Omoway Pede Bisa Pikat Konsumen RI Pakai Motor Listrik Eksentrik
23 Juni 2025, 20:00 WIB
Ojol tidak masuk ke dalam kriteria penerima BBM subsidi, namun ESDM menegaskan belum ada keputusan final
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Belum lama ini Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) ungkap bahwa ojol (ojek online) tidak masuk ke dalam kriteria penerima BBM subsidi. Menurut pihak pemerintah target bahan bakar subsidi adalah kendaraan pelat kuning dan transportasi umum.
Hal ini dikarenakan kendaraan digunakan pengemudi ojol buat usaha. Sedangkan subsidi BBM oleh pemerintah ditekankan untuk menyasar ke penggunaan transportasi publik.
Sehingga apabila mengacu pada kriteria tersebut, di masa mendatang ojol bisa dilarang melakukan pembelian BBM subsidi yakni Pertalite dan Biosolar yang dijual dengan harga lebih murah.
Hanya saja rencana itu disebut belum final. Saat ini Kementerian ESDM masih terus menggodok rencana soal subsidi energi BBM maupun listrik supaya tepat sasaran.
“Yang jelas kita akan membuat adil semuanya,” kata Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM seperti dikutip dari Antara, Sabtu (30/11).
Ia menegaskan formulasi subsidi yang sedang disiapkan pihak ESDM bertujuan menciptakan distribusi insentif adil bagi semua kalangan masyarakat.
Formulasi penyaluran subsidi BBM itu menurut dia sudah dilaporkan ke Presiden RI Prabowo Subianto dan tengah menunggu data penerima dari BPS (Badan Pusat Statistik).
“Saya sudah laporan, kita tinggal tunggu datanya untuk penerima dari keluarga, itu akan dikerjakan oleh BPS. Sebentar lagi,” tegas dia.
Dalam kesempatan berbeda Menteri ESDM sempat mengungkapkan tiga opsi formulasi penyaluran subsidi energi tepat sasaran. Pertama adalah mengalihkan subsidi BBM menjadi BLT (Bantuan Langsung Tunai).
Pilihan kedua, mempertahankan subsidi BBM dalam bentuk barang untuk seluruh transportasi dan fasilitas umum. Terakhir adalah menaikkan harga BBM subsidi.
Asosiasi menegaskan akan ada sekitar empat juta pengemudi ojol melakukan unjuk rasa apabila pemerintah resmi mencabut hak mereka menerima BBM subsidi.
“Jangankan untuk membeli BBM non-subsidi, terkadang mengisi BBM subsidi saja ojol ini harus menukar dengan rasa lapar di jalanan agar sepeda motornya tetap bisa beroperasi,” kata Igun Wicaksono, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia.
Namun apabila tetap diberlakukan nanti, Igun menegaskan pihaknya bakal meminta revisi tarif sebagai kompensasi beban operasional yang meningkat.
“Kami juga akan tuntut perusahaan aplikasi hingga pemerintah baik Kemenkomdigi maupun Kemenhub untuk revisi biaya jasa ojol agar dinaikkan biaya jasanya. Lalu yang akan dirugikan bukan saja ojol namun seluruh pengguna jasa ojol,” tegas dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
23 Juni 2025, 20:00 WIB
21 Juni 2025, 11:00 WIB
20 Juni 2025, 20:00 WIB
17 Juni 2025, 12:00 WIB
16 Juni 2025, 21:35 WIB
Terkini
01 Juli 2025, 08:00 WIB
Ada banyak peluang pengolahan limbah baterai mobil listrik, perlu diperhatikan oleh pemerintah dan produsen
01 Juli 2025, 07:00 WIB
Pada awal Juli 2025 seluruh harga BBM pertamina non subsidi seperti Pertamax dan lain-lain mengalami kenaikan
01 Juli 2025, 06:12 WIB
Memperingati Hari Bhayangkara, ada tambahan lokasi SIM keliling Jakarta hari ini mulai pukul 09.00 WIB
01 Juli 2025, 06:11 WIB
Di awal Juli 2025 kepolisian menghadirkan dua lokasi SIM keliling Bandung guna melayani para pengendara
01 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 1 Juli 2025 digelar bersamaan dengan hari Bhayangkara sehingga banyak jalan ditutup
30 Juni 2025, 22:24 WIB
Kepolisian bakal menggelar rekayasa lalu lintas di Silang Monas dalam rangka Hari Bhayangkara ke -79 besok
30 Juni 2025, 22:08 WIB
Polda Metro Jaya menyediakan perpanjang SIM gratis besok dalam rangka perayaan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas
30 Juni 2025, 20:00 WIB
Pembangunan pabrik Mazda di Indonesia diklaim masih berjalan dan bakal segera rampung untuk penuhi pasar otomotif