karena hybrid itu dibatasi di bawah Rp 200 juta ya. Jadi memang batasan LCGC dan produk yang akan dimasukkan lebih sulit,” kata Philardi Sobari, Head of PR PT TAM (Toyota Astra Motor) saat ditemui di JIExpo Kemayoran, Selasa (18/2).
Meskipun begitu, dia meyakini harga mobil hybrid masih bisa turun seiring berjalannya waktu. Hal ini terlihat dari variasi lini HEV (Hybrid Electric Vehicle) yang ditawarkan oleh Toyota di Indonesia.
“Kita lihat (model) utamanya dari Prius yang mahal di atas Rp 500 juta sampai Rp 600 juta, sekarang (ada yang) sudah hampir Rp 300 jutaan hybrid-nya,” tegas dia.
Lebih rinci dia menjelaskan yang membuat LCGC hybrid sulit terwujud adalah komponennya seperti baterai dan kelistrikan untuk kemudian disesuaikan ke model terdahulu yang bermesin bensin.
Kemudian untuk memenuhi kriteria sebagai LCGC harus mengandung TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) setidaknya 80 persen. Lalu punya kapasitas mesin 980 cc sampai 1.200 cc.
Di masa mendatang dia menegaskan pihak Toyota akan berusaha buat memenuhi kebutuhan konsumen di berbagai segmen, termasuk LCGC maupun mobil hybrid. Harapannya juga dapat berkontribusi ke penjualan mobil nasional.
“LCGC itu bisa lebih diterima masyarakat, harganya tidak terus naik. Sementara HEV itu memang kita buat lebih ekonomis setiap tahunnya, jadi tidak bisa memilih antara satu dan dua tetapi kita jalani keduanya,” ungkap dia.
Saat ini lini LCGC di Indonesia masih bermesin konvensional, namun harganya semakin mendekati Rp 200 jutaan. Pasca kenaikan PPN, banderol Honda Satya bahkan tembus Rp 200 jutaan on the road Jakarta.
Sehingga bisa dibilang jalan menuju produksi LCGC dengan teknologi hybrid yang dijual dengan banderol Rp 200 jutaan ke bawah.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
26 Mei 2025, 22:00 WIB
26 Mei 2025, 09:00 WIB
22 Mei 2025, 23:27 WIB
22 Mei 2025, 21:00 WIB
22 Mei 2025, 19:00 WIB
Terkini
28 Mei 2025, 10:00 WIB
Alex Marquez terus menjaga asa untuk bisa meraih titel pertamanya di MotoGP 2025 bersama tim Gresini
28 Mei 2025, 09:00 WIB
Pramono, Gubernur DKI berencana memberi subsidi tambahan pada masyarakat bisa kebijakan ERP benar diterapkan
28 Mei 2025, 08:00 WIB
Hutama Karya resmi mengoperasikan jalan tol Padang Sicincin tanpa tarif untuk beberapa hari ke depan
28 Mei 2025, 07:00 WIB
Kiprah Tesla sebagai pemain nomor satu di dunia terancam pendatang baru yakni mobil listrik asal Tiongkok
28 Mei 2025, 06:00 WIB
Berikut kami rangkum informasi lengkap termasuk lokasi dan jadwal SIM keliling Jakarta hari ini, Rabu (28/05)
28 Mei 2025, 06:00 WIB
Ada dua lokasi SIM keliling Bandung yang beroperasi hari ini sebelum libur nasional demi melayani masyarakat
28 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 28 Mei 2025 akan menjadi yang terakhir di bulan ini karena besok mulai libur panjang
27 Mei 2025, 23:00 WIB
Pemerintah akan panggil produsen kendaraan karena banyaknya mobil bekas dengan odometer rendah di pasaran