Suzuki Ungkap Kaitan Perang Harga Mobil dan PHK Karyawan di RI
13 Agustus 2025, 20:00 WIB
Sempat ada pembicaraan soal investasi, Ford masih enggan ungkap lebih lanjut terkait pembangunan pabrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Ford menawarkan Ranger, Everest dan New Ranger XL buat konsumen tanah air. Kedua model itu masih diimpor utuh dari Thailand.
Sebelumnya, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) sempat mendorong manufaktur asal Amerika Serikat itu untuk membangun pabrik di tanah air.
Apalagi Kemenperin (Kementerian Perindustrian) juga pernah menyinggung soal banyaknya impor kendaraan double cabin dari negara tetangga.
Sayangnya hingga saat ini PT RMA Indonesia selaku distributor resmi Ford di Indonesia masih enggan bicara lebih lanjut soal rencana tersebut.
“RMA Indonesia dan Ford berkomitmen untuk terus bertumbuh sesuai dengan perkembangan industri otomotif,” kata Toto Suharto, Country Manager RMA Indonesia di Jakarta Selatan belum lama ini.
Dia menegaskan pihaknya bakal terus mencari solusi serta kesempatan yang ada untuk mengembangkan lini produknya di dalam negeri.
“Untuk saat ini belum bisa disampaikan (waktu pembangunan pabrik),” tegas dia.
Di sisi lain, Gaikindo mengungkapkan pembicaraan bersama pihak Ford terkait wacana pabrik sudah pernah dilakukan.
“Sudah lama sekali, sebelum Covid-19 kita ngobrol,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo saat ditemui dalam kesempatan sama.
Menurut Kementerian Perindustrian, sampai Maret 2024 jumlah impor double cabin menyentuh angka rata-rata 25.000 unit per tahun.
“Yang aneh, catatan dari Kemenperin, prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk kendaraan Double Cabin dengan alasan salah satunya permintaan di Thailand lebih tinggi. Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak prinsipal evaluasi kembali pemikiran tersebut,” ucap Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI beberapa waktu lalu.
Padahal di Januari 2024 Thailand tengah mengalami krisis ekonomi. Penjualan mobil di negeri gajah putih itu disebutkan turun selama delapan bulan berturut-turut.
“Data mengatakan MVA (Manufacturing Value Added) kita di atas Turki, Kanada, Brazil, Spanyol dan yang terpenting di atas Thailand,” kata Menperin.
MVA sendiri merupakan nilai tambah industri manufaktur per negara, akumulasi dari selisih harga barang dengan barang produksi.
Pada 2021, kontribusi MVA global dari Indonesia adalah 1,46 persen dan masuk ke jajaran sepuluh besar.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
13 Agustus 2025, 20:00 WIB
01 Agustus 2025, 08:00 WIB
24 Juli 2025, 11:00 WIB
22 Juli 2025, 10:00 WIB
17 Juli 2025, 19:00 WIB
Terkini
14 Agustus 2025, 14:00 WIB
ASEAN NCAP memberi tanggapan terkait beredarnya video yang memperlihatkan bahwa mobil listrik penuh radiasi
14 Agustus 2025, 13:00 WIB
Wuling Almaz Darion mulai terdaftar di Indonesia, mobil ini tersedia dalam dua varian yakni EV serta PHEV
14 Agustus 2025, 12:00 WIB
Mobil nasional bantu penjualan kendaraan roda empat di Malaysia, Indonesia berpeluang lakukan hal serupa
14 Agustus 2025, 11:00 WIB
Jika perang harga mobil listrik dilakukan dalam waktu yang lama berpotensi bakal merugikan para konsumen
14 Agustus 2025, 10:00 WIB
BYD dan Denza menguasai 53 persen pasar mobil listrik di awal 2025 dengan penjualan mencapai 22.600 unit
14 Agustus 2025, 09:00 WIB
Meski diakui cukup dominan, BYD belum mau umumkan data pemesanan Atto 1 yang baru diluncurkan di GIIAS 2025
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
Suzuki eVitara direncanakan meluncur tahun depan, bakal masuk Indonesia dengan status CBU terlebih dulu
14 Agustus 2025, 07:00 WIB
Honda EM1 e: didiskon Rp 17 jutaan untuk pembelian peridoe 6 hingga 31 Agustus 2025 untuk sambut hari kemerdekaan