Banyak EV dengan Nilai TKDN Tinggi Dipercaya Bawa Dampak Positif
08 Mei 2025, 16:00 WIB
Pemberian insentif motor listrik dari pemerintah diyakini berperan penting membantu kurangi emisi karbon
Oleh Serafina Ophelia
TRENOTO – Pemerintah resmi memberikan bantuan pembelian unit baru motor listrik dengan besaran hingga Rp7 juta per unit. Ini diyakini dapat menarik minat masyarakat untuk beralih dari motor konvensional.
Ada sejumlah syarat motor yang mendapat bantuan, yakni sudah diproduksi dalam negeri dengan tingkat TKDN (tingkat komponen dalam negeri) sebanyak 40 persen atau lebih.
Harapannya pada akhir tahun ada 250 ribu sepeda motor listrik baik unit baru maupun konversi. Jumlahnya kecil jika dibandingkan dengan jumlah penjualan motor di 2022 sebanyak 5.22 juta unit.
Namun insentif ini dinilai tetap dapat memberi dampak positif yang signifikan khususnya dalam upaya mengurangi tingkat emisi karbon di Indonesia. Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB (Komite Penghapusan Bensin Bertimbel) menyambut baik insentif motor listrik.
Menurutnya insentif sebesar Rp7.8 triliun dapat memitigasi hingga 1.23 juta ton karbon dioksida atau CO2 per tahunnya.
Sepeda motor sendiri menyumbang angka nasional beban emisi karbon tertinggi, mengalahkan moda transportasi lainnya yaitu 104.2 juta ton per tahun atau komposisinya sekitar 41 persen.
“Jabodetabek menyumbang 2.6 juta ton sekitar 18 persen atau tertinggi ketiga setelah truk dan bus,” papar Safrudin seperti dikutip dari Antara, Kamis (09/03).
Di Jakarta, indeks kualitas udara sering berada di atas 200. Angka ini mengindikasikan udara yang tidak sehat, karena kategori baik ada di angka 50.
“Kajian menunjukkan bahwa transportasi merupakan sumber utama pencemaran udara di kawasan perkotaan,” ucapnya.
Safrudin menjelaskan bahwa banyaknya emisi yang lepas ke atmosfer ditandai fenomena La-Nina atau kebasahan ekstrem, menyebabkan hujan terlalu lebat, banjir, tanah longsor hingga badai.
Kekeringan ekstrem juga kerap terjadi dan membuat temperatur atmosfer semakin panas, menjadi penyebab terjadinya kebakaran hutan hingga gelombang udara panas.
Untuk meminimalisir dampak negatif, Safrudin mengimbau masyarakat untuk mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan bermotor khususnya milik pribadi.
“Kalaupun tak bisa meninggalkan kendaraan pribadi, kita bisa bergeser menggunakan kendaraan rendah emisi yaitu mobil atau sepeda motor listrik,” tegasnya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
08 Mei 2025, 16:00 WIB
06 Mei 2025, 09:00 WIB
04 Mei 2025, 07:19 WIB
03 Mei 2025, 21:00 WIB
02 Mei 2025, 17:00 WIB
Terkini
19 Mei 2025, 21:01 WIB
Terjadi kecelakaan antara tujuh pemotor dan kereta api Malioboro di Magetan, mengakibatkan empat orang tewas
19 Mei 2025, 20:00 WIB
Kementerian Perindustrian sebut produsen EV banyak yang ingin masuk ke Indonesia akibat tingginya tarif impor AS
19 Mei 2025, 19:00 WIB
Marc Marquez bakal kembali berburu poin di MotoGP Inggris 2025 untuk mengokohkan posisi di puncak klasemen
19 Mei 2025, 18:00 WIB
Gofar Hilman ubah Suzuki S-Presso jadi menyerupai Jimny dengan penambahan beragam body kit kustom menarik
19 Mei 2025, 17:00 WIB
Honda resmi menjual mobil listrik e:N1 secara terbatas di Malaysia, harganya mulai dari Rp 573 jutaan
19 Mei 2025, 16:01 WIB
Pengguna smartphone alami kerusakan kamera HP setelah merekam sensor Lidar Volvo EX90, ini penyebabnya
19 Mei 2025, 15:32 WIB
500 ribu ojol siap menggeruduk Jakarta besok untuk melakukan demo di sejumlah lokasi yang telah ditentukan
19 Mei 2025, 14:00 WIB
Harga mobil Daihatsu di sejumlah daerah berpeluang naik apabila diskon opsen ditiadakan oleh Pemda setempat