Insentif Impor Mobil Listrik Disetop, Perlu Ada Transisi di 2026
04 September 2025, 10:00 WIB
Kementerian Perindustrian telah selesaikan skema insentif motor listrik tapi masih tunggu keputusan Kemenko Perekonomian
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Setelah gagal diberikan pada Agustus 2025, insentif motor listrik kembali mendapat angin segar. Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian mengungkap bahwa pihaknya telah menyiapkan skema untuk program tersebut.
Namun pihaknya masih harus menunggu keputusan dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) untuk pengumuman terkait dengan nilai dan waktu pelaksanaannya.
"Sudah selesai dan begitu Lapangan Banteng (Kemenko Perekonomian) menetapkan nilainya serta lain sebagainya maka kami sudah siap," ujar Agus dilansir Antara (04/09).
Ia pun menyampaikan bahwa skema insentif itu bisa digunakan untuk tahun ini ataupun tahun depan. Terkait dengan anggaran yang disediakan, Agus mengatakan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan dari Kemenko Perekonomian.
"Skemanya sama tapi anggarannya bukan Kementerian Perindustrian," tegas Agus.
Tahun lalu pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 1,75 triliun untuk memberi subsidi dalam pembelian 200 ribu unit sepeda motor listrik baru dan 50 ribu unit sepeda motor konversi. Berkat ini maka setiap pemberian pembelian sepeda motor listrik baru mendapat diskon sebesar Rp 7 juta.
Program tersebut diharapkan bisa kembali diberikan untuk mendorong perkembangan kendaraan elektrifikasi di Tanah Air. Terlebih motor listrik populasinya terbilang masih sangat sedikit sehingga masih perlu bantuan.
Saat ini Kemenperin masih menunggu Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) dengan Kemenko Perekonomian dan kementerian terkait lainnya.
Setelahnya, Kemenperin baru akan menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) tentang pemberian insentif bagi kendaraan roda dua di segmen elektrik (sepeda motor listrik), yang ditargetkan terbit tahun ini.
Untuk menyesuaikan agenda atau target pengesahan itu, Kementerian Perindustrian sudah berkoordinasi dengan kementerian terkait, yakni Kementerian Keuangan, yang nantinya kebijakan ini bakal dibahas dalam Rakortas.
Perlu diketahui bahwa Kementerian Perindustrian menyampaikan saat ini populasi Electric Vehicle (EV) di dalam negeri mencapai 274.802 unit. Jumlah itu meningkat pesat disbanding 2023 yang hanya 116.439 unit.
Dari jumlah tersebut, kendaraan roda empat penumpang berkontribusi sampai 77.277 unit. Lalu motor listrik memiliki porsi paling banyak yakni 196 ribuan unit.
Sedangkan kendaraan roda tiga setrum hanya 617 unit saja dan sisanya adalah kendaraan komersial.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
04 September 2025, 10:00 WIB
03 September 2025, 16:17 WIB
02 September 2025, 16:00 WIB
02 September 2025, 08:00 WIB
01 September 2025, 20:00 WIB
Terkini
04 September 2025, 10:00 WIB
Perlu ada kenaikan harga bertahap, sebab mobil listrik impor dinilai bakal sulit bertahan tanpa insentif
04 September 2025, 09:00 WIB
Melihat situasi yang ada, Yamaha menilai kinerja pasar motor baru belum bisa diprediksi sampai akhir tahun
04 September 2025, 08:00 WIB
Menyambut libur Maulid Nabi Muhammad SAW, ganjil genap Jakarta tidak diberlakukan pada Jumat (05/09)
04 September 2025, 07:00 WIB
Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian meminta pabrikan otomotif tidak melakukan PHK pada karyawannya
04 September 2025, 06:00 WIB
SIM keliling Jakarta masih beroperasi menjelang libur nasional, simak informasi jadwal dan lokasinya hari ini
04 September 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali diselenggarakan hari ini meski bakal ada demo di Istana Merdeka pada sore hari
04 September 2025, 06:00 WIB
Hari ini SIM keliling Bandung tersedia di dua lokasi berbeda, masyarakat bisa mendatangi di batunuggal
03 September 2025, 19:00 WIB
Menurut laman resmi LHKPN KPK ada tiga anggota DPR RI terkaya, seperti contoh Rusdi Kirana dari Partai PKB