Shell Berniat Boyong Pelumas Khusus Mobil Listrik ke Indonesia

Shell berniat buat menjual pelumas khusus mobil listrik di Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pemilik EV

Shell Berniat Boyong Pelumas Khusus Mobil Listrik ke Indonesia

KatadataOTOShell Lubricants terus melakukan inovasi di tengah gempuran pasar mobil listrik yang terus berkembang di dunia maupun Indonesia dalam beberapa waktu belakangan.

Terkini mereka mengaku menyiapkan sejumlah langkah strategis. Sebut saja seperti penambahan jumlah SPKLU di SPBU Shell sampai menghadirkan lini produk anyar di pasaran.

Perusahaan migas asal benua biru mengklaim telah memiliki dua produk khusus mobil listrik, yakni e-fluid dan immersion cooling fluid

Mereka menyebut kedua produk tersebut merupakan gabungan antara pelumas serta coolant pendingin. Seperti dikatakan oleh Jason Wong, Executive Vice President Global Lubricants Shell.

Antam gandeng CATL bangun pabrik baterai kendaraan listrik di Indonesia
Photo : TrenOto

Wong menjelaskan kalau e-fluid dan immersion cooling fluid sebelumnya sudah diproduksi sejak 2019. Akan tetapi masih diperuntukan buat pasar global saja.

“Buat industry EV (Electric Vehicle) Shell sudah menciptakan e-fluid. Cairan ini diproduksi khusus mobil listrik,” ungkap Jason Wong di Jakarta pada Senin (4/3),

Lebih jauh pria satu ini menuturkan kalau e-fluid secara spesifik dapat digunakan pada drive unit dinamo serta controller kendaraan roda empat setrum.

“Kendaraan elektrik memang perlu thermal management supaya performanya selalu optimal,” tambah dia.

Kemudian immersion cooling fluid diciptakan guna melumasi serta mendinginkan sel-sel baterai mobil listrik. Sehingga suhu penampung daya tetap terjaga saat digunakan.

“E-fluid dan immersion cooling fluid punya dua peranan utama, yakni untuk melubrikasi sekaligus menjadi pendingin mencegah overheating,” Jason Wong menegaskan.

Di sisi lain Andri Pratiwa Managing Director Lubricants Shell Indonesia mengaku pihaknya ingin memasarkan pelumas khusus mobil listrik di Tanah Air.

Akan tetapi dia belum mau membocorkan kapan hal itu terjadi. Andri mengungkapkan kalau Shell masih melihat minat pasar terlebih dahulu.

baterai mobil listrik
Photo : Stellantis

“Kita masih perhatikan dulu minat masyarakat, kemungkinan dalam waktu dekat bisa saja kita jual,” ucap Andri.

Sementara itu, di luar Indonesia Shell telah menggandeng lebih dari 10 perusahaan otomotif dunia buat mengembangkan pelumas khusus mobil listrik.

Sehingga di masa mendatang mereka bakal fokus memproduksi e-fluid dan immersion cooling fluid guna memenuhi pengguna kendaraan roda empat setrum yang ada di dunia maupun Tanah Air.


Terkini

mobil
BYD

BYD Kembangkan Pengisian Daya EV, Lebih Cepat dari Supercharger Tesla

BYD jawab kebutuhan pelanggan yang membutuhkan pengisian daya super cepat saat melakukan perjalanan jarak jauh

motor
motor baru

Pemilik Mobil Disebut Beralih ke Motor Karena Daya Beli Melemah

Menurut Yamaha membeli motor baru menjadi opsi lebih ramah di kantong saat kondisi ekonomi sedang sulit

mobil
Perang Harga

Perang Harga Mobil Listrik Cina Diyakini Akan Berlanjut di 2026

perang harga sekilas menguntungkan konsumen semata, padahal menyimpan bahaya di masa depan yang merugikan

otopedia
Bahu jalan

Jangan Mendahului Lewat Bahu Jalan Tol, Dendanya Besar

Pemerintah telah membatasi fungsi bahu jalan tol dan masyarakat diharapkan mematuhinya untuk kelancaran lalu lintas

news
SIM keliling Bandung

Jadwal 2 Lokasi SIM Keliling Bandung Setelah Libur Natal 2025

Ada beberapa syarat maupun biaya yang diperhatikan sebelum mendatangi lokasi SIM keliling Bandung hari ini

news
SIM Keliling Jakarta Beroperasi Hari Ini, Cek Lokasinya

Lokasi SIM Keliling Jakarta Jelang Tahun Baru, 26 Desember 2025

Sebelum libur tahun baru, layanan SIM keliling Jakarta masih tersedia di sejumlah lokasi sekitar Ibu Kota

motor
all new Honda Vario Street 125

UMP DKI Jakarta 2026 Bisa Buat Cicil All New Honda Vario Street

Cicilan paling murah all new Honda Vario Street 125 di Jakarta pada Desember 2025 adalah Rp 429 ribuan

news
Jalur Puncak II

Pembangunan Jalur Puncak II Dilanjutkan Tahun Depan

Pembangunan jalur Puncak II akan dilanjutkan tahun depan dengan estimasi biaya mencapai Rp 4,7 triliun