Insentif Mobil Hybrid Tidak Akan Lampaui EV, Tetap 3 Persen
30 Juni 2025, 09:00 WIB
Jadi salah satu pasar terbesar, banyak merek global kolaborasi agar bisa berjualan mobil listrik di China
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Mobil listrik China saat ini banyak diminati karena menawarkan berbagai keunggulan. Mulai dari kecanggihan teknologi sampai harganya yang terbilang lebih kompetitif dibandingkan produk pabrikan Jepang dan Eropa.
China sendiri dinilai jadi pasar mobil listrik paling potensial saat ini. Banyak masyarakat sudah mulai menggunakan BEV (Battery Electric Vehicle) maupun lini hybrid sampai EREV (Extended Range Electric Vehicle).
Hal itu jadi daya tarik tersendiri buat banyak pabrikan. Seperti Tesla yang memiliki fasilitas pabrik di sana dan bahkan mengekspor lini Tesla produksi Tiongkok ke sejumlah negara.
Kemudian ada Smart, hasil kolaborasi Mercedes-Benz dan merek jam Swatch dengan Geely sebagai salah satu pemegang saham. Bakal masuk Indonesia dalam waktu dekat, lini kendaraan Smart masih dirakit lokal di Tiongkok.
Alhasil banyak merek global kolaborasi, seperti SAIC asal China yang digandeng merek Eropa, Audi untuk mengembangkan model mobil listrik baru khusus pasar China.
Audi dan SAIC sebelumnya sudah bekerja sama menjual beberapa model seperti A7L, Q5 e-tron dan Q6.
“Kita punya tujuan yang jelas dan sama, yakni mengkombinasikan dua pabrik terbaik ke potensi terbaiknya buat konsumen di China, dengan pengalaman premium Audi dan inovasi cepat dari SAIC,” ucap Gernot Dollner, CEO Audi AG dalam siaran resminya dikutip Rabu (11/9).
Untuk diketahui, pada 20 Mei 2024 Audi dan SAIC sepakat berkolaborasi untuk produksi mobil listrik pintar di segmen atas serta membangun Advanced Digitized Platform eksklusif di China.
China juga menjadi pasar terbesar Audi secara global. Kehadiran lini Audi dipadukan teknologi terkini dari SAIC diharapkan bisa memenuhi konsumen khususnya generasi muda di Tiongkok.
Model kendaraan listrik hasil kerja sama itu bakal diperkenalkan November 2024. Sedangkan versi produksi massalnya baru akan dijual secara resmi ke konsumen pada paruh kedua 2025.
Nantinya proses perakitan dilakukan di fasilitas SAIC-Volkswagen Anting, Shanghai. Lalu 18 bulan setelah peluncuran model pertama, bakal ada satu SUV (Sport Utility Vehicle) dan satu sedan besar menyusul.
Sempat beredar rumor bahwa mobil listrik Audi di China nanti tidak akan pakai emblem empat cincin tetapi logo nama Audi. Hanya saja belum bisa dipastikan kelanjutannya nanti.
Sebagai informasi merek mobil listrik di China juga telah membanjiri pasar. Mulai dari Wuling dengan tiga modelnya sampai raksasa EV (Electric Vehicle) BYD.
Banyak di antaranya juga sudah berkomitmen investasi dan melakukan perakitan di fasilitas dalam negeri sehingga memperoleh insentif dari pemerintah.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Juni 2025, 09:00 WIB
30 Juni 2025, 08:00 WIB
29 Juni 2025, 10:07 WIB
27 Juni 2025, 11:00 WIB
26 Juni 2025, 21:00 WIB
Terkini
30 Juni 2025, 09:00 WIB
Saat ini pemerintah memberikan insentif mobil hybrid sebesar tiga persen, sedangkan buat BEV di 10 persen
30 Juni 2025, 08:00 WIB
Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ungkap Indonesia bisa kurangi impor BBM bila kembangkan EV
30 Juni 2025, 07:00 WIB
Alex Marquez kembali menunjukkan konsistensinya sebagai pembalap profesional di ajang MotoGP Belanda 2025
30 Juni 2025, 06:00 WIB
Menjelang akhir Juni 2025 SIM keliling Jakarta masih bisa dimanfaatkan di lima lokasi, simak informasinya
30 Juni 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta 30 Juni 2025 menjadi yang terakhir untuk bulan ini dengan pengawasan ketat
30 Juni 2025, 06:00 WIB
Di penghujunng Juni 2025, SIM keliling Bandung bisa ditemui para pengendara mobil atau motor di dua tempat
29 Juni 2025, 22:00 WIB
Pembangunan pabrik baterai EV hasil kerja sama Antam-IBC-CATL-CBL ditargetkan rampung akhir tahun depan
29 Juni 2025, 21:00 WIB
Manajer Jorge Martin ungkap pihaknya akan manfaatkan klausul untuk mengakhiri kontrak dengan Aprilia tahun ini