Biaya Sewa HR-V Listrik Dinilai Mahal, Honda Bilang Begini
15 Mei 2025, 19:00 WIB
Renault bakal temui Nissan terkait merger dengan Honda dan meminta untuk meningkatkan nilai saham dari sebelumnya
Oleh Adi Hidayat
KatadataOTO – Para eksekutif Renault akan melakukan perjalanan ke Jepang untuk bertemu para petinggi Nissan. Pertemuan tersebut dilakukan karena perusahaan asal Prancis itu ingin memaksimalkan nilai saham yang mereka miliki atas Nissan.
Langkah tersebut diambil setelah adanya rencana merger Nissan dengan Honda yang berpotensi menghasilkan perusahaan otomotif terbesar ketiga di dunia. Kapasitas produksi global mereka diperkirakan mencapai 7,4 juta kendaraan per tahun.
Perlu diketahui bahwa Renault memiliki 36 persen Nissan dan telah menyatakan terbuka untuk melakukan merger.
Dilansir dari Reuters, sebagai pemegang saham Renault mendesak Nissan agar menegosiasikan premi lebih tinggi.
Pasalnya dalam merger Honda dikabarkan bakal mengambil alih perusahaan.
Sayangnya hingga berita ini dibuat, Renault tutup mulut terkait itu tersebut. Demikian pula Nissan dan Honda yang menolak berkomentar.
Sebelumnya diberitakan bahwa Nissan dan Honda sepakat untuk menandatangani nota kesepahaman melakukan merger.
Nantinya mereka akan bernaung dalam satu perusahaan induk di bawah kepemimpinan Honda. Namun masing-masing perusahaan tetap mempertahankan prinsip dan mereknya masing-masing.
Adanya merger membuat mereka akan berbagi platform serta teknologi. Dengan demikian pengembangan kendaraan bisa berlangsung lebih cepat dan efisien.
Meski demikian, Honda mengungkap bahwa kesepakatan masih bisa berubah di masa depan. Bahkan bukan tidak mungkin batal di tengah jalan.
“Saat ini ada beberapa hal yang harus dipelajari. Terus terang, kemungkinan rencana batal tidaklah nol,” ungkap Toshihiro Mibe Presiden Honda dilansir APNews beberapa waktu lalu.
Belakangan Honda bahkan meminta Nissan membeli kembali saham yang dimiliki Renault. Hal ini karena pabrikan berlogo H tersebut khawatir terhadap potensi pengaruh Renault pada rencana merger.
Meski sempat tertarik ikut merger, Mitsubishi Motors dikabarkan membatalkan niatnya. Mereka menilai bahwa bergabung dengan merger berpotensi membuatnya kesulitan untuk memberi pengaruh terhadap sebuah keputusan manajemen di perusahaan induk.
Situasi itu terjadi karena ukuran kepemilikan saham relatif kecil sehingga tidak leluasa dalam mengembangkan pasar sesuai keinginan.
Pabrikan berlogo tiga berlian itu pun kabarnya lebih memilih mempertahankan strukturnya saat ini dan fokus pada perluasan pangsa pasarnya di Asia Tenggara.
Artikel Terpopuler
Artikel Terkait
15 Mei 2025, 19:00 WIB
15 Mei 2025, 18:00 WIB
14 Mei 2025, 10:00 WIB
13 Mei 2025, 21:00 WIB
13 Mei 2025, 07:00 WIB
Terkini
19 Mei 2025, 10:00 WIB
Suzuki Fronx bakal segera diluncurkan pada 28 Mei 2025, kisaran harganya mulai diungkap oleh tenaga penjual
19 Mei 2025, 09:00 WIB
Mitsubishi yakin kuasai 10 persen pasar di Indonesia pada 2025 berkat kehadiran model baru yang akan diluncurkan
19 Mei 2025, 08:00 WIB
Mobil Lubricants resmi memberikan dukungan mereka untuk ajang balap Porsche Sprint Challenge Indonesia 2025
19 Mei 2025, 07:00 WIB
Tol Jakarta Cikampek kembali diperbaiki di tiga titik sekaligus dan rencananya rampung di akhir pekan
19 Mei 2025, 06:00 WIB
Terdapat dua lokasi SIM keliling Bandung yang bisa dipilih masyarakat untuk mengurus dokumen berkendara
19 Mei 2025, 06:00 WIB
Lima lokasi SIM keliling Jakarta bisa dimanfaatkan hari ini, simak informasi termasuk syarat dan biayanya
19 Mei 2025, 06:00 WIB
Ganjil genap Jakarta 19 Mei 2025 bakal digelar di puluhan ruas jalan utama Ibu Kota yang kerap padat di jam sibuk
18 Mei 2025, 21:00 WIB
Motul 300V yang dikembangkan dari dunia balap, diluncurkan di sirkuit Mandalika, Lombok Nusa Tenggara Barat