Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas Semester I 2025 Turun
29 November 2025, 09:00 WIB
Dinas Bina Marga akan membangun dua jalan layang di dua titik di Jakarta tahun ini guna mengatasi macet
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Kemacetan di Daerah Khusus Jakarta terus menjadi perbincangan. Sebab dari hari ke hari tak kunjung membaik, malah semakin parah.
Hal tersebut mendorong Dinas Bina Marga Jakarta menyiapkan beberapa cara. Satu di antaranya dengan membangun jalan layang.
Langkah di atas dianggap sebagai upaya meningkatkan keselamatan maupun kelancaran berlalu lintas para pengguna kendaraan.
Apalagi di Jakarta banyak terdapat perlintasan kereta api. Membuat kemacetan semakin parah di jam-jam sibuk.
“Pembangunan flyover diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi lalu lintas di Jakarta. Terutama di perlintasan kereta api yang rawan kemacetan serta kecelakaan,” ungkap Heru Suwondo, Kepada Dinas Bina Marga Jakarta di Antara, Selasa (14/1).
Lebih jauh Heru menjelaskan bahwa pembangunan jalan layang sesuai dengan undang-undang yang mewajibkan jalan serta rel kereta api ditingkatkan. Jadi tidak sebidang melalui pembuatan lintas atas atau bawah (flyover maupun underpass).
Nantinya Bina Marga bakal membangun di dua titik. Pertama adalah Flyover Latumenten di Jalan Latumenten, dekat Rumah Sakit Jiwa.
Pembuatan akan dilakukan di sisi timur juga barat. Lalu panjang sisi barat 440.86 meter serta lebar ROW (Right of Way) 11 meter.
Kemudian panjang sisi timur 439,23 meter dengan ROW 10 meter. Sehingga bisa menampung banyak kendaraan.
Lalu mereka juga berencana membangun Flyover Bintaro Puspita. Nantinya memiliki panjang 441 meter dengan ROW Sembilan meter.
Dengan begitu diharapkan mampu mengatasi kemacetan kerap terjadi di perlintasan kereta api di kawasan Bintaro.
“Pembangunan kedua flyover tersebut dilakukan menggunakan anggaran tahun jamak (multiyear),” tegas Dia.
Ia pun berkomitmen guna menyelesaikan proyek-proyek ini tepat waktu dan sesuai dengan standar kualitas yang ditetapkan.
Sekadar mengingatkan, dalam laporan Global Traffic Scoreboard 2024 yang dirilis Inrix, Jakarta dinobatkan sebagai kota termacet ketujuh.
Hasil ini tentu harus menjadi catatan tersendiri karena di 2023 Inrix menempatkan Jakarta di peringkat 10.
Dikatakan bahwa warga Jakarta harus menghabiskan waktu sekitar 89 jam per tahun di jalan di 2024. Jumlah itu lebih tinggi ketimbang 2023 yang hanya 69 jam.
Kecepatan kendaraan pun berkisar antara 20,9 km per jam, menunjukkan betapa padatnya lalu lintas terjadi sehari-hari
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 November 2025, 09:00 WIB
26 November 2025, 16:00 WIB
14 November 2025, 18:01 WIB
03 November 2025, 13:11 WIB
31 Oktober 2025, 13:00 WIB
Terkini
01 Desember 2025, 13:00 WIB
MBCI bakal ajak 117 klub pengguna Mercedes-Benz di Indonesia untuk perayaan 20 tahun perjalanannya di RI
01 Desember 2025, 12:13 WIB
Skutik all new Honda Vario 125 resmi diluncurkan oleh AHM menjelang tutup tahun, harga mulai Rp 24,4 jutaan
01 Desember 2025, 12:00 WIB
Kementerian Perindustrian nilai kondisi industri otomotif tidak bisa dilihat dari pertumbuhan pada satu segmen
01 Desember 2025, 10:25 WIB
Memasuki Desember 2025 stok Shell dan Vivo perlahan pulih, namun harga BBM seluruhnya alami kenaikan
01 Desember 2025, 09:00 WIB
Pemerintah mengaku belum mendapat usulan resmi tekait insentif otomotif untuk 2026 dari kementerian terkait
01 Desember 2025, 08:00 WIB
Bajaj resmi jadi pemilik KTM setelah mengucurkan dana sebesar Rp 15,3 triliun pada pertengahan November 2025
01 Desember 2025, 07:00 WIB
Melansir laman resmi Pertamina, harga BBM jenis Pertamx mengalami kenaikan sampai Rp 12.750 per liter
01 Desember 2025, 06:00 WIB
Di awal Desember 2025, kepolisian menghadirkan SIM keliling Bandung guna memudahkan pengendara di Kota Kembang