Di Balik Was-wasnya Merek Jepang Jual Motor Listrik di Indonesia
11 September 2025, 15:00 WIB
Banyak pabrikan dan calon konsumen disebut masih menunggu kepastian subsidi motor listrik di Indonesia
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Kelanjutan subsidi motor listrik masih belum menemui titik terang. Hal itu disebut jadi salah satu penghambat utama penjualan kendaraan roda dua ramah lingkungan.
Saat ini program untuk kendaraan roda empat baik bertenaga listrik murni maupun hybrid masih berjalan.
Buat mobil listrik ada potongan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) sebesar 10 persen. Sedangkan di mobil hybrid berlaku lebih kecil yakni tiga persen.
Skema untuk motor listrik sedikit berbeda. Potongan langsung diberikan di harga yakni Rp 7 jutaan.
Periklindo (Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia) menyorot dampak negatif akibat ketidakpastian subsidi motor listrik.
“Semua diler sekarang ‘sakit perut’ karena tidak ada yang beli (motor listrik). Pembeli menunggu, kapan insentif baru muncul,” kata Moeldoko, Ketua Umum Periklindo di Energy Insight Forum Kadin ESDM dan Katadata beberapa waktu lalu.
Huru-hara insentif tersebut membuat diler kesulitan menggaet pembeli, pada akhirnya berimbas ke PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) di outlet terkait.
Moeldoko menegaskan inisiatif pemerintah dalam mendukung percepatan elektrifikasi sudah cukup baik.
Seperti Inpres (Instruksi Presiden) Nomor 7 Tahun 2022, mewajibkan kendaraan dinas pemerintah menggunakan mobil listrik.
“Sebuah situasi yang sangat baik bagi dunia usaha, ada payung jelas. Tetapi, kebijakan di bawah masih ada yang harus dibenahi,” tegas dia.
Agar percepatan elektrifikasi bisa berjalan baik, ia menilai pemerintah perlu memberikan kepastian khususnya bagi para pelaku usaha.
“Kita saat ini tidak ada kepastian. Jadi mari kita kejar itu semua,” tegas dia.
Sekadar informasi, program subsidi motor listrik sebesar Rp 7 juta dikabarkan bakal berlanjut.
Namun kepastiannya baru diumumkan pada 5 Juni 2025, bersamaan peluncuran paket insentif guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Paket insentif tersebut mencakup beberapa hal seperti diskon di sektor transportasi selama dua bulan sampai diskon tarif tol 20 persen untuk 110 juta pengendara yang melintas selama periode libur sekolah.
Di samping itu juga ada penebalan bantuan sosial kartu sembako dan BSU (Bantuan Subsidi Upah), lalu diskon 50 persen iuran JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) pekerja sektor padat karya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
11 September 2025, 15:00 WIB
10 September 2025, 20:00 WIB
09 September 2025, 10:00 WIB
07 September 2025, 09:00 WIB
05 September 2025, 19:00 WIB
Terkini
12 September 2025, 15:00 WIB
Untuk menentukan tingkat keselamatan sebuah kendaraan, ASEAN NCAP menilai beberapa faktor yang dinilai penting
12 September 2025, 14:00 WIB
Rekayasa lalu lintas ganjil genap Puncak, Bogor diberlakukan siang ini sampai Minggu (14/09) akhir pekan
12 September 2025, 13:28 WIB
Penjualan mobil mewah menunjukkan tren positif di Agustus 2025, BMW teratas dan Lexus menyusul setelahnya
12 September 2025, 12:09 WIB
Penyelenggaraan GIIAS 2025 yang berlangsung di ICE BSD ternyata membawa dampak positif bagi sebgaian pabrikan
12 September 2025, 11:00 WIB
Meski Jaecoo Indonesia masih malu-malu mengungkapkan, ada peluang mobil listrik iCar V23 melantai di GJAW 2025
12 September 2025, 10:00 WIB
Mitsubishi naik ke peringkat tiga besar merek mobil terlaris Agustus 2025, posisi pertama masih Toyota
12 September 2025, 09:00 WIB
Dibantu kontribusi sejumlah model baru yang hadir di GIIAS 2025, Chery yakin penjualannya tembus 2.000 unit
12 September 2025, 08:00 WIB
Denza N9 siap meluncur pada 17 September 2025 di Cina dengan menawarkan beragam fitur menarik buat pelanggan