Jorge Martin Bakal Tinggalkan Aprilia di 2026, Incar Honda
29 Juni 2025, 21:00 WIB
Renault bakal temui Nissan terkait merger dengan Honda dan meminta untuk meningkatkan nilai saham dari sebelumnya
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Para eksekutif Renault akan melakukan perjalanan ke Jepang untuk bertemu para petinggi Nissan. Pertemuan tersebut dilakukan karena perusahaan asal Prancis itu ingin memaksimalkan nilai saham yang mereka miliki atas Nissan.
Langkah tersebut diambil setelah adanya rencana merger Nissan dengan Honda yang berpotensi menghasilkan perusahaan otomotif terbesar ketiga di dunia. Kapasitas produksi global mereka diperkirakan mencapai 7,4 juta kendaraan per tahun.
Perlu diketahui bahwa Renault memiliki 36 persen Nissan dan telah menyatakan terbuka untuk melakukan merger.
Dilansir dari Reuters, sebagai pemegang saham Renault mendesak Nissan agar menegosiasikan premi lebih tinggi.
Pasalnya dalam merger Honda dikabarkan bakal mengambil alih perusahaan.
Sayangnya hingga berita ini dibuat, Renault tutup mulut terkait itu tersebut. Demikian pula Nissan dan Honda yang menolak berkomentar.
Sebelumnya diberitakan bahwa Nissan dan Honda sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman melakukan merger.
Nantinya mereka akan bernaung dalam satu perusahaan induk di bawah kepemimpinan Honda. Namun masing-masing perusahaan tetap mempertahankan prinsip dan mereknya masing-masing.
Adanya merger membuat mereka akan berbagi platform serta teknologi. Dengan demikian pengembangan kendaraan bisa berlangsung lebih cepat dan efisien.
Meski demikian, Honda mengungkap bahwa kesepakatan masih bisa berubah di masa depan. Bahkan bukan tidak mungkin batal di tengah jalan.
“Saat ini ada beberapa hal yang harus dipelajari. Terus terang, kemungkinan rencana batal tidaklah nol,” ungkap Toshihiro Mibe Presiden Honda dilansir APNews beberapa waktu lalu.
Belakangan Honda bahkan meminta Nissan membeli kembali saham yang dimiliki Renault. Hal ini karena pabrikan berlogo H tersebut khawatir terhadap potensi pengaruh Renault pada rencana merger.
Meski sempat tertarik ikut merger, Mitsubishi Motors dikabarkan membatalkan niatnya. Mereka menilai bahwa bergabung dengan merger berpotensi membuatnya kesulitan untuk memberi pengaruh terhadap sebuah keputusan manajemen di perusahaan induk.
Situasi itu terjadi karena ukuran kepemilikan saham relatif kecil sehingga tidak leluasa dalam mengembangkan pasar sesuai keinginan.
Pabrikan berlogo tiga berlian itu pun kabarnya lebih memilih mempertahankan strukturnya saat ini dan fokus pada perluasan pangsa pasarnya di Asia Tenggara.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
29 Juni 2025, 21:00 WIB
20 Juni 2025, 17:00 WIB
20 Juni 2025, 09:00 WIB
19 Juni 2025, 14:00 WIB
19 Juni 2025, 10:00 WIB
Terkini
30 Juni 2025, 07:00 WIB
Alex Marquez kembali menunjukkan konsistensinya sebagai pembalap profesional di ajang MotoGP Belanda 2025
30 Juni 2025, 06:00 WIB
Pembatasan ganjil genap Jakarta 30 Juni 2025 menjadi yang terakhir untuk bulan ini dengan pengawasan ketat
30 Juni 2025, 06:00 WIB
Menjelang akhir Juni 2025 SIM keliling Jakarta masih bisa dimanfaatkan di lima lokasi, simak informasinya
30 Juni 2025, 06:00 WIB
Di penghujunng Juni 2025, SIM keliling Bandung bisa ditemui para pengendara mobil atau motor di dua tempat
29 Juni 2025, 22:00 WIB
Pembangunan pabrik baterai EV hasil kerja sama Antam-IBC-CATL-CBL ditargetkan rampung akhir tahun depan
29 Juni 2025, 21:00 WIB
Manajer Jorge Martin ungkap pihaknya akan manfaatkan klausul untuk mengakhiri kontrak dengan Aprilia tahun ini
29 Juni 2025, 20:16 WIB
Marc Marquez berhasil keluar sebagai pemenang MotoGP Belanda 2025 di Sirkuit Assen pada Minggu (29/06)
29 Juni 2025, 10:07 WIB
GWM Ora 03 akhirnya resmi dijual di Indonesia, padahal mobil listrik tersebut sudah diperkenalkan di GIIAS 2023