Ekspansi Pabrik Jadi Siasat BYD Hadapi Tarif Impor EV Uni Eropa
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Disinyalir meluncur pada GIIAS 2024, ini perbedaan BYD M6 dengan E6 yang dipakai buat taksi listrik Bluebird
Oleh Serafina Ophelia
KatadataOTO – Merek otomotif China seperti BYD (Build Your Dreams) mulai melihat besarnya potensi MPV (Multi Purpose Vehicle) di pasar Indonesia. Karena jenis kendaraan itu sesuai kebutuhan konsumen.
Saat ini juga belum ada mobil listrik yang mengisi segmen MPV, baru ada di hybrid diisi oleh Toyota Kijang Innova Zenix HEV.
Sedangkan opsi kendaraan listrik murni dengan konfigurasi lebih dari enam penumpang masih sedikit, seperti SUV (Sport Utility Vehicle) Kia EV9, dilego Rp 1,9 miliar.
Menurut Eagle Zhao, President Director BYD Motor Indonesia pihaknya tengah melakukan beragam tes produk dan model sesuai kebutuhan. MPV diketahui jadi tipe yang digemari di industri otomotif.
“Mohon bersabar beri kami waktu untuk mengumumkan secara resmi mengenai M6,” ungkap Eagle di Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui BYD M6 sempat tertangkap kamera tengah dites jalan dan dibalut kamuflase di wilayah Jawa Barat. Sekilas model ini mirip dengan E6 yang sekarang dipakai Bluebird sebagai armada taksi listrik.
Sebagai informasi bahwa BYD E6 tidak didatangkan oleh pihak BYD Motor Indonesia. Bluebird berkoordinasi langsung dengan prinsipal untuk menghadirkan e6 sebagai kendaraan komersial.
Ada sejumlah perbedaan di antara keduanya. Paling kentara adalah lambang dipakaikan di fascia.
Di E6 emblemnya dari BYD Motor Company, sama seperti digunakan pada lini kendaraan komersial BYD lain seperti bus listrik K9 armada Transjakarta, diimpor utuh dari China.
Sementara logo di M6 sama seperti yang disematkan pada kendaraan penumpang lain yakni BYD Dolphin, Atto 3 maupun Seal.
Meski sepintas terlihat serupa, BYD M6 merupakan pembaruan E6 dan diklaim memiliki kabin lebih lapang dan konfigurasi jok tiga baris. Sedangkan E6 berkapasitas 5-seater dua baris.
BYD membekali M6 dengan Blade Battery berkapasitas 71,8 kWh, suguhkan jarak tempuh 500 km (metode penghitungan NEDC), tidak beda jauh dari yang digunakan E6 (415 km-520 km).
Tanda kehadiran MPV bertenaga listrik dari BYD semakin kuat. Pada gelaran IIMS 2024 di Februari, merek Tiongkok ini juga sempat memamerkan MPV hasil Joint Venture dengan Daimler yakni Denza D9.
Saat itu minat pengunjung terlihat sangat tinggi. Terlihat antrean pengunjung di booth mengular karena ingin melihat lebih dekat eksterior dan kabin MPV mewah calon pesaing Toyota Alphard itu.
Artikel Terpopuler
1
2
3
4
5
Artikel Terkait
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
16 Oktober 2024, 08:00 WIB
Terkini
16 Oktober 2024, 20:00 WIB
Ada dua model produksi Wuling, berikut sejumlah mobil milik Veronica Tan calon menteri Prabowo Subianto
16 Oktober 2024, 19:01 WIB
Pemberlakuan tarif impor EV oleh Uni Eropa membuat BYD lakukan ekspansi lewat pembangunan pabrik di luar China
16 Oktober 2024, 18:00 WIB
Chery menyebut kalau mobil listrik Omoda E5 cukup diminati oleh konsumen, sebab terjual sampai ribuan unit
16 Oktober 2024, 17:00 WIB
Untuk denda tilang Operasi Zebra 2024 yang paling murah adalah Rp 250 ribu dan termahal di angka Rp 1 juta
16 Oktober 2024, 16:00 WIB
Beberapa kasus terjadi Florida, mobil listrik terbakar saat baterainya terpapar air laut sehingga pemilik harus waspada
16 Oktober 2024, 15:00 WIB
Insentif mobil hybrid ternyata masih ditunggu berbagai manufaktur otomotif di Indonesia, termasuk BYD
16 Oktober 2024, 14:00 WIB
Terdapat beberapa pertimbangan ketika Mazda ingin menambah diler baru untuk melayani masyarakat di Indonesia
16 Oktober 2024, 12:03 WIB
Jadi pendatang baru di pasar pikap, Toyota Hilux Rangga disebut memiliki beberapa keunggulan untuk bersaing