Honda Masih Tunggu Kelanjutan Insentif Motor Listrik di RI
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
Menurut AISMOLI pemerintah Indonesia telah mengeluarkan aturan mengenai standarisasi baterai motor listrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Standarisasi baterai motor listrik diam-diam sudah dibuat oleh pemerintah. Seperti dikatakan AISMOLI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia).
Abdullah Alwi selaku Sekretaris AISMOLI mengungkapkan kebijakan anyar tersebut telah terbit dan dikhususkan buat baterai dengan metode swap.
Alwi menjelaskan kalau pemerintah sudah merilis kebijakan standarisasi baterai motor listrik menjadi dua kapasitas, yakni 60 serta 72 volt.
Langkah tersebut bertujuan agar pengalaman memakai kendaraan roda dua setrum tidak berbeda jauh dengan konvensional. Sehingga masyarakat tak ragu lagi beralih.
“Keputusan tersebut guna mendapatkan pengalaman berkendara motor listrik dengan torsi mirip motor bensin. Di rasa kurang kalau cuma 48 volt, terus enggak bisa menanjak,” ungkap Alwi di Jakarta belum lama ini.
Lebih jauh Alwi menuturkan kalau AISMOLI juga turut mendorong standarisasi baterai motor listrik bertipe colokan kabel casan. Penerapannya bakal berfokus pada fitur keamanan dan keselamatan, bukan kemampuan fast charging.
“Mungkin ke depan akan ada standarisasi colokan. Kalau motor sudah sepakat dengan yang sekarang,” kata Alwi.
Di sisi lain Abdullah Alwi mengatakan tidak ada yang lebih ideal antara baterai swap atau pengecasan langsung. Keduanya mempunyai kelebihan masing-masing.
Pengendara memiliki mobilitas tinggi serta terbiasa bepergian jauh disarankan memilih motor listrik dengan baterai swap. Sementara jika digunakan hanya di sekitar rumah bisa mengandalkan pengecasan langsung.
“Kalau kita bicara soal motor listrik, ada yang swap dan charging. Ini bergantung pada kebutuhan saja," ungkap dia.
Abdul Alwi menambahkan kalau populasi kendaraan roda dua setrum dengan pengecasan langsung masih lebih banyak dibandingkan baterai swap.
“Hanya saja soal perbandingannya saya tidak bisa menebak-nebak. Intinya charging jauh lebih banyak karena fleksibel," tegas Sekretaris AISMOLI.
Sebelumnya Kemenperin (Kementerian Perindustrian) berniat membuat aturan standarisasi baterai sepeda motor listrik untuk memudahkan masyarakat beralih dari kendaraan konvensional.
Sebab selama ini komponen penyimpanan daya dari masing-masing merek berbeda. Sehingga dapat menyulitkan konsumen saat ingin mengisi daya.
“Dengan ada standarisasi baterai listrik kami berharap ada banyak investor yang mau berinvestasi. Kemudian dari sisi konsumennya lebih mudah melakukan swap atau shifting,” tutur Febri Hendri Antoni Arif, Juru Bicara Kemenperin.
Febri juga menyebut standardisasi baterai mampu mendorong pelaku industri baterai di dalam negeri ikut berkembang.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Agustus 2025, 11:00 WIB
15 Agustus 2025, 09:00 WIB
07 Agustus 2025, 08:02 WIB
28 Juli 2025, 11:00 WIB
22 Juli 2025, 15:31 WIB
Terkini
18 Agustus 2025, 17:00 WIB
Honda mengurangi target penjualan dan investasi mobil listrik imbas penurunan yang terjadi di pasar global
18 Agustus 2025, 15:00 WIB
Penjualan kendaraan listrik global Januari hingga Juli 2025 berhasil tumbuh dengan Cina sebagai tulang punggung
18 Agustus 2025, 13:08 WIB
Marc Marquez unggul jauh dari para rivalnya setelah mengemas 418 poin di klasemen sementara MotoGP 2025
18 Agustus 2025, 11:00 WIB
Mencuci helm premium ternyata tidak bisa sembarangan, terdapat beberapa perlakuan yang harus diperhatikan
18 Agustus 2025, 09:01 WIB
Wheelie Fun Bike ciptakan sepeda listrik dengan fungsi unik
18 Agustus 2025, 09:00 WIB
Harga mobil hybrid per Agustus 2025 relatif stabil, ada beberapa pendatang baru yang melantai di GIIAS 2025
18 Agustus 2025, 07:00 WIB
Penjualan Daihatsu Juli 2025 mengalami kenaikan hingga buat perusahaan jadi yang terlaris kedua di Indonesia
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025