Banyak EV dengan Nilai TKDN Tinggi Dipercaya Bawa Dampak Positif
08 Mei 2025, 16:00 WIB
AISMOLI mengatakan kalau populasi motor listrik di Indonesia pada Januari 2024 mencapai 75 ribu unit
Oleh Satrio Adhy
KatadataOTO – Minat masyarakat terhadap motor listrik mulai tumbuh. Namun memang pergerakannya tidak tumbuh secara pesat.
Kendati demikian Abdullah Alwi selaku Sekretaris AISMOLI (Asosiasi Industri Motor Listrik) mengaku kalau jumlah kendaraan roda dua setrum sudah menyentuh puluhan ribu unit pada Januari 2024.
“Sampai hari ini populasi motor listrik di Indonesia sudah sekitar 75 ribu atau sekitar 74.998 unit menurut data SRUT (Sistem Sertifikasi Registrasi Uji Tipe) milik Kemenhub,” kata Abdullah diskusi Xplore Motor Listrik di Jakarta pada Kamis (25/1).
Lebih jauh sekretaris AISMOLI satu ini menuturkan kalau jumlah kendaraan roda dua setrum di Tanah Air terus meningkat secara signifikan.
Meski begitu masyarakat dinilai masih perlu waktu cukup lama buat beralih dari kendaraan konvensional menuju motor listrik.
Sebab serapan subsidi motor listrik dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjalan cukup lambat. Bahkan di 2023 hanya tersalurkan 11.532 unit.
Sedangkan pada tahun ini belum tersalurkan sama sekali. Sehingga peminat motor listrik subdsidi masih sangat minim.
“Ini sebetulnya angka yang sangat kecil dari target telah ditetapkan,” tambah Abdullah Alwi.
Di sisi lain pemerintah melakukan sejumlah langkah cepat buat menangani sepinya minat motor listrik subsidi. Seperti contoh mengurangi kuota yang disediakan.
Seperti dikatakan Agus Gumiwang selaku Menteri Perindustrian (Menperin). Dia menuturkan kalau bantuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di 2024 hanya 50 ribu unit dengan total anggaran Rp350 miliar.
Jumlah kuota subsidi motor listrik di atas turun drastis dari jatah awal ditetapkan dalam Permenperin Nomor 6 Tahun 2023, yakni sebesar 600 ribu unit pada tahun ini.
Perubahan di atas hasil evaluasi dari penyerapan program subsidi motor listrik yang jauh dari target pada 2023 sebesar 200 ribu unit.
“Disebabkan penyerapannya tidak sesuai bahkan jauh dari sudah disiapkan, yaitu 200 ribu unit. Sehingga menjadi beban kita dalam konteks tidak berhasil memberikan penyerapan anggaran,” kata Agus Gumiwang.
Lebih jauh Menperin menilai kalau salah satu kendala dalam penyerapan subsidi motor listrik adalah masyarakat masih mempertimbangkan kapasitas baterai. Kemudian lamanya waktu pengisian daya harus dilakukan.
“Jadi baterai itu kunci terhadap keberhasilan program mobil dan motor listrik," tegas Agus Gumiwang.
Sebagai informasi saat ini sudah ada 19 merek motor listrik subsidi serta 56 model yang dapat dipilih masyarakat.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Mei 2025, 16:00 WIB
06 Mei 2025, 09:00 WIB
04 Mei 2025, 07:19 WIB
03 Mei 2025, 21:00 WIB
02 Mei 2025, 17:00 WIB
Terkini
15 Mei 2025, 17:00 WIB
Neta tegaskan masih beroperasi normal di Indonesia meski sejak awal tahun belum memproduksi satu pun kendaraan
15 Mei 2025, 16:00 WIB
Kehadiran produk baru diharapkan bantu dongkrak penjualan Chery buat mencapai target 2.000 unit per bulan
15 Mei 2025, 15:00 WIB
KTM sedang menghadapi krisis finansial, 1.800 karyawan manufaktur asal Austria tersebut terancam dirumahkan
15 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga relatif terjangkau dan ekosistem terjamin jadi alasan Toyota masih akan fokus jual mobil hybrid di RI
15 Mei 2025, 13:00 WIB
Toyota siap investigasi insiden Kijang Innova Zenix terbakar dan melakukan evaluasi agar tidak terulang
15 Mei 2025, 12:00 WIB
Pelumas anyar Motul 300V membuktikan kualitas performa maksimal motor melalui sesi pengujian Dyno Test
15 Mei 2025, 11:00 WIB
Jumlah produksi mobil April 2025 mengalami penurunan tajam hingga Mitsubishi berhasil raih posisi kedua
15 Mei 2025, 09:00 WIB
Meski tak mengekspor kendaraan ke AS, Toyota sebut tarif impor AS-Cina tetap berdampak ke industri otomotif RI