Harga Mitsubishi Destinator Bakal Direvisi Setelah GIIAS 2025
30 Juli 2025, 07:00 WIB
Xpeng siap tawarkan mobil otonom di Asia Tenggara termasuk Indonesia tetapi pengemudi tetap harus waspada
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Perkembangan teknologi mobil otonom masih terus tumbuh. Salah satu perusahaan yang fokus untuk mengembangkannya adalah Xpeng, produsen asal China.
Mereka mengungkap bahwa saat ini mereka sudah memiliki mobil otonom Level 2 dan Level 2+. Pada tingkatan tersebut, kendaraan belum sepenuhnya bisa dilepas sehingga masih memerlukan pengemudi agar beroperasi maksimal.
Meski demikian mobil tetap bisa berjalan sendiri di beberapa lokasi seperti jalan tol, parkir dan beberapa lokasi lain. Menariknya, teknologi tersebut diklaim sudah diuji coba di beberapa lokasi termasuk Asia Tenggara.
“Teknologi ini akan kami luncurkan secara global dan masuk ke beberapa kawasan seperti Eropa, Australia hingga Indonesia,” ungkap Yuan Tingting, Senior Director of Autonomous Driving Products Xpeng beberapa waktu lalu.
Dalam acara Xpeng Global Experience Day yang digelar di Hong Kong dan diikuti langsung oleh KatadataOTO, ia mengungkap pihaknya telah menggunakan AI saat mengembangkannya.
Untuk di Indonesia pihaknya akan menjadikan Xpeng X9 sebagai produk perdana. Mobil tersebut dibekali beragam fitur kekinian termasuk Adaptive Cruise Control (ACC) hingga Lane Centering Control (LCC) yang diklaim sudah berfungsi baik di luar China.
“Kami mempunyai beragam fitur bantuan mengemudi terkini dan bisa langsung dirasakan pelanggan. Saya pun sudah mencoba fitur LCC maupun parkir otomotis di Asia Tenggara seperti Thailand serta Singapura dengan hasil sangat baik,” tegasnya.
Walau memiliki fitur terkini tetapi Indonesia memiliki lalu lintas yang jauh berbeda dibandingkan negara-negara tetangga. Oleh sebab itu pengemudi disarankan untuk tetap berhati-hati meski mobil sudah dibekali banyak fitur bantuan
“Belakangan ini memang banyak mobil listrik yang mempunyai nilai tambah kenyamanan serta keamanan bagi penggunanya. Namun penguasaan pengemudi terhadap teknologi tersebut dalam berkendara sehari-hari masih kurang,” ungkap Sony Susmana, Senior Instructor SDCI (Safety Defensive Consultant Indonesia).
Padahal menguasai fitur pada kendaraan merupakan salah satu dasar sebelum mulai berkendara. Sehingga diharapkan risiko terjadinya kecelakaan bisa menurun.
Tak hanya itu, ia mengungkap bahwa pengetahuan berlalu lintas di Indonesia umumnya masih jauh dari aman. Selain itu banyak kebiasaan buruk mengemudi namun dianggap hal lumrah juga menjadi sebuah tantangan.
“Jadi teknologi keselamatan kekinian seperti ADAS tetap harus difungsikan dengan kondisi lingkungan dan pengemudi tidak bisa lepas tanggung jawab. Menurut saya secanggih apapun kendaraan, bakal tidak aman bila di tangan yang salah,” tegasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
30 Juli 2025, 07:00 WIB
29 Juli 2025, 21:00 WIB
29 Juli 2025, 18:44 WIB
29 Juli 2025, 16:00 WIB
29 Juli 2025, 08:00 WIB
Terkini
30 Juli 2025, 07:00 WIB
Setelah GIIAS 2025 rampung dilaksanakan, MMKSI berniat buat merevisi harga Mitsubishi Destinator di Tanah Air
30 Juli 2025, 06:00 WIB
Berikut KatadataOTO merangkum lima lokasi SIM keliling Jakarta yang beroperasi hari ini, Rabu 30 Juli
30 Juli 2025, 06:00 WIB
SIM Keliling Bandung beroperasi hari ini untuk melayani para pengendara motor maupun mobil di Kota Kembang
30 Juli 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta kembali diterapkan untuk atasi kemacetan lalu lintas yang terus terjadi di Ibu Kota
29 Juli 2025, 23:17 WIB
Gaikindo mengungkap bahwa pemerintah sudah cukup aktif dalam mendukung perkembangan kendaraan listrik
29 Juli 2025, 22:00 WIB
Daihatsu Sigra varian 1.2R Deluxe mendapat sentuhan baru dari segi tampilan dan mulai dijual di GIIAS 2025
29 Juli 2025, 21:00 WIB
Subaru menawarkan beragam kemudahan di GIIAS 2025 melalui beragam promo penjualan untuk seluruh unitnya
29 Juli 2025, 19:34 WIB
Suzuki menghadirkan sejumlah display kendaraan yang menarik perhatian di booth selama perhelatan GIIAS 2025