Menakar Peluang Suzuki eVitara Dirakit Lokal, Meluncur 2026
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
Suzuki Indonesia menanggapi santai wacana insentif mobil hybrid dan LCGC yang terus digaungkan belakangan
Oleh Denny Basudewa
KatadataOTO – Insentif mobil hybrid terus didorong oleh beberapa pihak untuk segera terlaksana. Hal tersebut dilakukan dengan harapan bisa meningkatkan penjualan.
Selain itu wacana insentif untuk kendaraan di kategori LCGC (Low Cost Green Car), kembali diberlakukan juga mencuat. Kedua strategi diyakini bisa meningkatkan daya beli masyarakat.
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) menanggapi hal tersebut di atas dengan sangat hati-hati. Meskipun menyatakan akan sejalan bersama pemerintah, namun banyak pertimbangan.
“Pasti setiap kebijakan perusahaan itu harus mengacu pada langkah pemerintah. Tapi kita harus melihat potensi marketnya seperti apa, menghadirkan produk baru di pabrik Indonesia tidak semudah membalikkan telapak tangan,” kata Harold Donnel, Marketing Director 4W PT SIS (27/07).
Lebih lanjut ia menjelaskan jika untuk mengembangkan produk baru di Tanah Air, dibutuhkan proses investasi, produksi dan masih banyak lagi.
Langkah Suzuki sebagai produsen mobil memang tidak terlalu agresif di pasar otomotif nasional. Bahkan terkesan brand berlambang S ini sangat hati-hati mengambil keputusan.
“Karena kita (Suzuki) pengen Long Term, sehat-sehat terus sebagai merek yang ada di Indonesia, “ jawab Harold.
Bicara teknologi, sejatinya Suzuki sudah memiliki produk nan tengah berkembang di Tanah Air. Seperti teknologi mobil hybrid strong untuk pasar global.
Lalu SIS sendiri telah meniagakan 3 model ramah lingkungan. Mulai dari Ertiga, XL7 hingga Grand Vitara hybrid.
Urusan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) sendiri tidak perlu diragukan. Suzuki Ertiga Hybrid sebagai salah satu contoh produk yang mengantongi TKDN kandungan lokal sebanyak 80 persen lebih.
Namun trio mobil hybrid Suzuki masih menggunkan sistem Mild. Cara kerjanya sebagai hanya membantu mesin bakar, sehingga bisa mendorong efisiensi.
Guna mendapatkan efisiensi lebih optimal dibutuhkan sistem lebih baik alias Strong Hybrid. Hal inilah yang menjadi pertimbangan Suzuki Indonesia.
“Kalau teknologi itu (Strong Hybrid) diimplementasikan di Indonesia, contoh paling simpel harus ada transfer Knowledge SDM (Sumber Daya Manusia). Adapula Additional Investment secara keuangan,” jelas Harold kemudian.
Selain itu, dikatakan bahwa Mild Hybrid milik Suzuki Indonesia dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pelanggan setia mereka.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 Agustus 2025, 08:00 WIB
13 Agustus 2025, 20:00 WIB
13 Agustus 2025, 15:00 WIB
13 Agustus 2025, 08:00 WIB
12 Agustus 2025, 17:00 WIB
Terkini
17 Agustus 2025, 20:00 WIB
Marc Marquez catatkan kemenangan ke-1.000 di Sirkuit Red Bull Ring, berikut hasil MotoGP Austria 2025
17 Agustus 2025, 17:00 WIB
Gaikindo berharap pemerintah beri insentif untuk industri otomotif agar tidak tersaingi oleh Malaysia
17 Agustus 2025, 15:00 WIB
Sepanjang Agustus 2025 ada diskon motor matic Honda yang dapat dimanfaatkan, seperti untuk pembelian Beat
17 Agustus 2025, 13:00 WIB
Jenis oli mobil yang dipasarkan di Indonesia beragam merek dan jenisnya sehingga konsumen wajib tahu
17 Agustus 2025, 11:00 WIB
Para bengkel modifikasi mengaku sekarang situasinya sangat sulit saat pasar motor baru di Indonesia lesu
17 Agustus 2025, 09:00 WIB
Changan Hunter diperkirakan jadi salah satu produk perdana merek Tiongkok ini di Indonesia, sudah terdaftar
17 Agustus 2025, 07:00 WIB
Lokasi kantong parkir untuk upacara HUT RI dan Kirab Pesta Rakyat sudah disiapkan pemerintah dengan jumlah terbatas
16 Agustus 2025, 22:52 WIB
Marc Marquez menangkan sprint race MotoGP Austria 2025 usai menundukkan Alex di Sirkuit Red Bull Ring