Dihantam Robot, Pekerja Tesla Layangkan Gugatan Nyaris Rp 1 Triliun
26 September 2025, 17:00 WIB
Tesla setop produksi di Shanghai karena para pekerja terjangkit virus Covid-19 yang sedang ramai melanda China
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Pandemi Covid-19 sepertinya masih menghantui beberapa sektor akhir-akhir ini. Terbukti produsen otomotif Tesla yang menghentikan produksi mobil listrik mereka di Shanghai.
Dikutip dari Reuters, terdapat 250 juta orang penduduk negeri Tirai Bambu terpapar virus sepanjang Desember 2022. Hal itu terjadi setelah Beijing memberikan kelonggaran pengetatan pencegahan virus Corona.
Salah satu narasumber mengatakan para pekerja di sana jatuh sakit secara bersamaan. Dengan begitu berdampak pada alur kerja mereka.
Melihat hal tersebut Tesla setop produksi serta membatalkan shift pagi guna memberi tahu seluruh karyawan di pusat manufaktur paling produktif agar mulai beristirahat.
Raksasa mobil listrik tersebut berencana menghentikan produksi Model Y pada pabriknya di Shanghai. Nantinya seluruh pekerja diliburkan mulai 25 Desember 2022 hingga 1 Januari 2023.
Di sisi lain Tesla juga bergulat dengan tingkat inventaris yang tinggi. Sebab China sebagai pasar terbesar kedua secara global akan mengalami penurunan.
Pabrik Shanghai telah difokuskan pada pembuatan model untuk ekspor pada minggu lalu. Namun hingga saat ini belum ada komentar lebih lanjut dari mereka.
Penangguhan perakitan Model Y menjadi bagian pemotongan produksi direncanakan sekitar 30 persen pada varian itu. Padahal model ini menjadi yang terlaris perusahaan milik Elon Musk.
Tahun lalu pabrik Shanghai tetap beroperasi secara normal selama minggu terakhir Desember 2021.
Sebelumnya para pekerja di China diminta Elon Musk membantu tempat produksi di Amerika Serikat. Mereka dikirim guna mengawasi Tesla Gigafactory California juga Texas.
Menurut Carbuzz tim tersebut merupakan dua eksekutif papan atas, yakni Tom Zhu merupakan direktur Gigafactory Shanghai. Lalu ada Song Gang selaku factory manager.
Keduanya dibawa ke negeri Paman Sam untuk memberikan jawaban terhadap masalah yang dialami oleh pabrik mobil listrik Tesla di sana. Sebab hingga sekarang seluruhnya mengalami masalah keterlambatan produksi.
Tom Zhu sama Song Gang diyakini bisa mencari jawaban karena keduanya berhasil membuat Gigafactory Shanghai jadi pabrik dengan produksi mobil listrik Tesla terbesar hingga kini. Catatan itu sangat istimewa karena dicapai di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
26 September 2025, 17:00 WIB
31 Agustus 2025, 17:00 WIB
06 Juli 2025, 15:40 WIB
08 Juni 2025, 14:00 WIB
31 Mei 2025, 09:00 WIB
Terkini
02 Oktober 2025, 19:00 WIB
Francesco Bagnaia buka suara soal asap tebal yang muncul dari motornya jelang akhir balapan di Jepang
02 Oktober 2025, 18:00 WIB
Honda Cimahi mengaku pelanggan mobil kini makin kritis sehingga pelayanan purna jual terus ditingkatkan
02 Oktober 2025, 17:00 WIB
Cairan dengan larutan urea bernama AdBlue merupakan salah satu inovasi buat kurangi emisi kendaraan diesel
02 Oktober 2025, 16:00 WIB
Bagi Fermin Aldeguer nomor 54 terasa sangat spesial, sehingga Toprak Razgatlioglu harus mencari yang lain
02 Oktober 2025, 15:00 WIB
Pengendara Yamaha Nmax yang viral menyetop sebuah bus di tikungan Ciwidey, Bandung merupakan anggota BMC
02 Oktober 2025, 14:00 WIB
Jetour X20e bakal meluncur dalam waktu dekat dan digadang jadi rival baru Wuling Air ev, segini NJKB-nya
02 Oktober 2025, 13:30 WIB
Tingginya sumber daya dan jumlah penduduk jadi daya tarik bagi pabrikan mobil listrik Cina untuk berinvestasi
02 Oktober 2025, 12:00 WIB
Bos Gresini Racing mengaku sangat terkesan dengan kemampuan Veda Ega Pratama saat beraksi di dalam lintasan