Toyota Alphard Jadi Inspirasi Pengembangan Xpeng X9
17 April 2025, 14:00 WIB
Xpeng mengungkap bahwa membawa mobil terbang ke pasar tidak mudah karena belum ada regulasi yang mengaturnya
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Meski siap untuk segera menjual mobil terbang tetapi Xpeng mengaku masih harus menghadapi beragam tantangan. Pasalnya ada banyak regulasi yang harus dipatuhi agar kendaraan bisa beroperasi maksimal.
Tapi ada beberapa masalah harus dihadapi perusahaan. Kendaraan terbang listrik merupakan moda transportasi baru dan belum ada regulasi yang secara khusus mengaturnya.
"Ketika mendesain helikopter atau pesawat ada regulasi jelas untuk dipatuhi. Mobil terbang merupakan kendaraan baru, jadi banyak yang harus dilakukan dan kami berusaha semaksimal mungkin guna mengatasinya," tegas Wang Tan, Co-founder, Vice President and Chief Designer Designer Xpeng AeroHT pada XPeng Global Innovation Workshop 2025 di Hong Kong.
Dalam acara yang diikuti langsung oleh katadataOTO itu ia mengungkap bahwa semua pihak jelas ingin memastikan bahwa kendaraan aman digunakan.
Selain itu ada persyaratan lain yang harus dipenuhi seperti pengemudi juga wajib mempunyai lisensi sebagai pilot helikopter. Namun persyarakat tersebut diklaim masih belum resmi dan perlu mendapat kajian lebih lanjut.
“Tapi seharusnya ini lebih mudah didapat bila dibandingkan dengan lisensi helikopter. Masih perlu latihan, waktu dan lulus dari tes namun tetap gampang,” ungkapnya.
Wang Tan pun menambahkan bahwa mengemudikan kendaraan terbang seperti Aircraft Carrier Modular Flying Car tidaklah sulit. Seseorang hanya butuh berlatih selama tiga menit di simulator agar bisa mengemudikannya.
“Saya jamin bahwa untuk bisa mengendalikannya hanya butuh waktu tiga menit. Sementara agar benar-benar menguasainya cuma tiga jam,” tambahnya kemudian.
Singkatnya waktu pelatihan menunjukkan bahwa kendaraan tersebut memang sangat mudah dikuasai.
Sebelumnya diberitakan bahwa Xpeng AeroHT akan meluncurkan kendaraan terbang mereka yaitu Land Aircraft Carrier Modular Flying Car. Kendaraan tersebut menggabungkan antara mobil pengakut layaknya sebuah kapal induk dengan drone yang bisa ditumpangi.
Dengan ini maka seseorang dapat berkendara menggunakan mobil berperan seperti kapal induk. Sampai di satu titik, pengemudi tinggal menurunkan drone dan mulai terbang ke tujuan.
Tak cuma mudah digunakan, kendaraan dilengkapi beragam keunggulan agar maksimal saat digunakan. Salah satunya adalah jarak terbang cukup jauh namun pengisian dayanya tetap singkat.
Untuk perjalanan sejauh 20 km, drone hanya membutuhkan pengisian daya selama 20 menit. Banyaknya keunggulan tersebut pun membuat mereka percaya diri bisa menjual cukup banyak sejak tahun pertamanya.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
17 April 2025, 14:00 WIB
17 April 2025, 12:00 WIB
17 April 2025, 07:00 WIB
16 April 2025, 07:00 WIB
15 April 2025, 22:00 WIB
Terkini
17 April 2025, 18:00 WIB
Pendatang baru asal China, Denza masuk peringkat 10 besar merek mobil terlaris di Indonesia pada Maret 2025
17 April 2025, 17:00 WIB
Disebut bakal berdampak pada berbagai industri termasuk otomotif, Chery terus waspada imbas tarif impor di RI
17 April 2025, 16:13 WIB
Sinyal kedatangan Nissan X-Trail e-Power di pasar Indonesia semakin kuat, kabarnya mobil ini segera dijual
17 April 2025, 14:00 WIB
Toyota Alphard jadi inspirasi pengembangan Xpeng X9 yang baru diluncurkan secara global di Hong Kong
17 April 2025, 13:00 WIB
Versi penyegaran dari SUV Volvo XC90 resmi diluncurkan hari ini, PHEV dengan banderol Rp 2,75 miliar
17 April 2025, 12:00 WIB
Penjualan Xpeng X9 diklaim sudah melampaui Toyota Alphard dengan selisih hingga ribuan unit sepanjang 2024
17 April 2025, 11:09 WIB
KPK belum membawa motor Ridwan Kamil ke Rupbasan, Royal Enfield tersebut masih dipinjamkan ke sang pemilik
17 April 2025, 10:00 WIB
Pemerintah berencana melonggarkan aturan TKDN, Daihatsu menegaskan bakal tunggu kelanjutan aturannya