Kepolisian Siapkan 59 Kendaraan Listrik untuk Kebutuhan Patroli
21 November 2024, 22:30 WIB
Meski pilihan EV sudah mulai beragam, AEML sebut ekosistem kendaraan listrik di Indonesia belum belum memadai
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Tren elektrifikasi bisa dibilang mulai diminati masyarakat secara perlahan, menyusul imbauan pemerintah untuk beralih ke kendaraan listrik demi target zero net emission dalam beberapa puluh tahun ke depan.
Saat ini pilihan kendaraan listrik baik roda empat maupun roda dua juga semakin beragam dari kisaran harga Rp15 jutaan untuk motor dan Rp200 jutaan untuk mobil. Beberapa di antaranya mendapatkan subsidi atau potongan harga dari pemerintah untuk mendorong daya beli konsumen.
Hanya saja masih ada beberapa masalah dihadapi sehingga transisi menuju energi bersih belum maksimal. Selain karena masih tergolong baru, AEML (Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik) menyebut bahwa produksi kendaraan listrik murah tidak dibarengi ekosistem seperti SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum).
Anugraha, Direktur Eksekutif AEML mengatakan bahwa pengembangan ekosistem menjadi hal yang perlu diperhatikan. Hal ini juga nantinya dapat menarik lebih banyak lagi konsumen.
“EV (electric vehicle) murah tidak dibarengi charging station itu jadi penekanan. Tentunya kami mendukung langkah pemerintah mengawal pemberian insentif dari target, meski masih jauh dari harapan,” ungkapnya di Jakarta, Senin (24/7).
Sementara itu Dannif Danusaputro, CEO Pertamina Power Indonesia sekaligus Ketua Umum AEML menjelaskan pentingnya kerja sama dari berbagai pihak termasuk PLN.
Kemudian standarisasi baterai juga jadi hal krusial mengingat hal tersebut nantinya dapat memudahkan proses charging dan swap baterai khususnya untuk motor listrik seperti yang mulai digunakan oleh Grab dan Gojek.
“Untuk terjadi demand harus ada ekosistem berjalan. Ini kita ingin support dan advokasikan,” ucap Dannif.
Dannif menegaskan pihaknya juga bakal berkomunikasi dengan asosiasi terdahulu untuk bisa melakukan ‘positive campaign’ dan menaikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kendaraan listrik serta ekosistemnya, misalnya dengna melakukan road trip menggunakan EV.
“Tidak dipungkiri di luar sana ada orang mendengar EV sedikit kurang positif karena berbagai alasan dan informasi yang masyarakat terima. Peran besar untuk AEML dan stakeholder supaya bisa membuat EV positive campaign,” pungkasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
21 November 2024, 22:30 WIB
20 November 2024, 13:46 WIB
19 November 2024, 22:32 WIB
19 November 2024, 21:00 WIB
16 November 2024, 17:00 WIB
Terkini
21 November 2024, 22:30 WIB
Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang
21 November 2024, 21:00 WIB
Perputaran uang judi online mencapai Rp 900 triliun, cukup untuk membeli Hyundai Tucson Hybrid secara tunai
21 November 2024, 20:00 WIB
Kebijakan opsen PKB serta PPN 12 persen yang bakal diterapkan awal 2025 diprediksi memberatkan industri motor
21 November 2024, 19:00 WIB
Indomobil Group baru saja menjalin kerja sama untuk menyediakan berbagai mobil listrik bagi PLN Icon Plus
21 November 2024, 18:00 WIB
Federal Oil menyambut kedatangan pembalap baru di tim Gresini Racing untuk beraksi di musim balap MotoGP 2025
21 November 2024, 17:00 WIB
Begini tampilan mobil konsep Toyota bZ7 yang debut di China, penggerak sampai baterainya disuplai oleh BYD
21 November 2024, 16:00 WIB
Jadi sasaran sejumlah manufaktur otomotif China, Neta mengungkapkan mengapa area Pluit terbilang potensial