Harga Jaecoo J7 SHS Tak Kunjung Diumumkan, Begini Faktanya
30 Juni 2025, 18:00 WIB
Suzuki Indonesia menanggapi santai wacana insentif mobil hybrid dan LCGC yang terus digaungkan belakangan
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Insentif mobil hybrid terus didorong oleh beberapa pihak untuk segera terlaksana. Hal tersebut dilakukan dengan harapan bisa meningkatkan penjualan.
Selain itu wacana insentif untuk kendaraan di kategori LCGC (Low Cost Green Car), kembali diberlakukan juga mencuat. Kedua strategi diyakini bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menanggapi hal tersebut di atas dengan sangat hati-hati. Meskipun menyatakan akan sejalan bersama pemerintah, namun banyak pertimbangan.
“Pasti setiap kebijakan perusahaan itu harus mengacu pada langkah pemerintah. Tapi kita harus melihat potensi marketnya seperti apa, menghadirkan produk baru di pabrik Indonesia tidak semudah membalikkan telapak tangan,” kata Harold Donnel, Marketing Director 4W PT SIS (27/07).
Lebih lanjut ia menjelaskan jika untuk mengembangkan produk baru di Tanah Air, dibutuhkan proses investasi, produksi dan masih banyak lagi.
Langkah Suzuki sebagai produsen mobil memang tidak terlalu agresif di pasar otomotif nasional. Bahkan terkesan brand berlambang S ini sangat hati-hati mengambil keputusan.
“Karena kita (Suzuki) pengen Long Term, sehat-sehat terus sebagai merek yang ada di Indonesia, “ jawab Harold.
Bicara teknologi, sejatinya Suzuki sudah memiliki produk nan tengah berkembang di Tanah Air. Seperti teknologi mobil hybrid strong untuk pasar global.
Lalu SIS sendiri telah meniagakan 3 model ramah lingkungan. Mulai dari Ertiga, XL7 hingga Grand Vitara hybrid.
Urusan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sendiri tidak perlu diragukan. Suzuki Ertiga Hybrid sebagai salah satu contoh produk yang mengantongi TKDN kandungan lokal sebanyak 80 persen lebih.
Namun trio mobil hybrid Suzuki masih menggunkan sistem Mild. Cara kerjanya sebagai hanya membantu mesin bakar, sehingga bisa mendorong efisiensi.
Guna mendapatkan efisiensi lebih optimal dibutuhkan sistem lebih baik alias Strong Hybrid. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Suzuki Indonesia.
“Kalau teknologi itu (Strong Hybrid) diimplementasikan di Indonesia, contoh paling simpel harus ada transfer Knowledge SDM (Sumber Daya Manusia). Adapula Additional Investment secara keuangan,” jelas Harold kemudian.
Selain itu, dikatakan bahwa Mild Hybrid milik Suzuki Indonesia dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan setia mereka.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
30 Juni 2025, 18:00 WIB
30 Juni 2025, 09:00 WIB
26 Juni 2025, 15:00 WIB
24 Juni 2025, 20:00 WIB
24 Juni 2025, 13:12 WIB
Terkini
02 Juli 2025, 07:00 WIB
Harga tiket MotoGP Malaysia 2025 terbilang cukup kompetitif buat memudahkan masyarakat lakukan pembelian
02 Juli 2025, 06:32 WIB
SIM keliling Bandung terus melayani para pengendara mobil maupun motor yang berada di wilayah Kota Kembang
02 Juli 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan meski ada aksi unjuk rasa para pengemudi truk di Ibu Kota
02 Juli 2025, 06:00 WIB
Ada lima lokasi SIM keliling Jakarta yang beroperasi seperti biasa hari ini, berikut informasi lengkapnya
01 Juli 2025, 23:35 WIB
Polisi akhirnya ungkap kronologi seorang anak mendadak keluar dari bus yang sedang melaju di jalan tol
01 Juli 2025, 23:30 WIB
Belum bisa saingi kendaraan konvensional, Populix ungkap alasan masyarakat ragu beralih ke mobil listrik
01 Juli 2025, 23:13 WIB
Dorna Sport memberi peringatan kepada Jorge Martin untuk menghormati kontrak yang sudah ada dengan Aprilia
01 Juli 2025, 22:08 WIB
Gugatan BMW yang diajukan untuk BYD ke pengadilan pada Februari 2025 telah ditolak, berikut alasannya