Aion V Siap Diperkenalkan di GJAW 2024
20 November 2024, 07:00 WIB
Renault dan Nissan tanda tangangi kesepakatan baru terkait Aliansi yang dibuat lebih seimbang dari sebelumnya
Oleh Adi Hidayat
TRENOTO – Renault dan Nissan resmi meluncurkan kembali Aliansi mereka dengan beragam penyesuaian. Keduanya sepakat untuk mengatur ulang kemitraan yang telah berjalan selama 24 tahun.
Pada Februari lalu Renault, Nissan dan Mitsubishi mengumumkan melakukan kesepakatan ulang terkait alinasi. Mereka akan duduk di posisi yang setara setelah Renault melepas dominasinya.
“Setelah memperoleh semua persetujuan peraturan yang diperlukan, kesepakatan baru Aliansi antara Renault dan Nissan mulai berlaku hari ini (08/11),” pernyataan bersama perusahaan tersebut.
Jean-Dominique Senard selaku ketua Aliansi mengatakan bahwa langkah ini sangat penting bagi ketiga perusahaan.
“Kami meletakkan landasan bagi kemitraan baru yang adil, jangka panjang, efektif serta menciptakan nilai manfaat setiap anggota Aliansi dan seluruh pemangku kepentingan,” tegasnya.
Dikutip dari AFP, dalam kesepakatan baru tersebut Renault akan mengurangi kepemilikiannya di Nissan dari 43.4 persen menjadi hanya 15 persen. Jumlah ini sama besarnya dengan kepemilikan Nissan di Renault.
Kemudian Nissan juga akan menginvestasikan uang sebesar 600 juta Euro ke perusahaan kendaraan listrik Renault yaitu Ampere. Sementara Mitsubishi nantinya menggelontorkan dana sebesar 200 juta Euro.
“Berdasarkan kesetaraan ini, Nissan akan terus memanfaatkan kompetensi inti kami dan lebih gesit untuk menjajaki peluang pertumbuhan lebih lanjut yang mendukung strategi bisnis,” tegas Makoto Uchida, CEO Nissan.
Perlu diketahui bahwa kemitraan Renault Nissan dimulai pada 1999. Ketika itu pabrikan asal Perancis menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan.
Kemudian Mitsubishi Motors bergabung pada 2016 dengan Nissan membeli 34 persen saham dari rivalnya itu. Walau terkesan berjalan baik tetapi sebenarnya ada beberapa kali gesekan terjadi.
Pertama adalah di 2015 ketika pemerintah Perancis meningkatkan kepemilikannya di Renault. Jumlah itu kemudian dikurangi dan dicapai kesepakatan untuk membatasi kemampuan pemerintah campur tangan dalam urusan Aliansi.
Kemudian ketegangan kembali terjadi pada 2018 dengan ditangkapnya Carlos Ghosn, CEO Renault dan Nissan di Jepang. Ia pun sempat dipenjara di Jepang selama beberapa lama namun berhasil melarikan diri ke Lebanon pada 2019.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
20 November 2024, 07:00 WIB
19 November 2024, 15:00 WIB
15 November 2024, 22:00 WIB
15 November 2024, 20:00 WIB
14 November 2024, 12:00 WIB
Terkini
21 November 2024, 06:00 WIB
Ditempatkan di dua lokasi strategis setiap hari, simak informasi lengkap SIM keliling Bandung hari ini
21 November 2024, 06:00 WIB
Para pengendara di Ibu Kota bisa memanfaatkan kehadiran SIM Keliling Jakarta yang dihadirkan Polda Metro Jaya
21 November 2024, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 21 November 2024 kembali diterapkan untuk tekan kepadatan lalu lintas di jam sibuk
20 November 2024, 23:00 WIB
Jasa Marga buka tiga ruas tol secara fungsional saat libur Natal dan tahun baru 2025 untuk hindari kemacetan
20 November 2024, 21:00 WIB
Kementerian Perhubungan siapkan 3 solusi atasi kemacetan di Puncak Bogor yang selama ini menjadi tantangan
20 November 2024, 19:01 WIB
BYD M6 masih merajai mobil listrik terlaris pada Oktober 2024 dengan mencatatkan penjualan 1.866 unit
20 November 2024, 18:00 WIB
Rekor baru, produksi kendaraan lingkungan BYD secara global berhasil tembus 10 juta unit pada November 2024
20 November 2024, 17:00 WIB
Bapenda DKI Jakarta mengenakan pajak sebesar 10 persen buat pengguna jasa parkir Valet di kawasan Ibu Kota