Penjualan BYD Makin Laris, Tesla Terjungkal
05 November 2024, 19:00 WIB
Tesla setop produksi di Shanghai karena para pekerja terjangkit virus Covid-19 yang sedang ramai melanda China
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Pandemi Covid-19 sepertinya masih menghantui beberapa sektor akhir-akhir ini. Terbukti produsen otomotif Tesla yang menghentikan produksi mobil listrik mereka di Shanghai.
Dikutip dari Reuters, terdapat 250 juta orang penduduk negeri Tirai Bambu terpapar virus sepanjang Desember 2022. Hal itu terjadi setelah Beijing memberikan kelonggaran pengetatan pencegahan virus Corona.
Salah satu narasumber mengatakan para pekerja di sana jatuh sakit secara bersamaan. Dengan begitu berdampak pada alur kerja mereka.
Melihat hal tersebut Tesla setop produksi serta membatalkan shift pagi guna memberi tahu seluruh karyawan di pusat manufaktur paling produktif agar mulai beristirahat.
Raksasa mobil listrik tersebut berencana menghentikan produksi Model Y pada pabriknya di Shanghai. Nantinya seluruh pekerja diliburkan mulai 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.
Di sisi lain Tesla juga bergulat dengan tingkat inventaris yang tinggi. Sebab China sebagai pasar terbesar kedua secara global akan mengalami penurunan.
Pabrik Shanghai telah difokuskan pada pembuatan model untuk ekspor pada minggu lalu. Namun hingga saat ini belum ada komentar lebih lanjut dari mereka.
Penangguhan perakitan Model Y menjadi bagian pemotongan produksi direncanakan sekitar 30 persen pada varian itu. Padahal model ini menjadi yang terlaris perusahaan milik Elon Musk.
Tahun lalu pabrik Shanghai tetap beroperasi secara normal selama minggu terakhir Desember 2021.
Sebelumnya para pekerja di China diminta Elon Musk membantu tempat produksi di Amerika Serikat. Mereka dikirim guna mengawasi Tesla Gigafactory California juga Texas.
Menurut Carbuzz tim tersebut merupakan dua eksekutif papan atas, yakni Tom Zhu merupakan direktur Gigafactory Shanghai. Lalu ada Song Gang selaku factory manager.
Keduanya dibawa ke negeri Paman Sam untuk memberikan jawaban terhadap masalah yang dialami oleh pabrik mobil listrik Tesla di sana. Sebab hingga sekarang seluruhnya mengalami masalah keterlambatan produksi.
Tom Zhu sama Song Gang diyakini bisa mencari jawaban karena keduanya berhasil membuat Gigafactory Shanghai jadi pabrik dengan produksi mobil listrik Tesla terbesar hingga kini. Catatan itu sangat istimewa karena dicapai di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
05 November 2024, 19:00 WIB
29 Oktober 2024, 13:00 WIB
06 September 2024, 09:00 WIB
02 September 2024, 21:00 WIB
06 Agustus 2024, 19:56 WIB
Terkini
22 November 2024, 09:00 WIB
Pameran otomotif ini resmi dibuka di ICE BSD, Tangerang Selatan, berikut kami rangkum harga tiket GJAW 2024
22 November 2024, 08:00 WIB
HMID masih melihat bagaimana respon penerimaan masyarakat terhadap new Hyundai Tucson di dalam negeri
22 November 2024, 07:00 WIB
Cara urus paspor kendaraan sebelum Road Trip keluar negeri sebenarnya tidak terlalu sulit untuk dijalani
22 November 2024, 06:07 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan SIM Keliling Jakarta hari ini di lima tempat berbeda demi melayani masyarakat
22 November 2024, 06:05 WIB
Jangan sampai terlewat karena SIM keliling Bandung tidak beroperasi di akhir pekan, berikut informasinya
22 November 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 22 November 2024 digelar di puluhan titik untuk memastikan kelancaran lalu lintas
21 November 2024, 22:30 WIB
Kepolisian siapkan 59 kendaraan listrik untuk memenuhi beragam kebutuhan penugasan anggota di lapangan
21 November 2024, 22:00 WIB
Harga Aion V yang meluncur di GJAW 2024 diperkirakan mencapai Rp 500 jutaan dan sudah bisa dipesan dari sekarang