Nasib Motor Listrik Polytron Fox-R Setelah Kehadiran Fox 350
20 November 2025, 19:00 WIB
Menurut AISMOLI pemerintah Indonesia telah mengeluarkan aturan mengenai standarisasi baterai motor listrik
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Standarisasi baterai motor listrik diam-diam sudah dibuat oleh pemerintah. Seperti dikatakan AISMOLI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia).
Abdullah Alwi selaku Sekretaris AISMOLI mengungkapkan kebijakan anyar tersebut telah terbit dan dikhususkan buat baterai dengan metode swap.
Alwi menjelaskan kalau pemerintah sudah merilis kebijakan standarisasi baterai motor listrik menjadi dua kapasitas, yakni 60 serta 72 volt.
Langkah tersebut bertujuan agar pengalaman memakai kendaraan roda dua setrum tidak berbeda jauh dengan konvensional. Sehingga masyarakat tak ragu lagi beralih.
“Keputusan tersebut guna mendapatkan pengalaman berkendara motor listrik dengan torsi mirip motor bensin. Di rasa kurang kalau cuma 48 volt, terus enggak bisa menanjak,” ungkap Alwi di Jakarta belum lama ini.
Lebih jauh Alwi menuturkan kalau AISMOLI juga turut mendorong standarisasi baterai motor listrik bertipe colokan kabel casan. Penerapannya bakal berfokus pada fitur keamanan dan keselamatan, bukan kemampuan fast charging.
“Mungkin ke depan akan ada standarisasi colokan. Kalau motor sudah sepakat dengan yang sekarang,” kata Alwi.
Di sisi lain Abdullah Alwi mengatakan tidak ada yang lebih ideal antara baterai swap atau pengecasan langsung. Keduanya mempunyai kelebihan masing-masing.
Pengendara memiliki mobilitas tinggi serta terbiasa bepergian jauh disarankan memilih motor listrik dengan baterai swap. Sementara jika digunakan hanya di sekitar rumah bisa mengandalkan pengecasan langsung.
“Kalau kita bicara soal motor listrik, ada yang swap dan charging. Ini bergantung pada kebutuhan saja," ungkap dia.
Abdul Alwi menambahkan kalau populasi kendaraan roda dua setrum dengan pengecasan langsung masih lebih banyak dibandingkan baterai swap.
“Hanya saja soal perbandingannya saya tidak bisa menebak-nebak. Intinya charging jauh lebih banyak karena fleksibel," tegas Sekretaris AISMOLI.
Sebelumnya Kemenperin (Kementerian Perindustrian) berniat membuat aturan standarisasi baterai sepeda motor listrik untuk memudahkan masyarakat beralih dari kendaraan konvensional.
Sebab selama ini komponen penyimpanan daya dari masing-masing merek berbeda. Sehingga dapat menyulitkan konsumen saat ingin mengisi daya.
“Dengan ada standarisasi baterai listrik kami berharap ada banyak investor yang mau berinvestasi. Kemudian dari sisi konsumennya lebih mudah melakukan swap atau shifting,” tutur Febri Hendri Antoni Arif, Juru Bicara Kemenperin.
Febri juga menyebut standardisasi baterai mampu mendorong pelaku industri baterai di dalam negeri ikut berkembang.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
20 November 2025, 19:00 WIB
20 November 2025, 18:00 WIB
20 November 2025, 12:00 WIB
19 November 2025, 21:00 WIB
19 November 2025, 18:54 WIB
Terkini
20 November 2025, 23:41 WIB
BullAES hadirkan sistem pencahayaan variatif dan penuh inovasi di Indonesia dan mengusung teknologi tinggi
20 November 2025, 22:30 WIB
Baik Quartararo dan Rins merasa mesin V4 Yamaha menunjukan sedikit kemajuan, namun masih perlu pengembangan
20 November 2025, 22:09 WIB
Changan Deepal L06 diluncurkan dengan beberapa keunggulan, salah satunya adalah sistem peredam kejut
20 November 2025, 20:00 WIB
Belum lama ini, Range Rover kembali mengunggah video mereka ketika menundukkan jalur Penggunungan Tianmen
20 November 2025, 19:00 WIB
Polytron baru saja meluncurkan motor listrik Fox 350 yang digadang sebagai versi pembaruan dari Fox-R
20 November 2025, 18:00 WIB
memiliki tampilan unik dan menarik, Indomobil eMotor Tyranno mendapat respon positif dari masyarakat
20 November 2025, 17:00 WIB
BYD Atto 1 mampu menorehkan kesuksesan setelah resmi diluncurkan dalam gelaran GIIAS 2025 beberapa waktu lalu
20 November 2025, 16:28 WIB
Jepang menduduki peringkat pertama sebagai negara produsen mobil berkualitas versi konsumen Indonesia