Mazda EZ-60 Bakal Diluncurkan Tahun Depan Gantikan MX-30
01 Juli 2025, 11:00 WIB
Renault dan Nissan tanda tangangi kesepakatan baru terkait Aliansi yang dibuat lebih seimbang dari sebelumnya
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Renault dan Nissan resmi meluncurkan kembali Aliansi mereka dengan beragam penyesuaian. Keduanya sepakat untuk mengatur ulang kemitraan yang telah berjalan selama 24 tahun.
Pada Februari lalu Renault, Nissan dan Mitsubishi mengumumkan melakukan kesepakatan ulang terkait alinasi. Mereka akan duduk di posisi yang setara setelah Renault melepas dominasinya.
“Setelah memperoleh semua persetujuan peraturan yang diperlukan, kesepakatan baru Aliansi antara Renault dan Nissan mulai berlaku hari ini (08/11),” pernyataan bersama perusahaan tersebut.
Jean-Dominique Senard selaku ketua Aliansi mengatakan bahwa langkah ini sangat penting bagi ketiga perusahaan.
“Kami meletakkan landasan bagi kemitraan baru yang adil, jangka panjang, efektif serta menciptakan nilai manfaat setiap anggota Aliansi dan seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya.
Dikutip dari AFP, dalam kesepakatan baru tersebut Renault akan mengurangi kepemilikiannya di Nissan dari 43.4 persen menjadi hanya 15 persen. Jumlah ini sama besarnya dengan kepemilikan Nissan di Renault.
Kemudian Nissan juga akan menginvestasikan uang sebesar 600 juta Euro ke perusahaan kendaraan listrik Renault yaitu Ampere. Sementara Mitsubishi nantinya menggelontorkan dana sebesar 200 juta Euro.
“Berdasarkan kesetaraan ini, Nissan akan terus memanfaatkan kompetensi inti kami dan lebih gesit untuk menjajaki peluang pertumbuhan lebih lanjut yang mendukung strategi bisnis,” tegas Makoto Uchida, CEO Nissan.
Perlu diketahui bahwa kemitraan Renault Nissan dimulai pada 1999. Ketika itu pabrikan asal Perancis menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan.
Kemudian Mitsubishi Motors bergabung pada 2016 dengan Nissan membeli 34 persen saham dari rivalnya itu. Walau terkesan berjalan baik tetapi sebenarnya ada beberapa kali gesekan terjadi.
Pertama adalah di 2015 ketika pemerintah Perancis meningkatkan kepemilikannya di Renault. Jumlah itu kemudian dikurangi dan dicapai kesepakatan untuk membatasi kemampuan pemerintah campur tangan dalam urusan Aliansi.
Kemudian ketegangan kembali terjadi pada 2018 dengan ditangkapnya Carlos Ghosn, CEO Renault dan Nissan di Jepang. Ia pun sempat dipenjara di Jepang selama beberapa lama namun berhasil melarikan diri ke Lebanon pada 2019.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
01 Juli 2025, 11:00 WIB
01 Juli 2025, 09:00 WIB
30 Juni 2025, 20:00 WIB
30 Juni 2025, 17:00 WIB
26 Juni 2025, 12:00 WIB
Terkini
02 Juli 2025, 08:00 WIB
Berbagai hal tengah disiapkan agar para konsumen di Indonesia dapat segera membeli mobil listrik Jaecoo J5 EV
02 Juli 2025, 07:00 WIB
Harga tiket MotoGP Malaysia 2025 terbilang cukup kompetitif buat memudahkan masyarakat lakukan pembelian
02 Juli 2025, 06:32 WIB
SIM keliling Bandung terus melayani para pengendara mobil maupun motor yang berada di wilayah Kota Kembang
02 Juli 2025, 06:00 WIB
Ada lima lokasi SIM keliling Jakarta yang beroperasi seperti biasa hari ini, berikut informasi lengkapnya
02 Juli 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta kembali diterapkan meski ada aksi unjuk rasa para pengemudi truk di Ibu Kota
01 Juli 2025, 23:35 WIB
Polisi akhirnya ungkap kronologi seorang anak mendadak keluar dari bus yang sedang melaju di jalan tol
01 Juli 2025, 23:30 WIB
Belum bisa saingi kendaraan konvensional, Populix ungkap alasan masyarakat ragu beralih ke mobil listrik
01 Juli 2025, 23:13 WIB
Dorna Sport memberi peringatan kepada Jorge Martin untuk menghormati kontrak yang sudah ada dengan Aprilia