Motor Listrik Yamaha Bertolak Belakang Dengan Selera Pasar RI

Meski sudah studi pasar sejak 2022, pihak Yamaha belum mau meluncurkan motor listrik dalam waktu dekat

Motor Listrik Yamaha Bertolak Belakang Dengan Selera Pasar RI

KatadataOTO – Pasar motor listrik di Indonesia masih didominasi merek-merek asal China. Meskipun Honda sudah mulai memboyong motor ramah lingkungan, tetapi cenderung lebih mahal harganya.

Ambil contoh Yadea Velax. Motor tersebut ditawarkan dalam tiga tipe dengan kisaran harga Rp 19,8 jutaan sampai Rp 39,8 jutaan, tawarkan daya jelajah 75 km-110 km tergantung varian.

Sedangkan motor listrik termurah dari merek Jepang, Honda Icon e: dijual mulai Rp 28 jutaan. Sedangkan CUV e: dan CUV e: RoadSync Duo dari Rp 54,4 jutaan sampai Rp 59,6 jutaan.

Dari sisi jarak tempuh, lebih rendah dari yang ditawarkan motor listrik China. Icon e: dapat mengakomodir perjalanan maksimal 53 km, sementara seri CUV e: 83 km.

Test Ride Yamaha E01
Photo : YIMM

Hal itu yang kemudian menjadi salah satu pertimbangan Yamaha enggan terburu-buru menghadirkan motor listrik ke konsumen.

Menurut studi dari pihak PT YIMM (Yamaha Indonesia Motor Manufacturing), konsumen tanah air saat ini ingin motor listrik dengan range yang jauh.

“Paling banyak diinginkan konsumen itu motor listrik bisa mencapai jangkauan atau jarak jauh, harga murah. Kalau dari segi kualitas Jepang, hal tersebut bertolak belakang ya,” kata Rifki Maulana, Manager Public Relation, YRA & Community PT YIMM saat ditemui di Jakarta belum lama ini.

Menurut dia harga motor listrik ditawarkan oleh pabrikan Jepang bakal sebanding dengan harganya. Banderol tinggi masih jadi salah satu kendala mereka dalam memasarkan produknya.

Lebih lanjut Rifki menjelaskan, jika melihat kondisi ekonomi di 2025 masyarakat mengharapkan motor listrik dengan banderol terjangkau.

“Sekarang low price (yang diharapkan konsumen) rata-rata di bawah Rp 25 jutaan,” kata dia.

Motor Listrik Yamaha E01 dan Neos Dikabarkan Meluncur Awal 2025
Photo : KatadataOTO

Untuk diketahui, salah satu motor listrik Yamaha yang sempat diperkenalkan ke konsumen Indonesia adalah E01

Motor listrik tersebut menggunakan baterai berkapasitas 4,9 kWh berdaya 87,6V/56,3 Ah, menawarkan jarak tempuh 104 km dalam satu kali pengisian daya.

Konfigurasi ini membuat Yamaha E01 dapat menghasilkan tenaga 10 hp dan torsi 30,2 Nm saat menggunakan mode power.


Terkini

otosport
Link Live Streaming MotoGP Valencia 2025: Martin Bersiap Balapan

Link Live Streaming MotoGP Valencia 2025: Martin Hadapi Penalti

Jorge Martin mendapatkan izin untuk tampil dan balapan di MotoGP Valencia 2025 di Sirkuit Ricardo Tormo

mobil
Merek Mobil Listrik Terlaris Oktober 2025, Ada Polytron

Merek Mobil Listrik Terlaris Oktober 2025, Ada Polytron

Polytron menunjukkan tren positif penjualan mobil listrik di Oktober 2025, salurkan 103 unit ke konsumen

komunitas
Ratusan Anggota J6 EVO Kumpul dan Offroad Bareng di Puncak Bogor

Ratusan Anggota J6 EVO Kumpul dan Offroad Bareng di Puncak Bogor

Ratusan anggota komunitas J6 EVO diajak untuk mengikuti acara yang diinisiasi oleh Chery beberapa waktu lalu

komunitas
Von Dutch

Von Dutch Buka Gerai Terbaru di Jakarta, Gandeng Komunitas Kustom

Von Dutch merilis koleksi busana untuk perempuan dengan pilihan warna menarik untuk memperluas pasar

otosport
PR Besar Nicolo Bulega sebelum Naik Kelas ke MotoGP

PR Besar Nicolo Bulega sebelum Naik Kelas ke MotoGP

Nicolo Bulega bertekad naik kelas ke MotoGP, namun perlu melakukan banyak penyesuaian pola berkendara

news
8 Jalan Jakarta Ditutup Sampai Besok saat Kunjungan Raja Yordania

8 Jalan Jakarta Ditutup Sampai Besok saat Kunjungan Raja Yordania

Polda Metro Jaya bakal melakukan rekayasa lalu lintas ketika kedatangan Raja Yordania dimulai hari ini

motor
Galespeed

Galespeed Tawarkan Komponen Balap MotoGP di IMHAX 2025

Galespeed dan Active hadir di Indonesia melalui One3 Motoshop dengan memanfaatkan ajang pameran IMHAX 2025

news
Menperin Siapkan Skema Insentif Baru Buat Industri Otomotif RI

Menperin Siapkan Skema Insentif Baru Buat Industri Otomotif RI

Menperin menganggap sektor otomotif tidak boleh diabaikan karena memiliki keterkaitan dalam ekonomi nasional