Gaikindo Ungkap Alasan Banyak Merek EV China Belum Punya Pabrik
24 Januari 2025, 12:51 WIB
Sempat ada pembicaraan soal investasi, Ford masih enggan ungkap lebih lanjut terkait pembangunan pabrik
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Ford menawarkan Ranger, Everest dan New Ranger XL buat konsumen tanah air. Kedua model itu masih diimpor utuh dari Thailand.
Sebelumnya, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) sempat mendorong manufaktur asal Amerika Serikat itu untuk membangun pabrik di tanah air.
Apalagi Kemenperin (Kementerian Perindustrian) juga pernah menyinggung soal banyaknya impor kendaraan double cabin dari negara tetangga.
Sayangnya hingga saat ini PT RMA Indonesia selaku distributor resmi Ford di Indonesia masih enggan bicara lebih lanjut soal rencana tersebut.
“RMA Indonesia dan Ford berkomitmen untuk terus bertumbuh sesuai dengan perkembangan industri otomotif,” kata Toto Suharto, Country Manager RMA Indonesia di Jakarta Selatan belum lama ini.
Dia menegaskan pihaknya bakal terus mencari solusi serta kesempatan yang ada untuk mengembangkan lini produknya di dalam negeri.
“Untuk saat ini belum bisa disampaikan (waktu pembangunan pabrik),” tegas dia.
Di sisi lain, Gaikindo mengungkapkan pembicaraan bersama pihak Ford terkait wacana pabrik sudah pernah dilakukan.
“Sudah lama sekali, sebelum Covid-19 kita ngobrol,” kata Kukuh Kumara, Sekretaris Umum Gaikindo saat ditemui dalam kesempatan sama.
Menurut Kementerian Perindustrian, sampai Maret 2024 jumlah impor double cabin menyentuh angka rata-rata 25.000 unit per tahun.
“Yang aneh, catatan dari Kemenperin, prinsipal menjadikan Thailand sebagai basis produksi untuk kendaraan Double Cabin dengan alasan salah satunya permintaan di Thailand lebih tinggi. Dalam kesempatan ini saya ingin mengajak prinsipal evaluasi kembali pemikiran tersebut,” ucap Agus Gumiwang, Menteri Perindustrian RI beberapa waktu lalu.
Padahal di Januari 2024 Thailand tengah mengalami krisis ekonomi. Penjualan mobil di negeri gajah putih itu disebutkan turun selama delapan bulan berturut-turut.
“Data mengatakan MVA (Manufacturing Value Added) kita di atas Turki, Kanada, Brazil, Spanyol dan yang terpenting di atas Thailand,” kata Menperin.
MVA sendiri merupakan nilai tambah industri manufaktur per negara, akumulasi dari selisih harga barang dengan barang produksi.
Pada 2021, kontribusi MVA global dari Indonesia adalah 1,46 persen dan masuk ke jajaran sepuluh besar.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
24 Januari 2025, 12:51 WIB
23 Januari 2025, 21:30 WIB
22 Januari 2025, 21:05 WIB
20 Januari 2025, 09:00 WIB
17 Januari 2025, 09:00 WIB
Terkini
25 Januari 2025, 21:44 WIB
Tim baru Pertamina Enduro VR46 untuk MotoGP 2025 resmi diluncurkan di Jakarta hari ini, Sabtu (25/1)
25 Januari 2025, 18:22 WIB
Pemerintah melalui kementerian investasi dan BKPM meminta Geely untuk mendirikan pabrikan mandiri di Indonesia
25 Januari 2025, 17:41 WIB
Ada selisih Rp 700 jutaan antara mobil listrik Denza D9 dan Toyota Alphard hybrid, simak perbandingannya
25 Januari 2025, 15:00 WIB
Wahana meluncurkan Honda PCX 160 untuk wilayah Jakarta dan Tangerang dengan promo menarik buat pelanggan
25 Januari 2025, 11:27 WIB
Penjualan mobil di Malaysia tembus 800 ribu buat pertama kalinya, didukung berbagai kebijakan dari pemerintah
25 Januari 2025, 10:00 WIB
VOID DKI Jakarta rayakan hari jadi ke 3 dengan melakukan touring sejauh 280 km yang diikuti 53 riders
25 Januari 2025, 09:00 WIB
Kementerian ESDM baru saja membocorkan kalau mereka ingin melanjutkan insentif konversi motor listrik
25 Januari 2025, 07:00 WIB
Menurut Agung garansi baterai pada produk-produk EV berpotensi membingungkan pembeli mobil listrik bekas