Pemerintah Dianggap Tak Serius Dalam Mencegah Kecelakaan Truk
05 September 2025, 07:00 WIB
Dengan menghadirkan sekolah khusus sopir truk, dapat melahirkan para pengemudi yang lebih berkompeten lagi
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kecelakaan yang diakibatkan oleh truk terus berulang. Biasanya disebabkan oleh banyak faktor, misal kesalahan pengemudi.
Seperti contoh para sopir truk belum berkompeten dalam mengemudi. Mereka kurang memahami apa yang harus dilakukan ketika kondisi darurat.
Semisal ketika melewati jalan menurun dan membawa barang bawaan yang cukup berat. Lalu terjadi rem blong karena salah penanganan.
Sehingga mengakibatkan kecelakaan beruntun. Bisa melibatkan banyak kendaraan di lokasi kejadian.
Tak jerang insiden tersebut mengakibatkan sejumlah orang luka-luka. Bahkan ada yang menjadi korban jiwa.
Oleh sebab itu kondisi yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir cukup memprihatinkan. Banyak pihak menilai pemerintah kurang sigap.
Terutama dalam meminimalisir kecelakaan akibat truk-truk besar. Hal ini penting agar tidak merugikan banyak pihak.
Pemerintah pun didorong untuk melakukan tindakan preventif. Seperti dengan membuat sekolah mengemudi khusus sopir truk.
“(Dengan) mewajibkan peningkatan skill pengemudi berupa training, assessment dan lain-lain. Lalu di lapangan melakukan pengawasan yang ketat,” ungkap Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) kepada KatadataOTO beberapa waktu lalu.
Sony menilai langkah ini penting dilakukan pemerintah. Berguna untuk meningkatkan kemampuan para sopir truk.
Agar memahami situasi yang sedang dihadapi ketika di jalan raya. Lalu membaca berbagai kemungkinan-kemungkinan bahaya.
Contohnya menjaga jarak dengan kendaraan di depan, tidak melakukan overspeed sampai overload.
Dengan begitu sekolah khusus sopir truk dapat mencetak pengemudi yang andal. Memiliki kemampuan dibutuhkan ketika di jalan.
Otomatis dapat meminimalisir kecelakaan yang bakal merenggut korban jiwa. Selain itu tidak menimbulkan kerugian juga.
Sementara itu hal senada turut dikatakan oleh Gemilang Tarigan, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo).
Ia menilai kalau sekolah khusus sopir truk sangat dibutuhkan sekarang. Pasalnya banyak pengemudi yang kurang piawai.
“Ini memang krusial, di samping kita kekurangan pengemudi. Ini kan tidak ada pendidikan mengenai mengemudi, makanya perlu sekolah,” tutur Gemilang.
Apalagi Gemilang mengungkapkan kalau profesi pengemudi merupakan pilihan terakhir untuk mencari nafkah.
Jadi banyak orang yang akhirnya memaksakan untuk menjalani sebagai sopir truk, padahal kemampuan mereka masih jauh dari kata berkompeten.
“Makanya perlu campur tangan pemerintah tentang hal ini (untuk menghadirkan sekolah khusus sopir truk),” Gemilang menambahkan.
Gemilang pun berharap Presiden Prabowo Subianto bersama para menteri bisa mempertimbangkan usulan ini. Jadi dapat menekan angka kecelakaan akibat truk.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 September 2025, 07:00 WIB
04 September 2025, 18:00 WIB
03 September 2025, 10:00 WIB
30 Agustus 2025, 19:16 WIB
28 Agustus 2025, 19:00 WIB
Terkini
08 September 2025, 08:00 WIB
Penjualan BYD di luar CIna dinilai memiliki potensi besar dan Indonesia dinilai bisa memberi dampak besar
08 September 2025, 07:00 WIB
Mitsubishi Pajero diikabarkan bakal meluncur kembali dengan beragam ubahan yang dilakukan pada akhir tahun depan
08 September 2025, 06:00 WIB
Fasilitas SIM keliling Jakarta kembali tersedia hari ini 8 September 2025, simak lokasi dan persyaratannya
08 September 2025, 06:00 WIB
Di awal pekan, kepolisian kembali menghadirkan SIM keliling Bandung di dua tempat agar memudahkan masyarakat
08 September 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan Ibu Kota
07 September 2025, 20:11 WIB
Alex Marquez akhiri kemenangan beruntun Marc Marquez di MotoGP Catalunya 2025, berikut hasil lengkapnya
07 September 2025, 15:00 WIB
Berkat serangkaian kemenangan, Marc Marquez berhasil mengantar Ducati merengkuh gelar juara konstruktor
07 September 2025, 13:00 WIB
Rambu penunjuk jalan memiliki warna llatar berbeda untuk memundahkan masyarakat memahami arahan agar tidak tersesat