Nissan Pangkas Angka Produksi Mobil Jelang Merger dengan Honda
27 Januari 2025, 17:00 WIB
Renault bakal temui Nissan terkait merger dengan Honda dan meminta untuk meningkatkan nilai saham dari sebelumnya
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Para eksekutif Renault akan melakukan perjalanan ke Jepang untuk bertemu para petinggi Nissan. Pertemuan tersebut dilakukan karena perusahaan asal Prancis itu ingin memaksimalkan nilai saham yang mereka miliki atas Nissan.
Langkah tersebut diambil setelah adanya rencana merger Nissan dengan Honda yang berpotensi menghasilkan perusahaan otomotif terbesar ketiga di dunia. Kapasitas produksi global mereka diperkirakan mencapai 7,4 juta kendaraan per tahun.
Perlu diketahui bahwa Renault memiliki 36 persen Nissan dan telah menyatakan terbuka untuk melakukan merger.
Dilansir dari Reuters, sebagai pemegang saham Renault mendesak Nissan agar menegosiasikan premi lebih tinggi.
Pasalnya dalam merger Honda dikabarkan bakal mengambil alih perusahaan.
Sayangnya hingga berita ini dibuat, Renault tutup mulut terkait itu tersebut. Demikian pula Nissan dan Honda yang menolak berkomentar.
Sebelumnya diberitakan bahwa Nissan dan Honda sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman melakukan merger.
Nantinya mereka akan bernaung dalam satu perusahaan induk di bawah kepemimpinan Honda. Namun masing-masing perusahaan tetap mempertahankan prinsip dan mereknya masing-masing.
Adanya merger membuat mereka akan berbagi platform serta teknologi. Dengan demikian pengembangan kendaraan bisa berlangsung lebih cepat dan efisien.
Meski demikian, Honda mengungkap bahwa kesepakatan masih bisa berubah di masa depan. Bahkan bukan tidak mungkin batal di tengah jalan.
“Saat ini ada beberapa hal yang harus dipelajari. Terus terang, kemungkinan rencana batal tidaklah nol,” ungkap Toshihiro Mibe Presiden Honda dilansir APNews beberapa waktu lalu.
Belakangan Honda bahkan meminta Nissan membeli kembali saham yang dimiliki Renault. Hal ini karena pabrikan berlogo H tersebut khawatir terhadap potensi pengaruh Renault pada rencana merger.
Meski sempat tertarik ikut merger, Mitsubishi Motors dikabarkan membatalkan niatnya. Mereka menilai bahwa bergabung dengan merger berpotensi membuatnya kesulitan untuk memberi pengaruh terhadap sebuah keputusan manajemen di perusahaan induk.
Situasi itu terjadi karena ukuran kepemilikan saham relatif kecil sehingga tidak leluasa dalam mengembangkan pasar sesuai keinginan.
Pabrikan berlogo tiga berlian itu pun kabarnya lebih memilih mempertahankan strukturnya saat ini dan fokus pada perluasan pangsa pasarnya di Asia Tenggara.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
27 Januari 2025, 17:00 WIB
26 Januari 2025, 10:00 WIB
24 Januari 2025, 16:00 WIB
22 Januari 2025, 12:00 WIB
21 Januari 2025, 09:00 WIB
Terkini
30 Januari 2025, 10:00 WIB
Gaikindo menegaskan transisi menuju era elektrifikasi perlu tetap memperhatikan pertumbuhan mobil ICE
30 Januari 2025, 09:00 WIB
Terdapat beberapa kerusakan yang mengintai sepeda motor Anda jika dipaksa melewati atau menerobos banjir
30 Januari 2025, 08:00 WIB
Presiden AS Donald Trump mencabut sejumlah kebijakan administrasi Biden terkait EV, bakal berdampak ke RI
30 Januari 2025, 07:00 WIB
Transjakarta ubah sejumlah rute perjalanan akibat pembangunan LRT fase 1 B rute Velodrome - Manggarai
30 Januari 2025, 06:00 WIB
Jelang akhir Januari, fasilitas SIM keliling Bandung bisa dimanfaatkan buat perpanjangan masa berlaku SIM
30 Januari 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 30 Januari 2025 kembali digelar di sejumlah lokasi strategis sehingga masyarakat harus waspada
30 Januari 2025, 06:00 WIB
Masyarakat bisa memanfaatkan dispensasi dari Polda Metro Jaya dengan mendatangi SIM Keliling Jakarta hari ini
29 Januari 2025, 14:42 WIB
BPBD mencatat ada 23 ruas jalan di Jakarta terdampak banjir akibat curah hujan yang tinggi sejak selasa malam