Mobil Listrik Xpeng X9 dan G6 Diyakini Laris di Pasar Indonesia
10 Juni 2025, 08:00 WIB
Xpeng mengungkap bahwa membawa mobil terbang ke pasar tidak mudah karena belum ada regulasi yang mengaturnya
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Meski siap untuk segera menjual mobil terbang tetapi Xpeng mengaku masih harus menghadapi beragam tantangan. Pasalnya ada banyak regulasi yang harus dipatuhi agar kendaraan bisa beroperasi maksimal.
Tapi ada beberapa masalah harus dihadapi perusahaan. Kendaraan terbang listrik merupakan moda transportasi baru dan belum ada regulasi yang secara khusus mengaturnya.
"Ketika mendesain helikopter atau pesawat ada regulasi jelas untuk dipatuhi. Mobil terbang merupakan kendaraan baru, jadi banyak yang harus dilakukan dan kami berusaha semaksimal mungkin guna mengatasinya," tegas Wang Tan, Co-founder, Vice President and Chief Designer Designer Xpeng AeroHT pada XPeng Global Innovation Workshop 2025 di Hong Kong.
Dalam acara yang diikuti langsung oleh katadataOTO itu ia mengungkap bahwa semua pihak jelas ingin memastikan bahwa kendaraan aman digunakan.
Selain itu ada persyaratan lain yang harus dipenuhi seperti pengemudi juga wajib mempunyai lisensi sebagai pilot helikopter. Namun aturan tersebut diklaim masih belum resmi dan perlu mendapat kajian lebih lanjut.
“Tapi seharusnya ini lebih mudah didapat bila dibandingkan dengan lisensi helikopter. Masih perlu latihan, waktu dan lulus dari tes namun tetap gampang,” ungkapnya.
Wang Tan pun menambahkan bahwa mengemudikan kendaraan terbang seperti Aircraft Carrier Modular Flying Car tidaklah sulit. Seseorang hanya butuh berlatih selama tiga menit di simulator agar bisa mengemudikannya.
“Saya jamin bahwa untuk bisa mengendalikannya hanya butuh waktu tiga menit. Sementara agar benar-benar menguasainya cuma tiga jam,” tambahnya kemudian.
Singkatnya waktu pelatihan menunjukkan bahwa kendaraan tersebut memang sangat mudah dikuasai.
Sebelumnya diberitakan bahwa Xpeng AeroHT akan meluncurkan kendaraan terbang mereka yaitu Land Aircraft Carrier Modular Flying Car. Kendaraan tersebut menggabungkan antara mobil pengangkut layaknya sebuah kapal induk dengan drone yang bisa ditumpangi.
Dengan ini maka seseorang dapat berkendara menggunakan mobil berperan seperti kapal induk. Sampai di satu titik, pengemudi tinggal menurunkan drone dan mulai terbang ke tujuan.
Tak cuma mudah digunakan, kendaraan dilengkapi beragam keunggulan agar maksimal saat digunakan. Salah satunya adalah jarak terbang cukup jauh namun pengisian dayanya tetap singkat.
Untuk perjalanan sejauh 20 km, drone hanya membutuhkan pengisian daya selama 20 menit. Banyaknya keunggulan tersebut pun membuat mereka percaya diri bisa menjual cukup banyak sejak tahun pertamanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
10 Juni 2025, 08:00 WIB
05 Juni 2025, 07:00 WIB
04 Juni 2025, 19:07 WIB
04 Juni 2025, 09:00 WIB
03 Juni 2025, 22:00 WIB
Terkini
10 Juni 2025, 13:00 WIB
Menyusul terdaftarnya di RI, MPV PHEV BYD M9 dikabarkan bakal dijual ke berbagai negara dalam waktu dekat
10 Juni 2025, 12:00 WIB
Penjualan ritel mobil-mobil Jepang serempak mengalami kenaikan pada Mei 2025, sebaliknya merek asal Cina turun
10 Juni 2025, 11:00 WIB
Aksi koboi jalanan yang dilakukan oleh seorang sopir Lalamove sejatinya bisa diantisipasi para pengguna jalan
10 Juni 2025, 10:48 WIB
Honda HR-V Hybrid meluncur di Indonesia, tersedia dalam varian Modulo dan dua tipe bermesin konvensional
10 Juni 2025, 10:00 WIB
Pemerintah DKI berencana gelar Car Free Night di jalanan Ibu Kota secara rutin untuk mudahkan warga olah raga
10 Juni 2025, 09:00 WIB
Baru dipasarkan pada Mei 2024, penjualan mobil listrik Wuling Cloud EV sudah menyentuh angka 4 ribuan unit
10 Juni 2025, 08:00 WIB
Xpeng sangat percaya diri kalau mobil listrik mereka, yakni X9 dan G6 bakal diminati oleh para konsumen
10 Juni 2025, 07:00 WIB
Yamaha FreeGo 125 mendapatkan varian warna baru dan ubahan grafis minor, simak ulasannya lebih rinci