Changan Pastikan TKDN Mobil Listriknya Tembus 40 Persen
25 November 2025, 16:34 WIB
Jadi salah satu pasar terbesar, banyak merek global kolaborasi agar bisa berjualan mobil listrik di China
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil listrik China saat ini banyak diminati karena menawarkan berbagai keunggulan. Mulai dari kecanggihan teknologi sampai harganya yang terbilang lebih kompetitif dibandingkan produk pabrikan Jepang dan Eropa.
China sendiri dinilai jadi pasar mobil listrik paling potensial saat ini. Banyak masyarakat sudah mulai menggunakan BEV (Battery Electric Vehicle) maupun lini hybrid sampai EREV (Extended Range Electric Vehicle).
Hal itu jadi daya tarik tersendiri buat banyak pabrikan. Seperti Tesla yang memiliki fasilitas pabrik di sana dan bahkan mengekspor lini Tesla produksi Tiongkok ke sejumlah negara.
Kemudian ada Smart, hasil kolaborasi Mercedes-Benz dan merek jam Swatch dengan Geely sebagai salah satu pemegang saham. Bakal masuk Indonesia dalam waktu dekat, lini kendaraan Smart masih dirakit lokal di Tiongkok.
Alhasil banyak merek global kolaborasi, seperti SAIC asal China yang digandeng merek Eropa, Audi untuk mengembangkan model mobil listrik baru khusus pasar China.
Audi dan SAIC sebelumnya sudah bekerja sama menjual beberapa model seperti A7L, Q5 e-tron dan Q6.
“Kita punya tujuan yang jelas dan sama, yakni mengkombinasikan dua pabrik terbaik ke potensi terbaiknya buat konsumen di China, dengan pengalaman premium Audi dan inovasi cepat dari SAIC,” ucap Gernot Dollner, CEO Audi AG dalam siaran resminya dikutip Rabu (11/9).
Untuk diketahui, pada 20 Mei 2024 Audi dan SAIC sepakat berkolaborasi untuk produksi mobil listrik pintar di segmen atas serta membangun Advanced Digitized Platform eksklusif di China.
China juga menjadi pasar terbesar Audi secara global. Kehadiran lini Audi dipadukan teknologi terkini dari SAIC diharapkan bisa memenuhi konsumen khususnya generasi muda di Tiongkok.
Model kendaraan listrik hasil kerja sama itu bakal diperkenalkan November 2024. Sedangkan versi produksi massalnya baru akan dijual secara resmi ke konsumen pada paruh kedua 2025.
Nantinya proses perakitan dilakukan di fasilitas SAIC-Volkswagen Anting, Shanghai. Lalu 18 bulan setelah peluncuran model pertama, bakal ada satu SUV (Sport Utility Vehicle) dan satu sedan besar menyusul.
Sempat beredar rumor bahwa mobil listrik Audi di China nanti tidak akan pakai emblem empat cincin tetapi logo nama Audi. Hanya saja belum bisa dipastikan kelanjutannya nanti.
Sebagai informasi merek mobil listrik di China juga telah membanjiri pasar. Mulai dari Wuling dengan tiga modelnya sampai raksasa EV (Electric Vehicle) BYD.
Banyak di antaranya juga sudah berkomitmen investasi dan melakukan perakitan di fasilitas dalam negeri sehingga memperoleh insentif dari pemerintah.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
25 November 2025, 16:34 WIB
24 November 2025, 12:00 WIB
24 November 2025, 07:00 WIB
23 November 2025, 09:00 WIB
22 November 2025, 20:00 WIB
Terkini
25 November 2025, 20:00 WIB
Daihatsu Rocky Hybrid dibangun di atas platform yang sama dengan beberapa produk lain termasuk Xenia
25 November 2025, 19:00 WIB
Toyota Indonesia ungkap alasan mengapa menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara sangat penting untuk industri
25 November 2025, 17:29 WIB
Shell Indonesia dikabarkan sudah memasuki tahap akhir negosiasi dengan Pertamina untuk mendapatkan stok BBM
25 November 2025, 16:59 WIB
Seorang teknisi Yamaha asal Medan berhasil menyabet posisi ketiga dalam ajang WTGP 2025 beberapa waktu lalu
25 November 2025, 16:34 WIB
Mobil listrik Changan dipasarkan dengan status rakitan lokal, sudah memenuhi persyaratan TKDN 40 persen
25 November 2025, 14:00 WIB
Lamborghini Urus SE PHEV debut di Cina, disebut sebagai pasar yang potensial dan strategis buat mereka
25 November 2025, 13:28 WIB
Jetour ingin menguatkan jaringan diler serta layanan, agar para pengguna T2 di Tanah Air merasa di manjakan
25 November 2025, 11:00 WIB
BYD Racco sempat mencuri perhatian para pencinta otomotif setelah resmi diluncurkan dalam ajang JMS 2025