Banyak EV dengan Nilai TKDN Tinggi Dipercaya Bawa Dampak Positif
08 Mei 2025, 16:00 WIB
Ojol tidak masuk ke dalam kriteria penerima BBM subsidi, namun ESDM menegaskan belum ada keputusan final
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Belum lama ini Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) ungkap bahwa ojol (ojek online) tidak masuk ke dalam kriteria penerima BBM subsidi. Menurut pihak pemerintah target bahan bakar subsidi adalah kendaraan pelat kuning dan transportasi umum.
Hal ini dikarenakan kendaraan digunakan pengemudi ojol buat usaha. Sedangkan subsidi BBM oleh pemerintah ditekankan untuk menyasar ke penggunaan transportasi publik.
Sehingga apabila mengacu pada kriteria tersebut, di masa mendatang ojol bisa dilarang melakukan pembelian BBM subsidi yakni Pertalite dan Biosolar yang dijual dengan harga lebih murah.
Hanya saja rencana itu disebut belum final. Saat ini Kementerian ESDM masih terus menggodok rencana soal subsidi energi BBM maupun listrik supaya tepat sasaran.
“Yang jelas kita akan membuat adil semuanya,” kata Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM seperti dikutip dari Antara, Sabtu (30/11).
Ia menegaskan formulasi subsidi yang sedang disiapkan pihak ESDM bertujuan menciptakan distribusi insentif adil bagi semua kalangan masyarakat.
Formulasi penyaluran subsidi BBM itu menurut dia sudah dilaporkan ke Presiden RI Prabowo Subianto dan tengah menunggu data penerima dari BPS (Badan Pusat Statistik).
“Saya sudah laporan, kita tinggal tunggu datanya untuk penerima dari keluarga, itu akan dikerjakan oleh BPS. Sebentar lagi,” tegas dia.
Dalam kesempatan berbeda Menteri ESDM sempat mengungkapkan tiga opsi formulasi penyaluran subsidi energi tepat sasaran. Pertama adalah mengalihkan subsidi BBM menjadi BLT (Bantuan Langsung Tunai).
Pilihan kedua, mempertahankan subsidi BBM dalam bentuk barang untuk seluruh transportasi dan fasilitas umum. Terakhir adalah menaikkan harga BBM subsidi.
Asosiasi menegaskan akan ada sekitar empat juta pengemudi ojol melakukan unjuk rasa apabila pemerintah resmi mencabut hak mereka menerima BBM subsidi.
“Jangankan untuk membeli BBM non-subsidi, terkadang mengisi BBM subsidi saja ojol ini harus menukar dengan rasa lapar di jalanan agar sepeda motornya tetap bisa beroperasi,” kata Igun Wicaksono, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia.
Namun apabila tetap diberlakukan nanti, Igun menegaskan pihaknya bakal meminta revisi tarif sebagai kompensasi beban operasional yang meningkat.
“Kami juga akan tuntut perusahaan aplikasi hingga pemerintah baik Kemenkomdigi maupun Kemenhub untuk revisi biaya jasa ojol agar dinaikkan biaya jasanya. Lalu yang akan dirugikan bukan saja ojol namun seluruh pengguna jasa ojol,” tegas dia.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Mei 2025, 16:00 WIB
06 Mei 2025, 09:00 WIB
04 Mei 2025, 07:19 WIB
03 Mei 2025, 21:00 WIB
02 Mei 2025, 17:00 WIB
Terkini
14 Mei 2025, 22:30 WIB
Hyundai produksi 120.000 sel baterai per hari dan bisa memenuhi kebutuhan pasar lokal dan internasional
14 Mei 2025, 22:00 WIB
Para konsumen yang memesan Aion V wajib bersabar, sebab pengiriman mobil listrik ini mengalami keterlambatan
14 Mei 2025, 21:03 WIB
Jaringan Mobil Car Care terus bertambah untuk memudahkan konsumen mendapatkan produk Mobil Lubricants
14 Mei 2025, 20:36 WIB
Kejar target ekspor 3 juta unit di 2025, Toyota ungkap perjanjian dagang bisa jadi solusi yang menguntungkan
14 Mei 2025, 19:14 WIB
Bos Ducati mengaku bakal membantu Francesco Bagnaia untuk bangkit dan menemukan performa terbaik di MotoGP
14 Mei 2025, 18:47 WIB
Merek mobil listrik Nio tertarik investasi di Indonesia, Dubes RI untuk Cina tawarkan Astra ambil peluang
14 Mei 2025, 16:00 WIB
Pindad menjalin kerja sama dengan KG Mobility Corporation untuk memproduksi mobil maupun bus listrik nasional
14 Mei 2025, 15:00 WIB
Korlantas Polri baru saja membentuk tim khusus untuk menindak para pelanggar truk ODOL yang sering terjadi