Cek Harga LMPV November 2024, Mulai Rp 200 Jutaan
11 November 2024, 09:00 WIB
Seperti Toyota, Suzuki tidak cuma fokus ke mobil listrik untuk memenuhi kebutuhan pasar di masa depan
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Suzuki memastikan bahwa pihaknya tidak hanya akan fokus mengembangkan kendaraan listrik untuk kendaraan masa depan. Menurut mereka teknologi ramah lingkungan lain juga seharusnya menjadi perhatian.
Dengan demikian masyarakat bisa lebih mudah memilih mana yang paling cocok sesuai kebutuhannya.
“Kami tidak berkonsentrasi pada kendaraan listrik saja tapi menggabungkan beberapa cara seperti dengan bahan bakar biogas di India. Kami ingin agar pengembangan bisa tetap berjalan paralel,” ungkap Toshihiro Suzuki, President Suzuki Motor Corporation dilansir Autocar (04/11).
Menurut Suzuki pasar yang berupaya untuk mencapai netralitas karbon akan tetap membutuhkan mobil bermesin pembakaran. Oleh sebab itu pihaknya bakal hadir di banyak segmen guna memenuhi permintaan.
“Dari sudut pandang Suzuki, mobil listrik bukan satu-satunya solusi. Kami melihat bahwa masih banyak cara lain seperti hybrid hingga biogas di India bisa jadi pilihan,” tambahnya kemudian.
Terlebih saat ini pasar mobil listrik mengalami perlambatan dan ketatnya persaingan dari merek China.
“Saat ini kami berada dalam situasi yang sulit karena penjualan mobil listrik sedang melambat. Sementara Battery Electric Vehicle dengan harga terjangkau asal China sudah banyak di pasaran,” tambah Suzuki.
Cara ini pun sebenarnya mirip dengan apa yang dilakukan oleh Toyota melalui Multi Pathway Strategy. Mereka lebih memilih untuk mengembangkan kendaraan ramah lingkungan melalui beragam cara mulai dari listrik, hybrid hingga PHEV.
Mereka bahkan menilai bahwa mobil listrik hanya akan menguasai 30 persen dari pasar mobil global. Sisanya diisi oleh beragam jenis kendaraan lain termasuk Hybrid.
“Pelangganlah yang harus mengambil keputusan, bukan peraturan atau politik,” ungkap Akio Toyoda, Chairman Toyota beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, dirinya juga mengungkap bahwa ada risiko terjadinya pengangguran besar-besaran bila mobil listrik menjadi satu-satunya fokus perusahaan di masa depan.
"Ada 5,5 juta orang terlibat dalam industri otomotif Jepang dan sebagian telah mengembangkan mesin untuk waktu yang lama. Jika kendaraan listrik menjadi satu-satunya pilihan maka pekerjaan mereka akan hilang,” tegasnya.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
11 November 2024, 09:00 WIB
10 November 2024, 20:00 WIB
10 November 2024, 18:00 WIB
10 November 2024, 17:00 WIB
10 November 2024, 14:04 WIB
Terkini
11 November 2024, 09:00 WIB
Hingga saat ini banderolnya masih sama seperti bulan lalu, berikut rangkuman harga LMPV November 2024
11 November 2024, 08:00 WIB
Aldi Satya Mahendra bakal memperkuat tim Evan Bros dengan menunggangi Yamaha YZF-R9 saat berlaga di 2025
11 November 2024, 07:00 WIB
Piaggio Indonesia percaya diri kalau produk-produknya memiliki banyak peminat atau pembeli di dalam negeri
11 November 2024, 06:00 WIB
Polda Metro Jaya menghadirkan layanan SIM Keliling Jakarta di lima tempat berbeda guna melayani masyarakat
11 November 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 11 November 2024 diperkirakan bakal diikuti oleh hujan ringan di beberapa wilayah
11 November 2024, 06:00 WIB
Perpanjangan SIM A dan C bisa dilakukan dengan mudah di SIM keliling Bandung, simak jadwal dan lokasinya
10 November 2024, 20:00 WIB
Hadir lagi merek otomotif asal China, Geely siap masuk pasar Indonesia memboyong rival baru BYD Atto 3
10 November 2024, 18:00 WIB
Aion dikabarkan bakal meluncurkan mobil listrik baru di GJAW 2024 guna menggoda konsumen di Indonesia