Menperin Siapkan Skema Insentif Baru Buat Industri Otomotif RI
14 November 2025, 16:00 WIB
Renault dan Nissan tanda tangangi kesepakatan baru terkait Aliansi yang dibuat lebih seimbang dari sebelumnya
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Renault dan Nissan resmi meluncurkan kembali Aliansi mereka dengan beragam penyesuaian. Keduanya sepakat untuk mengatur ulang kemitraan yang telah berjalan selama 24 tahun.
Pada Februari lalu Renault, Nissan dan Mitsubishi mengumumkan melakukan kesepakatan ulang terkait alinasi. Mereka akan duduk di posisi yang setara setelah Renault melepas dominasinya.
“Setelah memperoleh semua persetujuan peraturan yang diperlukan, kesepakatan baru Aliansi antara Renault dan Nissan mulai berlaku hari ini (08/11),” pernyataan bersama perusahaan tersebut.
Jean-Dominique Senard selaku ketua Aliansi mengatakan bahwa langkah ini sangat penting bagi ketiga perusahaan.
“Kami meletakkan landasan bagi kemitraan baru yang adil, jangka panjang, efektif serta menciptakan nilai manfaat setiap anggota Aliansi dan seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya.
Dikutip dari AFP, dalam kesepakatan baru tersebut Renault akan mengurangi kepemilikiannya di Nissan dari 43.4 persen menjadi hanya 15 persen. Jumlah ini sama besarnya dengan kepemilikan Nissan di Renault.
Kemudian Nissan juga akan menginvestasikan uang sebesar 600 juta Euro ke perusahaan kendaraan listrik Renault yaitu Ampere. Sementara Mitsubishi nantinya menggelontorkan dana sebesar 200 juta Euro.
“Berdasarkan kesetaraan ini, Nissan akan terus memanfaatkan kompetensi inti kami dan lebih gesit untuk menjajaki peluang pertumbuhan lebih lanjut yang mendukung strategi bisnis,” tegas Makoto Uchida, CEO Nissan.
Perlu diketahui bahwa kemitraan Renault Nissan dimulai pada 1999. Ketika itu pabrikan asal Perancis menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan.
Kemudian Mitsubishi Motors bergabung pada 2016 dengan Nissan membeli 34 persen saham dari rivalnya itu. Walau terkesan berjalan baik tetapi sebenarnya ada beberapa kali gesekan terjadi.
Pertama adalah di 2015 ketika pemerintah Perancis meningkatkan kepemilikannya di Renault. Jumlah itu kemudian dikurangi dan dicapai kesepakatan untuk membatasi kemampuan pemerintah campur tangan dalam urusan Aliansi.
Kemudian ketegangan kembali terjadi pada 2018 dengan ditangkapnya Carlos Ghosn, CEO Renault dan Nissan di Jepang. Ia pun sempat dipenjara di Jepang selama beberapa lama namun berhasil melarikan diri ke Lebanon pada 2019.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
14 November 2025, 16:00 WIB
14 November 2025, 09:00 WIB
14 November 2025, 07:00 WIB
12 November 2025, 12:00 WIB
10 November 2025, 18:00 WIB
Terkini
17 November 2025, 11:00 WIB
Mitsubishi Fuso nilai wacana uji kir di bengkel resmi bisa memudahkan pelanggan dalam menjalankan kewajibannya
17 November 2025, 10:00 WIB
Ajang Honda Modif Contest 2025 berhasil menemukan karya ciamik sepeda motor yang terus-menerus berkembang
17 November 2025, 08:00 WIB
Sebagian ruas jalan di Tol Cipularang dan Padaleunyi ditutup untuk dilakukan perbaikan selama sepekan
17 November 2025, 07:00 WIB
Kementerian Perhubungan gelar pembatasan lalu lintas di kawasan wisata saat libur Natal dan tahun baru
17 November 2025, 06:00 WIB
Agar tidak terkena tilang saat Operasi Zebra 2025, Anda bisa memanfaatkan kehadiran SIM keliling Bandung
17 November 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta kembali dibuka seperti biasa, bisa untuk perpanjangan SIM A maupun C
17 November 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 17 November 2025 berbarengan dengan penyelenggaraan operasi Zebra sehingga pengawasan lebih ketat
16 November 2025, 21:24 WIB
Marco Bezzecchi tutup musim ini dengan capaian manis di MotoGP Valencia 2025 dengan finish pertama