Indonesia Bakal Impor Lithium dari Australia Buat Baterai EV
05 Agustus 2025, 19:00 WIB
Subsidi motor listrik memberi dampak positif, seperti yang diungkapkan IBC selaku produsen baterai di Indonesia
Oleh Satrio Adhy
TRENOTO – Subsidi motor listrik dari pemerintah mulai memberi dampak positif . Salah satunya dalam penjualan baterai kendaraan elektrik.
Menurut Toto Nugroho selaku Direktur PT IBC (Indonesia Battery Corporation) mengaku memiliki hitung-hitungan sendiri mengenai hal itu.
Toto menilai adanya penjualan baterai hingga 500 megawatt hour (MWh) efek subsidi motor listrik sebanyak 250 ribu unit yang mulai berjalan Maret 2023. Hitungannya berasal dari satu kendaraan roda dua elektrik memiliki kapasitas penampung daya sebesar 2 kilowatt hour (KWh)
“Dari jumlah itu dikalikan besaran baterainya sekitar 2 Kwh. Mendekati 1 gigawatt,” ujar Toto seperti dikutip dari Katadata, Kamis (30/3).
Berangkat dari data di atas pihaknya akan menjadi pemasok tunggal untuk suplai penampung daya motor listrik di dalam negeri. Langkah tersebut diwujudkan melalui pendirian pabrik hasil kerja sama antara IBC dengan konsorsium Korea Selatan, yakni LG Energy Solution dan Hyundai Motor Group.
Toto menuturkan waktu produksinya mulai pada April 2024. Sebagai informasi pabrik dimilikinya sudah mulai dibangun di Karawang, Jawa Barat.
"Insyaallah 2024 berdiri pabrik cell battery kendaraan elektrik pertama dengan nilai investasi satu miliar dolar," tegasnya.
Sejalan dengan Toto, Darmawan Prasodjo menjabat Direktur Utama PT PLN menyampaikan satu motor elektrik dapat menyerap 2 Kwh hingga 2.5 Kwh listrik perseroan per hari atau setara 912.5 KWh satu tahunnya.
Jika dikalkulasikan sama jumlah kendaraan roda dua setrum yang sudah mengaspal sebanyak 18 ribu unit. maka konsumsi daya pada 2023 mencapai 16.425 KWh atau 16.4 MWh.
“Dengan tren motor listrik lebih murah dan fasilitas penukaran baterai diperbanyak di tiap jalan tentu ke depan peningkatkan harus disediakan oleh PLN,” pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya jajaran Presiden Joko Widodo mengucurkan subsidi, anggaran disiapkan sebesar Rp7 triliun. Hal ini agar kendaraan ramah lingkungan lebih terjangkau.
Sebab beberapa waktu belakangan pemerintah menilai banderolnya masih jauh dari kemampuan masyarakat. Oleh karenanya mereka membuat kebijakan itu.
Keputusan subsidi motor listrik rencananya bakal berlaku dua tahun, yakni pada 2023 juga 2024. Diharapkan dapat memberi dampak positif.
Salah satunya seperti pembelian kendaraan roda dua elektrik meningkat dibanding sebelumnya sehingga bisa menambah pemasukan kepada negara.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
05 Agustus 2025, 19:00 WIB
28 Juli 2025, 11:00 WIB
25 Juli 2025, 20:05 WIB
22 Juli 2025, 22:30 WIB
22 Juli 2025, 15:31 WIB
Terkini
05 Agustus 2025, 20:00 WIB
Perwakilan Lepas, sub merek Chery Group ungkap perbedaan karakter pembeli mobil di Cina dengan Indonesia
05 Agustus 2025, 19:00 WIB
Bahlil mengatakan kalau pemerintah berniat mengimpor lithium dari Australia buat bahan baku baterai EV
05 Agustus 2025, 18:00 WIB
Kejaksaan Agung sita lima mobil Riza Chalid setelah ditetapkan sebagai salah satu tersangka kasus dugaan korupsi minyak
05 Agustus 2025, 17:00 WIB
Hyundai Stargazer EV punya peluang dikembangkan di Indonesia, dukung komitmen elektrifikasi pemerintah
05 Agustus 2025, 16:00 WIB
Mitsubishi sukses meraup 4.110 SPK selama GIIAS 2025, Destinator menjadi aktor utama keberhasilan mereka
05 Agustus 2025, 15:40 WIB
Mobil listrik Volkswange ID Buzz dimodifikasi jadi makin elegan dan punya interior fungsional, ini detailnya
05 Agustus 2025, 14:00 WIB
BYD Zhengzhou baru saja merapat di Tanjung Priok, kapal tersebut dikabarkan mengangkut 7.000 mobil listrik
05 Agustus 2025, 13:00 WIB
Mekanik Auto2000 ungkap ada hal-hal sederhana yang menjadi penyebab indikator baterai Innova Zenix menyala